HOPE WORLD 26

339 47 6
                                    

"Hoseok-ah, hari ini kau boleh pergi keayah mu!" Seokjin masuk keruangan Hoseok dengan senyum merekah. Beberapa hari belakangan ini Hoseok terlihat lebih pendiam, hanya berbicara ketika ditanya dan diam ketika orang lain mengajaknya bercanda. Hal itu tentu saja begitu berbeda dengan sifat Hoseok yang banyak bicara dan bercanda. Seokjin berusaha mendapatkan izin dari dokter Ji, dan dia mendapatkannya hari ini setelah dua hari berusaha.

Dengan banyak syarat dan catatan, tapi Seokjin tidak peduli. Ia ingin Hoseok menjadi lebih tenang dan kembali ceria. Ia ingin adiknya itu bertemu dengan ayah kandungnya setelah sekian lama.

"Benarkah??" Hoseok menatap Seokjin tidak percaya, refleks menegakkan tubuhnya karena terkejut, dia tahu Seokjin berusaha dengan sangat keras untuk mendapatkan izin itu. Semua orang tahu itu.

Seokjin mengangguk yakin, "Tapi ada banyak syarat dan catatan yang harus kau patuhi," Seokjin duduk disamping brankar. Tersenyum kecil tanda rasa bersalah pada adiknya itu, mereka bahkan tidak bisa pergi terlalu lama.

Hoseok lantas menggeleng cepat, "Tidak apa-apa! Terimakasih, Hyung!!" Serunya.

"Baiklah, ayo siap-siap dan tunggu yang lainnya datang." Seokjin bergerak cepat kearah lemari berukuran kecil yang ada di ruangan itu. Mengeluarkan pakaian dan sepatu milik Hoseok.

"Yang lain?" Hoseok menatap bingung Seokjin. Apakah Seokjin baru saja bilang 'yang lain'?

Pemuda berbahu lebar itu lantas mengangguk, "Uhm, mereka semua akan ikut. Memberikan penghormatan kepada ayahmu. " Senyum lembut itu terpatri diwajah tampannya, setelah itu memasuki kamar mandi untuk mengambil air dan handuk.

Hoseok terdiam, dia benar-nenar sangat beruntung dikelilingi orang-orang baik."Hyung..." Langkah kaki Seokjin berhenti tepat dipintu kamar mandi, menatap penuh tanya kearah Hoseok, "Terimakasih." Ucap Hoseok.

Sebuah senyum lagi-lagi terpatri diwajah Seokjin, "Kau tidak perlu berterimakasih, kau adikku." Katanya, setelah itu kembali melangkahkan tungkainya menuju kamar mandi.

"Hyung-deul, kami datang!!"

"Eoh, mereka disini." Seokjin buru-buru meletakkan wadah berisi air yang ada ditangannya, mengeleng pelan, suara Taehyung lagi-lagi terdengar dari luar. Sebentar lagi mereka mungkin akan ditegur oleh pihak rumah sakit karena selalu membuat keributan. "Yak! bisakah kau mengecilkan suaramu?! Ini rumah sakit, bukan hutan." Seokjin dan Hoseok terkekeh kecil, mereka dapat mendengar ujaran pedas Yoongi yang dilayangkan untuk Taehyung.

"Sudahlah, kalian sama saja." Sosok Jiwoo terlihat, dengan Yoongi, Namjoon, Jimin, Taehyung, dan Jungkook dibelakangnya. "Jin-ah, dimana kau menemukan manusia seperti mereka?" Wanita itu masuk keruangan dengan Pertanyaan yang membuat Soekjin tertawa, sedangkan yang ditunjuk seketika diam.

"Kenapa aku juga termasuk? " Jungkook menatap Jiwoo tak percaya, dia hanya diam sambil meminum susunya dan ikut ditunjuk sebagai pelaku? Padahal hari ini dirinya sudah bertekad untuk menjadi tenang selama sehari.

"Sudahlah, Jiwoo Noona hanya bercanda." Yoongi berujar pelan, kemudian merebahkan tubuhnya disofa.

"Kenapa kalian semua sangat rapi?" Seokjin menatap mereka satu-persatu, wajahnya mengerut samar walau tangannya sibuk mengelapi permukaan kulit Hoseok.

"Entahlah, ini ide Yoongi Hyung....." Jimin mengedikkan bahunya tidak tahu dan menunjuk Yoongi.

"Hanya mau saja, kau juga pakailah setelan. Kita kesana untuk memberikan penghormatan." Yoongi berucap dengan mata yang menutup.

.
.

"Hyung, terimakasih." Hoseok berucap pelan setelah berhasil memasuki mobil dengan bantuan Seokjin. Tersenyum lembut dari tempatnya, tidak tahu lagi harus berterimakasih seperti apa pada Seokjin. Mereka baru saja selesai mengunjungi pemakaman Tuan Jung, Hoseok sempat sedikit histeris saat melihat makam ayahnya, tapi semua itu bisa diatasi. Syukurlah begitu.

HOPE WORLD [JHS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang