• 06 •

4.5K 540 112
                                    

                       
            

🔹
🔹
🔹
🔹
🔹

"ELLE"

🔹
🔹
🔹

written by:
@yona_fitria

🔹
🔹
🔹

♥ jangan lupa VOTE sebagai apresiasi ♥
♥ butuh komentar, bukan hanya NEXT ♥
♥ maaf untuk kata-kata kasar ♥
                    

Latar, alur, dan penokohan dalam cerita ini hanyalah fiktif belaka.
Sengaja dibuat/ditulis untuk kebutuhan cerita, tanpa ada maksud untuk menyinggung pihak manapun.
             
        
              

Happy Reading

🔹
🔹
🔹
🔹
🔹
        
          

"Kamu bisa berpikir tanpa harus bertindak.
Tapi, kamu tidak bisa bertindak tanpa berpikir.
Kar'na saat kamu memaksakan,
sesuatu yang dilakukan tanpa berpikir lebih dulu
hanya akan menimbulkan penyesalan,
dan mungkin kehancuran."
           
             

🌻🌻🌻🌻🌻
          
           

Brak!
         

Heechul memijit pangkal hidungnya, tiba-tiba ia merasakan kepalanya berdenyut. Sementara itu, Woobin dan Jin tertunduk kaku, amarah mereka teredam oleh murka sang kakek.

"Kurang ajar!" Yunho menggeram.
        

BRAK!
         

Sekali lagi, buku-buku tangan Yunho menyentuh permukaan meja kerjanya, bahkan lebih keras dari yang sebelumnya. Rahang tegasnya makin mengeras, wajahnya berubah merah bersama munculnya tonjolan urat dipelipisnya.

"Kalau tau putrinya sakit kenapa mereka tetap membiarkannya berkeliaran!" pekik Yunho, entah tertuju pada siapa. "Dan komite anak, apa-apaan mereka itu." sambungnya menggebu.

Cha Hakyeon dan Siwon saling melirik, keduanya tentu sudah biasa menghadapi kemarahan tuan mereka itu. Hanya saja, ini pertama kalinya bagi pengacara Cha melihat kemarahan Yunho yang begitu meledak-ledak. Lain lagi dengan Siwon, yang sepertinya sudah cukup terbiasa dengan situasi seperti ini.

"Seperti inilah pengaruh Lisa." bisik Siwon. "Hanya gadis itu yang mampu membolak-balikkan emosi tuan besar."

Pengacara Cha mengangguk paham, sedikitnya ia sudah tahu kalau Lisa merupakan anak emas dikeluarganya.

"N, kami tidak harus menyetujui permintaan mereka, kan?" tanya Heechul.

Cha Hakyeon menipiskan bibirnya. "Tentu saja kau bisa menolaknya, hyung. Hanya saja, mereka mungkin akan terus berusaha sampai kalian menerimanya."

"Ini benar-benar konyol." celetuk Jin.

"Tidak, aku tidak akan pernah mengizinkannya." tanggap Yunho, lalu menatap Heechul. "Dan kau, jangan berani-berani menerimanya."

Heechul menggeleng. "Tentu tidak, Appa. Mana mungkin aku membiarkan bayi kecilku bertemu orang-orang itu." yakinnya.

"Lalu, sekarang bagaimana?" tanya Woobin. "Aku rasa komite anak akan bertindak lebih jauh."

✿ ELLE ✿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang