8. Mia dan Satria

87 16 0
                                    

•••

"Mia, kamu duduk di depan Satria ya. Itu yang duduk dekat dinding," tunjuk Bu Rita. Mia mengangguk lalu mengucapkan terima kasih.

"Hai, Mia! Kita bertemu lagi."

Mia tersenyum dan membalas lambaian tangan Yoan. Ia lalu duduk di kursi dimana di belakangnya ada Satria yang hanya menunjukkan wajah datar.

"Oke, anak-anak sekalian. Kalian tunggu wali kelas kalian datang ya. Ibu mau kembali ke kantor. Selamat pagi," ucap Bu Rita kemudian meninggalkan kelas.

Suasana kelas langsung ribut dan semua penghuninya sibuk melakukan aktivitasnya masing-masing.

"Sat, nanti kita makan bareng Mia ya?" ujar Yoan membuat Satria terkejut.

"Kenapa?"

"Eh, kenapa mukanya terkejut gitu? Enggak papa kali yakan, Mia?"

Mia menoleh ke belakang. "Lo mau ikut makan bareng sama kita berdua kan?" tanya Yoan dengan antusias. Mia hanya menggangguk sebagai balasan. Yeri langsung berteriak dan merasa senang.

"Tenang aja, Sat. Bekalnya bakalan gue kasih kok sama lo. Heung?"

Satria mendorong wajah Yoan dengan jari telunjuknya. Kemudian berdiri dan meninggalkan ruang kelas. Yoan sampai bingung dibuatnya.

"Maaf ya Mia. Anaknya memang gitu. Kalau sama orang baru dia bakalan dingin tapi sebenarnya dia baik dan perhatian banget," ujar Yoan.

"Lo sama dia pacaran?" tanya Mia.

"Eih, enggak. Dia sama gue cuma sahabatan aja kok. Gue sebenarnya pengen punya pacar di SMA ini. Kalau Satria? Gue enggak tahu," jawab Yoan. Mia mengangguk mengerti.

•••

Bel istirahat pertama pun berbunyi. Seluruh siswa-siswi SMA SRIWIJAYA berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut mereka yang minta diisi.

Di toilet khusus para wanita, Mia sedang mencuci tangan di wastafel sehabis buang air kecil. Di sampingnya juga ada Yoan yang sibuk merapikan dasinya. Setelah urusan keduanya selesai, mereka pun keluar dari kamar mandi.

Betapa terkejutnya Yoan melihat Jona ada di samping Satria yang sedang menunggu mereka keluar dari toilet. Yoan melirik ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada orang-orang mencurigakan.

"Kak, ngapain sih?" tanya Jona.

"Elo yang ngapain disini?" ujar Yoan seperti orang berbisik.

"Gue mau makan lah. Tapi uang gue ketinggalan di rumah. Jadi, mau minta uang sama lo. Kebetulan gue habis dari toilet juga tadi terus nampak Bang Satria di depan."

Yoan merogoh kantung seragam miliknya dan memberikan uang dua puluh ribu kepada Jona.
"Nih, uangnya. Udah pergi sana jauh-jauh," ujar Yoan.

Jona mengedipkan matanya dan membuat tanda 'OK' dengan jarinya. Ia langsung berlari menjauhi Yoan dan Satria. Yoan menghela nafas.

"Yo, dasi lo kenapa bisa enggak rapi gitu?" tanya Satria. Tangannya memberikan bekal makanan yang sempat ia bawa tadi ke Yoan setelah itu ia merapikan kembali dasi Yoan yang seperti habis berkelahi.

Sunflovers [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang