HOPE WORLD 24

324 46 2
                                    

"Hoseok-ah, lihat apa yang kubawa." Yoongi memasuki ruangan itu dengan anjing kecil digendongannya. Senyumnya merekah lebar, akhirnya bisa menyerahkan anjing kecil itu pada Hoseok.

Hoseok tersenyum senang, keadaannya mulai membaik, masker oksigen tidak lagi ada diwajahnya, digantikan oleh nassal canula.

Pemuda  yang sedang duduk bersandar dibrankar itu sontak menggerakkan tubuhnya senang. Tidak menghiraukan teguran dari yang lainnya karena terlalu banyak bergerak, juga tidak menghiraukan tentang rasa nyeri yang menderanya. "Hyung, berikan padakuu." Ia merentangkan tangannya lebar, ingin cepat-cepat mendekap anjing kecil itu.

Bukannya memberikannya pada Hoseok, Yoongi justru Berhenti mendekat. "Berhenti bergerak terlalu banyak, aku akan memberikannya jika kau duduk tenang." Hoseok sontak berhenti bergerak, memperbaiki posisinya dibantu oleh Seokjin. "Jaga dia baik-baik." Pesan Yoongi begitu anjing kecil itu akhirnya berpindah tangan pada Hoseok. Bulu anjing itu lembut, berbanding terbalik dengan keadaannya saat pertama kali Hoseok menemukannya.

"Lucu sekaliki..." Hoseok mengecup pucuk kepala anjing itu berkali-kali. Gemas.

Semua yang ada disana tersenyum, kebahagiaan Hoseok hanyalah hal-hal kecil namun begitu berharga. "Siapa namanya?" Jimin yang duduk disofa menatap Hoseok penasaran. Semua orang menunggu jawaban dari bibir Hoseok.

Yang ditanya berfikir sesaat, "Aku tidak tahu, tapi mulai sekarang dia Mickey." Jawabnya. Setelah mengucapkan itu Hoseok kembali mengecup gemas anjing kecil itu.

Seokjin menggelengkan kepalanya tidak percaya, "Ckckck, sejak dia membuka mata dia tidak pernah mau melepaskanku, bahkan saat dokter Ji memeriksanya. Tapi lihat sekarang dia seperti melupakanku." Ujarnya pada semua orang. Tidak pernah tahu jika seekor anjing kecil dapat mengalihkan dunia Hoseok.

"Mickey lebih lucu dibanding kau Jin," Tuan Kim berucap jahil, dengan wajah mengejek yang ia arahkan pada Seokjin. Yang digoda lantas mendelik kearah Tuan Kim, Ayah jahilnya sudah kembali.

Tok....tok.....tok...

Suara ketukan pintu mengintrupsi percakapan mereka, Nyonya Kim dan Seokjin saling memandang selama beberapa saat. Nyonya Kim mengangguk pelan, ini sudah waktunya. Sudah saat nya mereka membiarkan semua hal terjadi sebagaimana seharusnya. Seokjin berdiri, membuka pintu ruangan itu dan membiarkan sipengetuk pintu masuk. Semua terdiam, takut sesuatu hal yang buruk akan terjadi.

"Hoseok-ah..." Hoseok mendongak, mengalihkan tatapannya dari Mickey yang berada dipangkuannya saat suara itu memasuki Indra pendengarannya.

Ia terdiam, membeku ditempatnya sambil menatap kearah wanita muda yang ssat ini sedang menangis sambil menatapnya. Malaikat cantik yang sangat dia rindukan, tetapi terlalu takut untuk bertemu.

"Noona..." Gumaman pelan itu terdengar bersamaan dengan air matanya yang luruh begitu saja. Bahkan selama ini, kakaknya tidak pernah berubah, wajahnya tetap sama. Cantik, sangat cantik. Hoseok menurunkan Mickey dari pangkuannya, menyibak selimut yang dipakainya, dan memaksa tubuhnya untuk beranjak dari brankar. "Hyung...... kenapa kakiku sangat menyebalkan. Sakit..... Kenapa semua tubuhku terasa sakit.. Tolong aku..." Rengekan itu keluar bersamaan dengan air matanya, keluhan itu membuat yang lain panik, karena Hoseok tetap memaksakan dirinya untuk bangkit dari ranjang pesakitan nya.

Semua orang berteriak khawatir, begitu juga dengan Jiwoo. Wanita berjalan cepat kearah Hoseok, mendekap erat adiknya, berusaha menahan tangan Hoseok yang mencoba melepas alat-alat bantu yang ada ditubuh adiknya itu. "Jangan. Jika kau ingin Noona pergi. Aku akan pergi, tapi biarkan aku memelukmu." Jiwoo berujar pelan, tidak ingin melepaskan dekapannya untuk saat ini. "Satu kali ini saja.."Gumamnya pelan. Tangis Jiwoo semakin kencang saat Hoseok menggeleng pelan, dan membalas pelukannya. Sama erat.

HOPE WORLD [JHS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang