19. Besok Mama Pulang

77 16 0
                                    

Happy Reading!

Find me on:
Instagram : @loeapages

•••

"Hai? Boleh ngobrol sebentar?"

Sarah yang baru saja keluar dari kafe tempat ia bekerja dikejutkan oleh seorang laki-laki berkaki jenjang dengan pakaian hitam yang ia pakai.

"Eh, lo siapa?" tanyanya bingung. Sarah langsung menaikkan alisnya.

"Kenalin, gue Jona lo Sarah kan?" tanya Jona dengan senyum yang selalu ia tunjukkan kepada sosok cewek di depannya itu.

"Iya, gue Sarah. Lo mau ngobrol apa?"

"Gini, lo enggak ingat gue? Pulang sekolah tadi, gue enggak sengaja nabrak lo sampai lo jatuh. Kaki lo juga berdarah jadinya. Lo enggak apa-apa?" tanya Jona khawatir.

Sarah mengangguk. "Gue baik-baik aja. Cuma luka biasa, it's okay."

"Syukurlah. Sar, mau minum bentar dulu enggak? Sekalian duduk santai gitu. Gue traktir deh," ujar Jona hendak menahan Sarah agar tetap bisa mengobrol dengannya.

"Hmm, maaf ya. Gue enggak bisa, gue harus cepat-cepat pulang ke rumah," jawab Sarah. Wajahnya tampak kecapekan sehabis bekerja membuat Jona tidak tega.

"Oh, yaudah gapapa. Lain kali aja deh kita ngobrolnya, lo kelas berapa?" tanya Jona.

"Siniin hape lo."

"Ha, apa?" ulang Jona bingung. "Hape gue?" Jona langsung mengeluarkan ponsel dari saku celakanya dan memberikan ponselnya kepada Sarah. Sarah pun mengetikkan sesuatu disana membuat Jona merasa penasaran.

"Gue kelas 10 IPS 3. Ini nomor gue, nanti lo chat gue aja. Gue buru-buru nih, gue duluan ya." Sarah memberikan ponsel Jona dengan cepat Kemudian berlari meninggalkan cowok itu yang berdiri di depan kafe.

Jona hanya bisa memandang punggung Sarah menjauh dari pandangannya. Ia lalu melihat sebuah nomor yang sudah tersimpan dengan nama 'Sarah Cans' di atasnya membuat Jona tersenyum kecil.

•••

"Kak Yo?"

"Ha, halo. Lo dimana sekarang? Udah jam 9 nih."

"Gue di tempat Nana. Lagi main sama mereka. Gue boleh izin gak nginep di rumahnya hari ini?"

"Ha, nginep? Tiba-tiba?" 

Jona memandang kuku jarinya. "Iya, Kak. Lagipula disini hujan deras kalau gue paksain nanti takutnya ada apa-apa di jalan."

"Iyasih, memang. Heh! Ngomongnya jangan gitu ya. Yaudah deh, besok pulang ya soalnya besok kita mau jemput Mama di bandara. Oke?"

"Iya, tenang aja. Jona enggak lupa kok."

"Yaudah, gue tutup dulu. Mau telponan sama Kak Febrian, bye bye."

"Iya. Dasar bucin!"

Jona mematikan ponselnya.

Sunflovers [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang