4. Yoan Sakit

139 18 0
                                    

•••

"Hatchuu!! Atchuu!!!"

Ini sudah ketiga kalinya, Yoan mengalami bersin. Cahaya matahari sangat terik dan Yoan tidak memakai topi atau kaca mata.
Hidungnya terasa sakit sekali.

"Satria, lo ada topi enggak?" tanya Yoan. Ucapannya sedikit memelan karena kepalanya terasa sangat pusing.

"Di kelas, Yo. Sini, berdiri di belakang gue," ucap Satria menarik gadis itu ke belakangnya.

Begitupun dengan Jona. Adik Yoan itu bersin beberapa kali namun ia masih bisa menahan hukumannya sampai jam istirahat tiba.

"Sat, gue...gue enggak tahan lagi," ucap Yoan.

Tiba-tiba, Yoan terjatuh dan pingsan. Semua siswa-siswi kaget melihat Yoan yang sudah terjatuh di tanah.

"Yoan!" seru Satria.

"Ada apa ini? Satria, bawa ke UKS sekarang juga!" perintah Pak Surya dan diangguki oleh Satria. Ia langsung menggendong tubuh Yoan dan membawanya ke UKS. Jona yang melihat kakaknya yang digendong oleh Satria itu pun ikut berlari mengikutinya.

"Heh, Jona! Mau kemana kamu?" teriak Pak Surya namun diacuhkan oleh Jona.

"Itu kakak kelas siapanya Jona?" tanya Jeno.

"Pacarnya kali. Aduh, romantis banget Bang Jona," ujar Nakula atau biasa dipanggil Nana itu dengan alay. Renan hanya memutar bola matanya malas.

Sesampai di UKS, Yoan langsung ditidurkan di atas tempat tidur. Dokter yang berjaga di situ pun langsung bergerak dan memeriksa keadaan Yoan.

Jona dan Satria menatap khawatir kepada Yoan. Apalagi Jona. Ia sangat khawatir kepada kakaknya itu karena Yoan memang jarang sekali sakit apalagi pingsan. Ia takut Yoan mengalami penyakit yang serius.

"Dok, gimana keadaan Yoan?" tanya Satria.

"Yoan mengalami dehidrasi. Lihat, dia berkeringat tidak seperti manusia pada umumnya. Seragamnya sampai basah sekali," ucap Dokter sambil mengelap wajah Yoan dengan tisu.

"Dokter akan mengambil obat buat Yoan. Kalian tunggu sebentar disini ya. Sekalian mengambil baju ganti untuknya. Dokter permisi dulu," ucap Dokter dan diangguki oleh. Jona dan Satria.

"Bang, Kak Yoan tadi dihukum sama lo?" tanya Jona.

Satria mengangguk. "Iya, kita berdua."

Jona menatap kakaknya yang masih berbaring di tempat tidur dan mengelap keringat yang membasahi wajah Yoan. Satria duduk di salah satu kursi sedangkan Jona masih berdiri di samping kakaknya itu.

•••

Yoan membuka matanya perlahan namun cahaya matahari adalah yang pertama ia lihat. Ia langsung bersin lagi.

"Yoan? Lo udah bangun?"

Yoan mengusap matanya dan menyipit setelah tahu siapa orang yang sedang duduk di samping tempat tidurnya. Orang itu adalah Febrian.

"Loh? Kak Febrian kok bisa disini?" tanya Yoan bingung. Ia juga langsung memperhatikan sekelilingnya. Yoan pun tahu ada dimana ia berada sekarang.

Sunflovers [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang