Selamat membaca
****
JakartaSekarang kami sudah sampai dibandara soekarnohatta, setelah lama berdebat dengan mamanya di telfon tadi sebelum berangkat ke jakarta, kita pun memutuskan pulang kerumah mama dia.
"Kenapa sih ga mau pulang kerumah mama?", tanyaku.
"Ga bisa bebas peluk dan cium kamu kalau dirumah mama", jawabnya dengan memainkan kedua alisnya dan mengedipkan mata kearahku."Astaga, suamiku mesum sekali",
"Bukan mesum tapi bucin", jawabnya."Aku sudah siapin rumah untuk kita tinggali", ucapnya dan membuatku menyerkitkan dahiku.
"Satu bulan aja dirumah mama", ucapku dan dia menggeleng.
"Satu minggu aja please🙏🙏🙏", ucapnya memohon dan aku tak bisa kalau tak mengiyakannya."Terima kasih bidadariku", ucapnya dan mengecup keningku.
"Itu mas axel", ucapnya menunjuk mobil axel yang baru saja datang.
"Maaf telat ya, tahu lah ibu kota macetnya gimana", ucap mas axel.
"Ist okey lah mas", ucapnya.Yang menjemput kita cuma mas axel saja,karena siang ini semua pada sibuk.
Kita pun segera masuk mobil dan berlalu menuju kediaman suamiku.
Setelah sampai dirumah tak lupa memberi salam dan mencium punggung tangan mama, mas axel sudah kembali kekantor karena masih ada kerjaan yang belum dia selesaikan.
"Kalian mandi dulu sana, habis itu makan siang", ucap mama, kami pun bergegas pergi ke kamar suamiku. Aku tersenyum saat melihat wajah masam suamiku. "Kenapa sprei kamarku warnanya gini sih, mana motifnya bunga-bunga lagi",gumamnya, Akupun tertawa. "Ko ketawa", tanyanya aku pun diam setelah mendapat pertanyaan darinya.
"Bagus ko ini warna juga bagus, memangnya ada yang salah", ucapku
"Kamu kan rahu kalau aku ga suka warna terang kayak gini, bagusan juga warna hitam,putih atau ga merah marun", ucapnya.
"Sudah deh jangan membuat mama ngomelin kamu,ini bagus sudah", ucapku menenangkannya, dan dia pun pasrah dan berlalu kekamar mandi.Selesai mandi kita pun keluar kamar karena sedari tadi mama sudah menyuruh kita untuk makan siang.
****
Nuca
Sellesai makan siang tadi kami memutuskan untuk tidur siang, saat ini aku sudah terbangun dari tidur siangku menatap jam diatas nakas sebelah tempat tidurku ternyata sudah jam 15:30 sore, aku melihat wajah damai istriku yang sedang tertidur pulas.emperhatikan wajahnya saat tertodur membuatku menyunggingkan seyum ku. Mengelus pipinya, hidungnya, dan terakhir memainkan bibir ranumnya, dan aku menciumnya sekilas.
"Terima kasih, sudah mau menjadikanku suamimu, dan terimah kasih sudah mau memperjuangkanku, aku berjanji akan selalu membahagiakanmu dan anak-anak kita nantinya, I Love u sayang", lirih nuca.
"I love u too and more sayang", balasnya yang masih dengan memejamkan matanya.
"Rasanya seperti mimpi, kita bisa bersatu dalam ikatan suami isrti", ucapnya yang mulai membuka matanya.
"Kamu sudah bangun dari tadi", dan dia mengangguk, "dasar rese", ucapku dan menggelitiki pinggangnya.
"Sudah sayang ampun", ucapnya memohon sambil mengecup pipiku."Terima kasih juga kamu sudah mau menjadikanku istrimu, semoga kita bisa selalu bahagia bersama sampai rambut kita memutih, dan sampai ajal menjemput kita", ucapnya diakhiri senyum manisnya yang membuatku candu.
"Amin", ucapku dan mengecup keningnya.***
Sekarang pun matahari sudah menenggelamkan sinarnya pertanda berganti malam.
Aku dan istriku menghampiri mama yang sedang memasak didapur di bantuin art rumah ini.
"Ma masak apa?",tanya Lini, yang sudahbikut bergabung dengan mama didapur.
"Eh, nak sudah bangun?", tanya mamaku.
"Sudah ma, aku bantuin ya", tawar Lini.
"Ga usah nak, kamu pasti capek, kamu temenin suamimu saja", jawab mamaku.
Dia pun mengangguk dan berjalan kearahku, aku menyungingkan senyumku saat dia sudah duduk di sampingku.
"Assalamualaikum", ucap mbk kei dan mas axel yang baru saja datang.

KAMU SEDANG MEMBACA
"PERI CINTAKU"
Romance"Saat itu Kamu dan aku tidak berbicara tentang Kita,melainkan tentang keluarga,orang tua.ya,semua keluarga tak akan pernah setuju pada anak-anaknya yang memiliki hubungan dengan orang beda agama,semua itu sulit,semua itu terasa menyakitkan,andai kau...