part 42 (weeding)

895 73 52
                                    

SELAMAT MEMBACA SEMUA
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN PENULISNYA YA.
YANG BELUM FOLLOW AKU TAHU KOK KALIAN PEMBACA GELAP SAJA KAN...

*****

Lini

Aku sekarang sedang bercengkrama dengan keluargaku di apartemanku, ada mama, papa, kakaku, dan kaka iparku.
Aku berjalan kearah mama dan papaku, yang duduk di kursi panjang yang berada diapartemanku, dan ku duduk di sebelah kaka dan mamaku.
"Ma, pa, kak, dan semuanya, lin minta maaf ya sama kalian semua, mungkin kalian kecewa dengan keputusan Lin, karena Lin pinda agama, maafin Lin ya",ucapku dan air mataku sudah membasahi pipiku.
"Terima kasih juga kalian sudah memberi restu kepada Lin untuk menikah dengan Nuca, Lin sayang kalian semua",ucapku dan memeluk mamaku, dengan isakanku mama ikut menangis sesekali mengusap punggungku menenangkanku.

"Kamu tidak salah nak, kenapa harus minta maaf, ini sudah jalan semesta, kamu di persatukan dengan dia, semoga bahagia selalu ya nak,papa dan semua keluarga sudah merestui kalian", ucap papaku. Dan aku melepas pelukan mama.

"Karena bahagiamu bahagia kita dek",ucap kaka ku yang kemudian merangkul pundakku.

"Bahagia selalu ya dan nurut sama suami jangan bandel ya",sambung kakaku. Aku kembali meneteskan air mataku mendengar penuturan dia.

"Anak manja kita sudah mau jadi istri orang ya pa",ucap mamaku.

"Selamat menempuh hidup baru ya nak",ucap papaku.

Aku berjalan kearah papaku dan memeluknya. Malam ini kami semua berurai air mata.

*****

Nuca

Malam ini di kediaman Nuca, semua sudah siap akan rencana besok.

Aku sekarang sedang memainkan ponselku, karena chat ku tak kunjung dibalas olehnya. "Ngapain sih nuc",tanya mas axel yang masuk kekamarku bersama mbk kei.

"Lini ga ngabarin kamu",tanya mbk kei.
"Dari tadi aku chat ga dibales", jawabku.

"Mungkin dia lagi kumpul-kumpul sama keluarga mereka nak",ucap mamaku.

"Yang sudah mau nikah ko galau",ejek papaku.

"Gimana sudah siap buat besok",tanya papaku aku pun mengangguk.

"Akhirnya ya nak, takdir menyatukan kalian, mama bahagia akhirnya kalian bersatu",ucap mamaku mengelus pundakku. Aku tersenyum menatapnya.
"Kamu bakal jadi seorang suami, belajarlah bertanggung jawab dengan baik ya nak", ucap mamaku menasehatiku.
"Iya ma, Nuca janji",jawabku.

Setelah mereka semua, keluar dari kamarku ternyata notif ponselku pun berbunyi, aku menyunggingkan senyumku saat dia vidcall.

"Assalamualaikum, calon imamku",ucapnya
"Waalaikum salam calon makmumku",jawabku. Kita berdua tersenyum.

"Maaf mengabaikanmu dari tadi siang, aku lagi kumpul sama keluargaku", ucapnya.

"Ya aku mengerti, tidurlah besok harus bangun pagi kan", ucapku
"Okey see u sayang, kamu juga tidur ya jangan begadang, assalamualaikum",ucapku.

"Waalaikumsalam bye sayang, and good night😘😘😘😘",jawabku dan dia mematikan sambungan vidcall kami.

******
Skip keesokan harinya.

Siang ini badanku rasanya panas dingin, entahlah apa yang kurasa saat ini, aku melihat semua sahabatku kecuali keisha yang menunggu ku di kamarku, setelah ini kita akan pergi ke sebuah masjid yang akan kami datangi untuk acara akad.

"Calon suami kamu Lin, astaga ngebet banget dia, katanya suruh berangkat cepetan", teriak lyly membaca pesan singkat dari calon suamiku.

"Bales bentar lagi gitu ly, biar dia ga khawatir". Ucapku. Lyly pun dengan cepat membalasnya.

"PERI CINTAKU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang