SELAMAT MEMBACA
READERS*****
LINI
****
Selesai sudah tugasku hari ini,aku bergegas membereskan alat-alat medisku,mengambil tasku dan bergegas meninggalka rumah sakit,menuju aparteman kekasihku.
Tak lama selang beberapa menit aku pun sudah sampai. Aku yang mengetahui pasword apartemannya pun mulai masuk,dan alangkah terkejutnya aku,disana ada chelsea sedang duduk santai di ruang tamu.
"Ngapain lu kesini", tanya nya sinis kepadaku.
"Justru gue yang nanya ngapain lu ada disini",balasbki bertanya."Mending lu balik deh,gue mau jalan sama Nuca".ucap chelsea.
"Gue kesini mau balikin kunci mobil doang,nih",ucapku menaruh kunci diatas meja.
"Eh Lin,cari Nuca",ucap kak ola yang baru keluar dari kamar nuca.
"Ga kak aku cuma balikin kunci mobilnya aja",jawabku tapi kak ola malah memanggil nuca. Aku berlalu pergi keluar tanpa menoleh sedikit pun kearah chelsea,aku berlari menaiki lift dan setelah sampai di loby, aku melihat taxi dan langsung menaikinya.
Entahlah perkataan chelsea yang mengatakan akan pergi jalan sama Nuca membuatku kecewa,rasa sedih sekarang aku rasakan.
Aku mengabaikan dering telfonku yang entah berbunyi kesekian kali.
Sekarang aku menuju ke rumah ziva entahlah rasanya hari ini aku tak mau pulang ke apartemanku. Untung saja sekarang ziva lagi ada dirumah."Lin,are u okey",tanya ziva saat melihat mataku sembab.
"Kita ke kamarku saja ya",sambungnya.
Aku pun mengikuti ziva menuju kamarnya,"kamu kenapa nangis Lin,please cerita",tanya ziva.
"Entahlah ziv,aku takut banget kehilangan di lagi".
"Chelsea selalu menjadi penghalang hubungan kami,sekarang dia lagi kalan mungkin sama Nuca"."Kamu tahu dari mana".
"Kata chelsea sendiri, tadi dia ada di aparteman Nuca."Trus kamu percaya begitu saja",tanya ziva
"Sedikit ziv","Nuca udah jelasin semuanya",tanya ziva dan aku menggeleng.
"Jangan negatif thinking dulu lah Lin,mungkin ini akal-akalan chelsea aja".
"Itu yang nelfon pasti Nuca kan?",
"Angkat gih,jangan bikin dia khawatir,kalian sudah dewasa bicarain baik-baik ya,please🙏🙏🙏angkat aku ga mau kalian berantem gara-gara hal sepele",ucap ziva dan membuatku luluh. Aku pun menggangkat telfonnya."Hallo",ucapku.
"Sayang kamu dimana?,aku di apart kamu,kamu ga ada,kata mbk kei kamu belum pulang",ucap kekasihku.
"Aku lagi main dirumah ziva kok,tadi maaf langsung balik aja kan kamu ada tamu",ucapku.
"Aku jemput ya please🙏🙏aku minta maaf",ucap kekasihku.
"Kenapa minta maaf",tanyaku."Aku jawab nanti,izinin aku jemput kamu ya?",ucap kekasihku.
"Oke",balasku dan aku pun mematikan telfonku. Ziva tersenyum kearahku."Jangan berantem-berantem ya Lin,perjuanganbkalian itu luar biasa loh,kalo aku jadi kalian aku bakal ga sanggup tau",ucap ziva dan memelukku.
"Terima kasih zheyenk,sudah jadi dewasa dan menasehatiku yang kekanak-kanakan",ucapku.
"Sama-sama zheyenk,walaupun badan aku kecil,pikiranku kek emak-emak yeee 🤣🤣🤣🤣🤣",balasnya dan diakhiri dewan tawa. Aku ikut tertawa dibuatnya.
Selang beberapa menit dia pun datang,kami berdua pun pamit kepada ziva. Di dalam mobil kami hanya saling diam,tanpa daling bicara. Tiba-tiba dia memberhentikan mobilnya disebuah taman, dia melirikku menatapku secara intens. "Sayang,maafin aku"
"Dia bicara apa saja kekamu?",tanyanya.
"Please,lihat aku,aku lagi ngomong sama kamu", ucapnya aku kemudian menatapnya.
"Dia bilang,dia mau pergi jalan sama kamu",jawabku.
"Astaga sayang,kamu percaya kan sama aku,ga mungkin dong aku jalan sama dia,aku sekarang kan udah ada kamu", jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"PERI CINTAKU"
Romance"Saat itu Kamu dan aku tidak berbicara tentang Kita,melainkan tentang keluarga,orang tua.ya,semua keluarga tak akan pernah setuju pada anak-anaknya yang memiliki hubungan dengan orang beda agama,semua itu sulit,semua itu terasa menyakitkan,andai kau...