SELAMAT MEMBACA KEMBALI
BUDAYAKAN FOLLOW AKUN PENULISNYA SEBELUM MEMBACA👍👍👍👍
*****
Lini
Berjalan di loby RS tempat ku bekerja, menjawab sapaan semua rekan dokter dan suster yang sedang lewat dihadapanku,tapi tidak dengan seorang gadis yang sedang marah-marah dengan seorang suster. Aku tak ingin menyapanya aku hanya melewatinya saja,tp setelah dia menuduhku menyembunyikan calon suaminya, langkahku pun aku hentikan.
"Kenapa kau menuduhku,seharusnya kau tau kenapa calon suamimu tidak ada di ruang inapnya",ucapku tanpa melihat kearahnya.
"Kau jangan pura-pura tak tahu",ucapnya.
"Hahhahaha,kalau pun aku tahu dia kemana,ngapain aku kasih tahu kau",ucapku dengan tawa yang mengejeknya.
Dan berlalu pergi keruanganku tanpa memperdulikan sumpah serapah yang dia ucapkan untukku.
*******
Menikmati sejuknya hujan disore ini,membuat aku tersenyum.
Melihat layar ponselku yang sedang berdering terlihat nama yang sekarang menempati hatiku. Dengan menempelkan ponselku di kaca aku pun mulai menekan tombol hijau di layar tersebut.
Aku tersenyum saat wajahnya menghiasi layar ponselku."Kenapa kok sedih gitu,ada yang sakit?"tanyaku.
"Kamu ga ke sini",tanyanya.
"Ga ah males", ucapku membohonginya.
"Kok gitu". Jawabnya lesu
"Aku lagi di jalan ini,bentar lagi nyampek,udah dulu ya aku lagi nyetir ini ".ucapku.Selang berapa menit aku sudah sampai di Rumah nya. Menekan bel rumahnya memberi salam saat mamanya membukakan pintu.
"Aduh Lin,kok hujan-hujan kesini",tanya mamanya kepadaku."Iya ma ,udah janji sama Nuca kasihan dia pasti nunggu",jawabku dan ku akhiri dengan senyuman.
"Ini Lini bawain kue ma".sambungku."Ngrepotin aja nak",ucapnya.
"Dia lagi iatirahat di kamar,ada mas axel sama drea, kamu masuk saja".ucapnya menyuruhku.
Aku berjalan ke arah kamar,tak lupa mengucap salam,dan duduk disebelahnya.
"Sudah makan?",tanyaku.
"Sudah tadi,kamu?".
"Sudah juga"."Dre,keluar yuk nanti kita jadi nyamuk",ucap mas axel bangkit dari duduknya.
"Drea ga berasa jadi nyamuk mas",ceplos drea.
"Yaelah bocah",ucapnya dan berlalu meninggalakan kami.
Drea disibukkan dengan permainan game di ponselnya.
Aku,dan dia mendengarkan nasehat-nasehat yang keluar dari mulut mama untuk selalu sabar dan ihklas menghadapi cobaan yang telah ada saat ini.Mama kekasihku tadi mengatakan bahwa papa dan mama dari chelsea tadi datang kesini mereka menyuruh Nuca dan chelsea untuk segera cepat-cepat menikah,tapi mama kekasihku menolaknya Lantaran axel tidak mau dilangkahi,dan karena memang sebulan lagi axel bakal menikah. Untungnya mereka setuju dengan alasan mama kekasihku.
Saat ini tinggal kami berdua."Jangan patah semangat,kamu kek pasrah saja gitu sih,males",ucapku.
"Aku ga tahu harus melakukan apa Lin,entahlah",jawabnya.
"Kalau benar-benar aku menikah sama dia kamu gimana?".tanyanya kepadaku aku menatap matanya lekat.
Hatiku terasa sakit saat dia mengucapkan pertanyaan itu tapi aku pura-pura tegar menghadapinya.
"Ya itu memang takdir,sekali aku mengelak ya gak bisa karenA kita ga bisa memaksakan takdir".ucapku dan ku akhiri dengan senyuman.
Dia seolah mencerna ucapanku.
![](https://img.wattpad.com/cover/120591212-288-k999436.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
"PERI CINTAKU"
Romance"Saat itu Kamu dan aku tidak berbicara tentang Kita,melainkan tentang keluarga,orang tua.ya,semua keluarga tak akan pernah setuju pada anak-anaknya yang memiliki hubungan dengan orang beda agama,semua itu sulit,semua itu terasa menyakitkan,andai kau...