Selamat membaca.....
"Apakah Hobi Hyung baik-baik saja?'' Taehyung menatap Seokjin penuh tanya.
''Aku juga tidak tahu." Kawan Seokjin pelan. "Yoongi-ah, bisa kau mengulang apa yang kau katakan ditelepon?'' Ia beralih menatap Yoongi, ingin mendengar apa yang terjadi.
''Tadi aku mengerjakan tugas kuliahku, kemudian Namjoon dan lainnya datang, mereka kelaparan jadi aku menelponmu untuk meminta membeli makanan, Jungkook akan mengambil apel dinakas saat Hobi berkeringat sangat banyak. Ternyata ia demam dan mengigau, ia terus mengatakan 'Eomma' , dokter sangat lambat jadi aku pergi untuk memanggilnya. Kemudian Hoseok kejang saat Namjoon meneriaki namanya.'' Yoongi menjelaskan sambil menatap wajah Seokjin. Sebenarnya begitu malas untuk berbicara ataupun menceritakan semua hal kepada Seokjin, tapi ia akan melakukan nya karena ingin tahu tentang keadaan Hoseok.
''Kurasa aku harus secepatnya membawanya untuk melakukan pemeriksaan.'' Seokjin menggerakkan jarinya diatas ponsel kemudian berbicara dengan seseorang selama beberapa saat. ''Aku akan membawanya besok, jangan kemana-mana aku akan keruangan dokter dan membelikan kalian makanan.'' Seokjin berdiri dan mengambil jaketnya.
''Hyung!" Panggilan Yoongi itu berhasil membuat Seokjin menghentikan langkahnya. "Aku melihat sesuatu yang aneh. Ada seorang wanita muda yang menangis sambil menatap ruangan Hoseok saat dokter menangani Hoseok.'' Perkataan Yoongi yang ia Utara berhasil membuat Seokjin menoleh dengan tatapan penuh tanya.
''Maksudmu?"
''Wanita itu, menangis sambil menatap ruangan Hoseok.'' Jelasnya
Yoongi menatap Seokjin yang juga menatapnya.''Apa kau yakin? Bisa saja wanita itu sedang berduka, ini rumah sakit besar.'' Namjoon menanggapi, membuat Seokjin beralih menatap Namjoon. Mereka semua diam selama beberapa saat, larut dalam pemikiran mereka masing-masing.
Yoongi menghela nafas pelan, ''Kau benar Namjoon-ah, mungkin itu hanya perasaanku saja. Sudahlah Hyung, jangan memikirkannya.'' Ucapnya. Ia berdiri kemudian berjalan karah Toilet.
''Namjoon-ah aku pergi. ''Pamit Seokjin. Akhirnya pergi dengan pikiran yang masih melayang-layang dikepalanya.
.
.
.
''Hyung, aku baik-baik saja. Aku bisa mengatasinya, kau tidak usah khawatir.'' Hoseok menggenggam tangan Seokjin yang sedang menatap kosong apel yang sedang dikupasnya. Setengah merengek.
''Eoh?" Seokjin mengerjap pelan, lantas menghela nafas pelan. "Bagaimana bisa aku tenang?" Seokjin tersenyum sendu.
''Hyung, ini tidak menyeramkan .Aku sudah memilikinya sejak lama, aku baik-baik saja, tidak ada yang perlu kau khawatirkan. Aku hidup bertahun-tahun sendirian.'' Hoseok tersenyum lebar, berusaha menenangkan Seokjin yang terus melamun setelah kembali dari pemeriksaan.
''Hoseok-ah, ayo tinggal bersamaku.'' Seokjin menyimpan wadah apel yang tadi dipangkunya, netranya menyorot kearah Hoseok penuh tekad.
''Ahhhh, Hyung. aku baik-baik saja. Aku sudah sendirian sejak kecil, aku bahkan mengurus diriku sendiri saat sakit, hahaha.'' Hoseok tertawa hambar. Memilih menolak karena tidak ingin merepotkan Seokjin lebih jauh.
''Sekarang berbeda, kau punya kami. Kau tidak akan sendiri lagi, kami akan selalu mengganggu dan mengikutimu kemanapun kau pergi.'' Seokjin berucap serius, dia menatap Hoseok dengan tatapan menusuknya.
Hoseok meringis ketika melihat tatapa menusuk Seokjin. "Aku tahu. Tapi hidup sendiri itu tidak apa-apa, Hyung."
''Ayo melihatnya, jika yang lain akan mengizinkanmu sendirian. ''Seokjin tersenyum miring kearah Hoseok dan kembali mengupas apelnya.
Hoseok memutar matanya malas, ''Hyung, aku ingin mencari Jimin ditaman. Kau tidak usah ikut. '' Hoseok turun dari brankarnya, memakai sendal rumah sakitnya dengan terburu-buru.
''Tetaplah ditaman, aku akan kesana setelah menyelesaikan ini." Seokjin tersenyumm kecil, melihat Hoseok yang begitu antusias jika mengingat tentang pemuda berbibir plum yang mereka temui beberapa hari. Ia rasa, dua pemuda itu sudah menjadi teman.
HAY GUYS!!! HOW ARE U?! I KNOW! I KNOW PART INI PRETTY SHORT, hehe.
Actually nggk tahu mau ngomong apa disini, muhahah. Jadi mari kita pamitan.
Okay guys!!! Gitu aja untuk malam ini! Don't forget to vote and comment!!! Biar Kiya yang kiyowo ini makin semangat! Nggk punya ayang juga nggk papa aku mah klo udh disemangatin sama kalian, hahay.See u guys!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE WORLD [JHS]
Fiksi Penggemar[END] Jung Hoseok, Pemuda yang hanya ingin mendapatkan setitik kebahagiaan dalam hidupnya yang terlampau menyedihkan.