✿ ELLE ✿

• 19 •

            
            
             

🔹
🔹
🔹
🔹
🔹

"ELLE"

🔹
🔹
🔹

written by:
@yona_fitria

🔹
🔹
🔹

♥ jangan lupa VOTE sebagai apresiasi ♥
♥ butuh komentar, bukan hanya NEXT ♥
♥ maaf untuk kata-kata kasar ♥
                    

Latar, alur, dan penokohan dalam cerita ini hanyalah fiktif belaka.
Sengaja dibuat/ditulis untuk kebutuhan cerita, tanpa ada maksud untuk menyinggung pihak manapun.
             
        
              

Happy Reading

🔹
🔹
🔹
🔹
🔹
      
          

"You're doing well.
When things are hard, i'll run with you.
Don't worry."

(Stray Kids - Grow Up)
        
            

🌻🌻🌻🌻🌻
                
                

"Apa kabar?"

Menahan gemetar pada tubuhnya, kepalanya yang sejak tadi tertunduk perlahan mengangguk. Kedua tangannya saling mengait, dengan jari-jemari yang sibuk saling meremas.

"Kau, terlihat baik."

Matanya terpejam, entah kenapa kalimat barusan terdengar ambigu baginya. Tidak ada kesan sinis saat gadis didepannya ini bicara, bahkan saat dia beradu tatap diawal pertemuan, gadis itu menatap tenang dirinya sembari melempar senyuman tipis.

Leo, benar-benar tidak habis pikir. Bagaimana bisa Lisa melakukan semua itu?

Benar, Lisa. Gadis bertubuh mungil itu benar-benar menemui Leo, persis seperti apa yang dia katakan pada Ken beberapa waktu yang lalu.

"Oh, tidak, jangan salah paham." sambung Lisa saat melihat reaksi Leo. "Kau memang terlihat lebih baik dari terakhir kali aku melihatmu. Terlihat sehat dan tidak pucat seperti mayat."

Lagi, Leo mengangguk sebagai respon. Rasa malu yang ia rasakan justru semakin besar kar'na sikap ramah yang Lisa tunjukkan, belum lagi tumpukkan rasa bersalah yang disimpannya.

Kalau bisa, Leo ingin menghilang sekarang juga. Ia benar-benar tidak siap untuk bertemu dengan Lisa.
               

Tuk! Tuk! Tuk!
              

Mengetuk pelan kaca transparant yang membatasi dirinya dan Leo, Lisa mendengus sebal melihat Leo yang terus menundukkan kepalanya dan tidak mau melihatnya. Membuat Lisa berpikir kalau Leo tidak suka dengan kedatangannya.

"Hey, tahanan lain memotong lidahmu atau apa?!"

Kali ini, bukan hanya nada sinis, ia juga mendengar geraman rendah diujung kalimat. Dia pasti merasa kesal kar'na aku mendiaminya, pikir Leo.