12. The Young Lawyer

611 102 36
                                    

(Source: Pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Source: Pinterest)

Bantuin cek typo gaes. Makasih.

***

[Jakarta, Januari 2021]

"Saudari penasehat hukum, silahkan memberikan argumentasi penutup anda," titah hakim ketua padaku dalam persidangan kasus pembunuhan seorang suami yang dilakukan oleh istrinya ini. Dalam kasus ini aku berperan sebagai pengacara dari pihak istri, lebih tepatnya dari pihak terdakwa.

 Dalam kasus ini aku berperan sebagai pengacara dari pihak istri, lebih tepatnya dari pihak terdakwa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yang Mulia, saudari Rasti hanyalah seorang ibu dan istri yang terpaksa menjadi pembunuh. Hal itu dilakukannya atas dasar alasan yang logis. Suaminya memukuli anaknya yang mengidap down syndrome karena malu. Hampir setiap hari suaminya memukuli anaknya yang tidak bersalah. Suaminya juga sering memukuli saudari Rasti karena telah melahirkan anak yang mengidap down syndrome. Selama kurun waktu delapan tahun suaminya melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Dan pada saat itu suami saudari Rasti pulang dalam keadaan mabuk, lalu mencekik anaknya. Melihat itu naluri saudari Rasti sebagai ibu muncul. Dia secara naluriah melindungi anaknya dari kematian. Bukankah setiap orang punya hak untuk memiliki naluri itu? Yang Mulia, antara ayah yang berusaha membunuh anaknya, dan seorang ibu yang mencoba menyelamatkan anaknya, siapa lebih bersalah? Kembali lagi ke naluri seorang ibu, Saudari Rasti hanya ingin menyelamatkan anaknya."

Sebagai pengacara yang membela terdakwa, aku bukan berusaha membebaskan klienku dari hukuman. Namun, aku hanya memperjuangkan hak-haknya secara hukum. Meski dia bersalah, tapi dia juga punya hak untuk mendapatkan keadilan. Aku berani memperjuangkan dia agar mendapat keadilan yang seadil-adilnya karena aku telah melakukan riset yang mendetail terlebih dahulu. Aku mempelajari baik-baik bukti dari hasil penyidikan oleh polisi dan penyidik. Dan hasilnya memang terdakwa yang bernama Rasti ini tidak sepenuhnya bersalah. Dia membunuh suaminya karena ingin melindungi anaknya.

Seorang pengacara memang harus punya ketelitian, kejujuran tinggi dan dapat dipercaya. Dalam advis hukum kami sebisa mungkin meminimalisir terjadinya kesalahan. Layaknya seorang dokter yang tidak boleh memberikan resep obat yang salah pada pasiennya, seorang pengacara juga tidak boleh memberikan advis hukum yang salah kepada klien. Jika salah memberikan advis hukum, bisa berakibat fatal pada kehidupan klien.

Carpe Diem (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang