26. Nostalgic

570 90 20
                                    

Bantu cek typo ya, gaes.

***


Kak Rama benar-benar datang menjemputku. Barusan aku mendapat telepon dari dia. Katanya dia sudah berada di depan hotel tempatku menginap. Seberapa besar usahaku menolak ajakannya tetap saja dia memaksaku. Dia meneleponku berkali-kali sampai rasanya aku mendapat teror. Aku keluar dari gedung hotel. Dan benar saja dia sudah di depan hotel dengan mobil yang dibawanya tadi pagi. Outfit-nya juga lebih santai daripada outfit yang dia pakai sehari-hari waktu kerja atau pun waktu ke kondangan tadi.

Sore ini dia pakai kaos putih yang dilapisi outer berwarna cokelat dan celana jeans. Dia juga hanya memakai sneakers, tidak pantofel hitam mengkilap seperti biasanya kalau sedang bekerja. Penampilan Kak Rama yang casual mengingatkanku pada zaman kuliah dulu. Hmm, dia terlihat lebih muda kalau tampil casual kayak gini. Aku sempat memaku dan deg-degan saat dia tersenyum padaku. Lesung pipinya itu masih menjadi daya tarik saat dia tersenyum. Bisa bikin siapa saja melting melihat senyumnya.

 Bisa bikin siapa saja melting melihat senyumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, Shanayra Indica, S.H.," sapanya. Aku sempat mengernyit heran. Kenapa dia harus memanggil nama lengkapku beserta gelarku.

"Nggak usah alay deh, Kak," sahutku datar.

"Galak amat, sih."

"Biasa aja."

"Ya udah, ayo kita berangkat," ajaknya. Kak Rama membukakan pintu mobilnya untukku. Padahal aku bisa membukanya sendiri. Aku nggak tahu ini mobil siapa, tapi platnya N. Jadi, yang punya mobil ini pasti orang Malang.

"Raisa mana?" tanyaku karena tidak menemukan Raisa di dalam mobil.

"Sama mertua. Katanya mereka kangen banget sama Raisa. Makanya mereka mau quality time sama cucu kesayangannya," jelasnya.

"Oh, gitu. Kakak nginep di rumah orang tuanya Kak Carissa?"

"Iya. Ini juga mobilnya Papa mertua."

"Oh, gitu," sahutku sambil mengangguk mengerti.

Mobil yang kami tumpangi memasuki area kampus. Aku nggak nyangka dia bakal ngajak aku ke tempat ini. Di tempat inilah aku mengenal dia secara resmi. Di tempat inilah aku mengukir kisah manis yang sangat singkat bersamanya. Dan di tempat ini luka itu terukir di hatiku. Ah, kenangan saat Kak Rama dan Kak Carissa jadian di hari wisuda kala itu muncul kembali di ingatanku.

 Ah, kenangan saat Kak Rama dan Kak Carissa jadian di hari wisuda kala itu muncul kembali di ingatanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Carpe Diem (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang