18. Si Kembar Chenji

76 19 0
                                    

Happy Reading!

Find me on:
Instagram : @loepages

•••

"Yo, kok diem aja dari tadi? Gimana seharian ini? Ga mau cerita?" tanya Febrian sambil sesekali melirik Yoan yang ada disampingnya. Sedari tadi, kekasihnya itu diam tak bersuara sama sekali.

"Baik, Kak. Kakak gimana?"

"Hmm, sedikit lelah. Sehabis rapat beberapa jam, gue harus ke ruang kepala sekolah terus ketemu beberapa orang penting. Itu aja sih," jawab Febrian. Setelah mengatakan itu, Yoan hanya mengangguk mengerti. Ia lalu mengalihkan pandangannya ke luar.

Tiba-tiba, Febrian menghentikan mobilnya ke pinggir jalan membuat Yoan bingung. "Kak, kenapa kita berhenti?" tanya Yoan menatap cowok itu.

"Lo kenapa? Enggak kayak biasanya," ujar Febrian.

"Astaga, Yoan enggak apa-apa kok, Kak. Cuma lagi gak mood aja ngapa-ngapain. Maaf ya udah acuhin Kak Febrian. Yoan minta maaf," ujar Yoan sambil menyatukan kedua tangannya.

Febrian menghela nafas. "Yo, gue boleh nggak?"

"Heung? Boleh apa?" tanyanya bingung.

Febrian melepaskan seat belt yang ia pakai. Kemudian menatap Yoan dan mendekat ke arah gadis itu. Yoan tampak gugup dan bingung apa yang akan Febrian lakukan kepadanya.

"Gue mau meluk lo."

Febrian memeluk Yoan dengan hangat. Ia menenggelamkan kepalanya di atas bahu Yoan. Yoan yang melihat itu tersenyum malu dan ia membalas pelukan Febrian juga.

"Maafin Yoan ya, Kak."

•••

Sementara itu, di rumah Renan, keempat cowok yang menjadi favorit siswi-siswi di sekolah sedang bermain game dan menikmati waktu luangnya untuk berbicara dan bersantai.

"Nina, ambilin soda di kulkas dong, Dek!" teriak Renan.

"Ngapain nyuruh Nina segala lu? Mendingan gue yang ambil. Kasihan harus turun lagi," sahut Nana. Ia lalu melihat Nina turun dari lantai dua.

"Udah, Ni. Biar gue aja yang ambil. Lo ngapain di atas? Gak gabung sama kita?" tanya Nana sambil berjalan ke arah dapur.

Nina menyusul Nana yang berjalan ke dapur. Lalu, duduk di kursi tinggi dengan boneka yang ia pegang. "Enggak. Gue ada kerja kelompok sama teman di kamar. Kalian pada berisik banget tahu enggak sih?" kesal Nina.

"Yee, bukan gue. Tuh, si Jona dari tadi nyanyi kagak jelas. Suaranya emang bagus sih, tapi kebanyakan gaya aja," ledek Nana dan diangguki oleh Nina.

"Oh iya, ngomong-ngomong tentang Jona nih, tadi gue ketemu sama Kak Yoan, Na."

"Ha? Ngapain?" tanya Nana sambil meletakkan soda di atas nampan. Kemudian berjalan lagi mengambil gelas-gelas.

"Kak Yoan bilang, dia berterimakasih sama gue karena gue udah kasih tahu kalian kalau dia lagi dalam keadaan bahaya. Disitu gue belum tahu Kak Yoan itu kakaknya Jona. Jadi, tadi Kak Yoan kasih gue cokelat sebagai hadiah," jelas Nina.

Sunflovers [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang