''Seonsaeng-nim, bagaimana keadaannya?" Seokjin memajukan wajahnya, mengintip berkas yang sejak tadi dibawa oleh dokter itu.
''Overdosis obat, dia menelan obat dalam jumlah yang lumayan banyak. Saya juga mencurigai pasien melakukan pecobaan bunuh diri, terdapat beberapa luka sayatan dilengannya, beberapa memar ditubuhnya dan buku-buku jarinya. Saya akan membicarakan ini dengan spesialis kejiwaan, setelah sadar dia akan mendapatkan beberapa tes. Untuk sekarang pasien kemungkinan akan tertidur, jika pasien sadar tolong jangan tinggalkan pasien sendiri.'' Dokter itu menjelaskan keadaan Hoseok dengan perlahan kepada Seokjin. Berusaha menjelaskan semudah mungkin agar Seokjin yang terlihat seperti siswa itu bisa mengerti dengan perkataan nya.
''Berapa lama dia akan tertidur?'' Tanya Seokjin. Pernyataan dokter yang saat ini berhadapan dengannya masih memberi begitu banyak tanda tanya untuk seorang Kim Seokjin.
Dokter itu menghela nafas pelan, terlihat miris. "Overdosis obat tidur memberikan banyak dampak buruk pada pasien, yang terburuk adalah koma dan... kematian.''
Seokjin tertegun beberapa saat, baru mengetahui jika ternyata mengonsumsi obat tidur bisa menyebabkan kematian. ''Baiklah, terimakasih, Seonsaeng-nim." Seokjin berdiri dari tempatnya, kemudian berniat untuk keluar dari ruangan itu.
"Tunggu....... Saya ingin bertanya, apakah pasien memiliki riwayat trauma atau semacamnya?" Dokter dengan Name tag Ji Chang-wook itu menatap tidak yakin kearah Seokjin.
Seokjin menoleh,kemudian kembali duduk dikursi, "Ya? Aku tidak yakin." Ucapnya terburu-buru.
"Ahhhh, tidak-tidak. Ini hanya perkiraanku, kita akan tahu saat hasil tes keluar. "Dokter itu tersenyum kikuk kearah Seokjin, menyadari jika pertanyaan nya terlalu intens pada orang yang sama sekali bukan keluarga pasien.
"Terimakasih. "Seokjin berdiri dan keluar dari ruangan itu, risau dan khawatir kembali memenuhi hatinya. Pernyataan dokter Ji, juga pertanyaan nya. Apa benar pemuda asing yang mereka temukan itu benar-benar berusaha mengakhiri hidupnya? Jika memang benar begitu, apa alasannya?
''Hyung, bagaimana? ''
Seokjin tersentak pelan, mendapati atensi Yoongi yang saat ini sudah berdiri dari kursi tunggu dan mendekati nya.
''Eoh, dimana yang lain? ''Seokjin balik bertanya.
''Diruangan pemuda itu, apa yang terjadi dengannya?" Yoongi menjawab pertanyaan Seokjin, kemudian kembali mengulang pertanyaannya yang belum dijawab oleh Seokjin.
''Huhhh, aku akan menjelaskannya disana. Dimana ruangannya. ''Seokjin menghela nafas kemudian menoleh kearah Yoongi.
Yoongi tidak menjawan, memilih berjalan menuju ruangan pemuda asing yang mereka temui, juga membawa Seokjin menuju ruangan itu.
Mereka berjalan berdampingan, tidak ada perbincangan yang terjadi diantara keduanya setelah itu, membiarkan Seokjin sibuk dengan rasa risaunya dan Yoongi yang masih diliputi rasa penasaran.
.
.Tiga pemuda itu menoleh ketika mendengar suara pintu terbuka. Namjoon berdiri, menatap Seokjin dan Yoongi bergantian. ''Hyung, bagaimana?" Tanyanya dengan alis yang diangkat.
Seokjin berjalan kearah sofa dan mendudukkan dirinya disana, matanya menatap kearah Tubuh Hoseok yang terbaring dibrankar rumah sakit dengan masker oksigen diwajah pucat pemuda itu, menghela nafas sesaat, tahu jika keempat temannya tengah menunggunya berbicara.
''Overdosis obat dan.... dokter mencurigai dia melakukan percobaan bunuh diri." Seokjin berbicara masih dengan mata yang menatap kearah Hoseok.
Semua yang ada disana membulatkan matanya, bagaimana bisa anak semuda itu mengalami overdosis obat. Maksudnya, serius? Apa yang bisa mengacaukan pikiran anak semuda itu hingga nekat mengakhiri hidup? ''Jangan tinggalkan dia sendiri untuk saat ini, mungkin dia akan tertidur untuk beberapa saat. Aku akan menghubungi keluarganya besok, kalian jika ingin pulang, pulanglah. Mungkin orang tua kalian akan khawatir. ''Seokjin berdiri dan berjalan kearah brankar, duduk dikursi jaga yang ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE WORLD [JHS]
Fiksi Penggemar[END] Jung Hoseok, Pemuda yang hanya ingin mendapatkan setitik kebahagiaan dalam hidupnya yang terlampau menyedihkan.