(Source: Pinterest)
Teman-teman bantu cek typo ya. Happy reading.
***
Mencintai seseorang itu berarti harus rela berkorban. Termasuk mengorbankan perasaan. Itulah yang aku lakukan dulu. Aku mengorbankan perasaanku demi kebahagiaan Kak Rama. Aku rela melepaskan Kak Rama untuk Kak Carissa karena aku mencintainya. Aku ingin membahagiakan orang yang aku cintai dengan segala cara, termasuk merelakannya bersama yang lain. Butuh waktu lama untuk mengikhlaskan. Butuh waktu lama untuk mengeringkan luka di hatiku, tapi aku mampu melewatinya. Aku bisa menemukan kebahagiaanku sendiri bersama pria lain. Dan pria itu adalah Oktaviano Pramudya.
Aku belajar melupakan Kak Rama setelah mengenal Okta. Dia mau memahamiku meski tahu aku punya cinta pertama yang jejaknya masih membekas di hatiku. Ya, saat Okta melamarku, aku menceritakan semua masa laluku padanya. Dia nggak keberatan sama sekali dengan hatiku yang saat itu belum bisa mencintainya sepenuhnya. Okta mau menunggu sampai aku benar-benar bisa menerima cintanya. Dan tahun lalu aku menerimanya. Dia juga menerimaku dengan segala kekuranganku. Bukankah di dunia ini tidak ada yang sempurna kecuali Tuhan?
Seperti halnya Okta yang mau menerima segala kekuranganku. Kak Rama juga melakukan hal serupa pada Kak Carissa. Dia tidak meninggalkan Kak Carissa meski saat itu Kak Carissa sakit parah. Dia tidak berpaling ke perempuan lain di saat masih ada Kak Carissa di sampingnya. Kak Rama ternyata orang yang setia meski dulu tukang PHP. Aku jadi sungkan menuduh dia selingkuh kemarin.
"Maaf ya, Kak," ulangku sekali lagi. Aku beneran tulus minta maaf padanya.
"Nggak apa-apa, Nay. Lagian kamu juga nggak tahu soal Carissa. Wajar kalau kamu marah-marah pas tahu aku nitipin Raisa di day care."
Kami terdiam sejenak. Hanya terdengar suara dentingan alat makan yang saling beradu. Kak Rama makannya lahap banget. Mungkin dia belum sarapan tadi. Dan mungkin juga karena tadi pagi nggak ada yang masakin sarapan buat dia. Jangankan masak sarapan ... ngurus bayinya saja pasti rempong banget karena nggak ada istri. Makanan kami akhirnya telah tandas. Kami sama-sama meneguk minuman untuk membasahi kerongkongan.
"Udah makannya?" tanyanya.
"Udah. Aku boleh balik kantor, kan?"
"Boleh, tapi ngobrol bentar bisa, kan?"
"Emangnya mau ngobrol apa lagi, Kak?"
"Tentang kamu. Bertahun-tahun nggak ketemu kamu, tiba-tiba ... udah punya tunangan aja."
"Justru kalau perempuan seumuranku belum punya tunangan, bisa jadi bahan gosip tetangga, Kak. Umur aku udah mau 27, Kak. Perempuan lain seusiaku udah pada punya anak malah. Aku aja yang telat nikah," terangku. Kak Rama malah ketawa. Sialan banget kan aku diketawain dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Carpe Diem (Sudah Terbit)
RomanceShanayra Indica, atau yang biasa dipanggil Nayra. Ia seorang pengacara muda yang cerdas dan sukses. Semasa kuliah ia pernah mengukir kisah indah bersama seorang pria yang sangat berharga di masa lalunya, tapi kisah indah itu berakhir begitu saja saa...