HOPE WORLD 17

320 66 3
                                    


"Hati-hati!" Hoseok berujar kearah Seokjin yang ada didalam mobil, membungkuk agar bisa melihat wajah Seokjin dari jendela mobil yang terbuka.

Seokjin tersenyum, "Hmmm, kau juga jangan terlalu lelah." Mobil Seokjin akhirnya melaju meninggalkan sekolah Hoseok sesaat setelah adiknya itu mengangguk tanda meng-iyakan ucapannya

Hoseok berbalik, melangkahkan kakinya memasuki area sekolahnya yang sudah cukup ramai pagi ini. Menghela nafas pelan, sebelum akhirnya memasang senyum. Satu hari harus diawali dengan hal baik, bukan? Seperti senyuman.

Ting.....

Ponselnya berdenting, menandakan satu pesan baru saja masuk diponselnya. Hoseok menghentikan langkahnya, memeriksa pesan yang masuk. Senyumnya luntur seketika membaca pesan itu, ia melipat bibirnya.

Pesan yang sama seperti yang ia terima beberapa hari ini. Pemuda itu menggeleng pelan, buru-buru menekan tombol blokir pada kontak itu. Jika dihitung-hitung, sudah puluhan kontak yang ia blokir karena pesan-pesan itu. Isinya sama, persis.

Hoseok kembali melangkahkan tungkainya, berusaha untuk melupakan hal itu.

"Selamat pagi." Sapanya begitu memasuki kelas. Senyum nya itu sudah kembali terpatri diwajahnya yang tampan, walau nada lesu itu tidak bisa ia sembunyikan. Huh, hari pertama sekolah sebenarnya selalu membuat Hoseok bersemangat, tapi kali ini tidak lagi karena teror pesan-pesan itu.

Namjoon yang sebelumnya sibuk menatap kearah ponsel lantas mendongak, menatap kearah Hoseok yang ada disampingnya. "Eoh, ada apa? Apa kau masih sakit?" Tanyanya. Aneh rasanya jika Hoseok berbicara dengan nada lesu seperti saat ini. Pasalnya pemuda seumuran nya itu selalu berbicara dengan nada ceria yang terkesan cempreng.

Hoseok menggeleng, "Tidak, aku baik-baik saja. Aku hanya malas." Ia tersenyum kecil, setelah itu mengeluarkan sebuah coklat bar yang sejak tadi ada di saku nya.

.
.
.

"Hope-ah, aku duluan. Kau latihan, kan?" Hoseok mengangguk, menjawab pertanyaan Namjoon yang saat ini sudah berdiri dengan tas ranselnya. "Semangat!!!! Yoongi Hyung ada diunit kesehatan, kesana jika kau merasa tidak baik." Namjoon berucap kemudian berlalu pergi setelah memastikan anggukan Hoseok. Meninggalkan pemuda itu sendirian dikelas yang sudah sepi.

Ting.......

Hoseok lantas menghela nafas jengah, memeriksa ponselnya yang entah sudah keberapa kali berdenting menampilkan pesan yang sama hari ini. "Aku yakin dia orang yang sama." Gumamnya pelan, kembali menekan tombol blokir kemudian meninggalkan kelas.
.
.

Ting....

Hoseok menghela nafas pelan, memejamkan matanya selama beberapa saat untuk mengontrol emosi nya. Mengurungkan niatnya untuk berganti pakaian. Ayolah, ia sedang lelah. Baru selesai latihan berjam-jam dan hanya ingin berganti baju kemudian pulang bersama Yoongi. Terlalu lelah untuk teror pesan iseng.

Ting...

"Kumohon jangan lagi," Ia mendesah lelah, mendekati ponselnya yang berada disudut ruangan.

'Apakah menyenangkan,menjadi anak keluarga Kim?'

Isi pesan yang diterimanya sejak dirumah sakit itu sama, tanpa perbedaan. Memang, ia rasa keluarga Kim memang sehebat itu sampai-sampai ia yang menjadi anak angkat diteror seperti ini. Tapi kenapa dia? Kenapa orang-orang terlalu senggang untuk mengganggu seorang pemuda sepertinya?? Hoseok sudah berusaha untuk tidak menghiraukannya, tapi pesan itu datang setidaknya 5-7 kali dalam sehari, dan ini sudah terhitung belasan kali. Ia tentu saja jengah, mood nya turun drastis karena pesan-pesan teror itu.

HOPE WORLD [JHS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang