part 44 (honeymoon)

1K 78 24
                                    

Selamat membaca

******

Lombok

Lini

"Selamat pagi",ucapku yang melihat suamiku sedang merengangkan ototnya.
"Pagi sayang", balasnya dan langsung mengecup keningku.

"Jam berapa ini", tanyanya.
"Jam 09:00",
"Hari ini mau kepantai", tanyanya. Yang mulai memainkan rambut hitamku, Dan aku pun menggeleng.
"Why?"
"Cuaca diluar panas sekali,nanti sore saja sambil lihat senja", ucapku dan dia pun menyetujuinya. Dan tersenyum manis ke aku.

Setelah berbincang bersama, saling sharing kami pun memutuskan untuk
memesan makanan karena perut kami sudah mulai keroncongan.
Karena malas untuk keluar kita memutuskan untuk makan dikamar sja. Setelah makan kami  kami pun mulai bosan, kita pun membuka aplikasi group chat ku bersama para sahabat-sahabatku. Aku mulai merebahkan badanku disampingnya.
"Sini",ucapnya menepuk lengan kirinya menyuruhku untuk merebahkan kepalaku disana. Aku pun menuruti perintahnya.

"Semoga saja langsung jadi ya", ucapnya dan membuatku menyerkitkan alisku seolah bertanya
apanya?

"Ini loh request mama sama papa", ujarnya lagi sambil mengelus perutku yang rata. Aku pun tersenyum menatapnya.
"Amin",lirihku.

"Mau bikin sekarang", ucapnya dan membuat bulu kudukku merinding.
"Kamu ya", ucapku dan dia pun tertawa.

(Biar nuca sama lini yang melanjutkannya ya gaes, bagian ini aku skip saja ya✌✌✌✌😂😂😂)

*****

Sore pun tiba aku dan sia sedang bersiap-siap menuju pantai, "ayo berangka", ajakku  kepadanya.
"Kamu ga bawa baju lain, selain itu, itu terlalu terbuka sekali", ucapnya menatapku dengan dalam.

"Ini aja, ga papa cocok lah buat kepantai", ujarku tapi dia menggeleng.

Dia membuka koper yang aku bawah kemarin dan mengambil 1 helai baju dan celana panjangnya selutut.
"masa kepantai pakai baju gini sih nuc", ucapku dengan mengerucutkan bibirku.
Setelah berdebat dengannya tentang ootd yang bakal aku kenakan, dan akhirnya aku menyerah bagaimanapun aku harus menyetujuhi ootd pilihan dia, dengan memakai kaos berwarna putih polos lengan pendek dan juga celana kain berwarna hitam selutut.

Setelah sampai dipantai aku masih dengan wajah masamku, aku menjauh darinya, "jangan cemberut dong, smile", ucapnya yang saat ini berdiri didepanku dengan memasang senyum manisnya, menghalangiku menatap indahnya senja, tapi bagiku indahnya senja tak begitu indah karena melihat senyuman dia, adalah pemandangan yang paling indah untukku.

Dia menempelkan bibirnya kebibirku, menciumku dengan sangat lembut, aku pun terbuai di buatnya,setelah cukup lama kami berciuman, dia pun melepaskannya.
"Aku nggak mau, semua pria menatap semua yang ada dibadanmu ini dengan nafsu, karena semuanya ini sekarang punyaku, aku tak akan melarangmu memakai baju sesukamu tapi janji jangan pakai baju yang terlalu terbuka dan memperlihatkan semua lekuk tubuhmu, mengerti", ujarnya dan mengelus pipimu kemudian mengecup keningku.
"Maaf",lirihku yang langsung berhamburan kepelukannya.
"Maafnya diterima",balasnya sambil tertawa.

"Terima kasih sudah menjadi istri penurut, aku tak banyak ingin menuntutmu, tapi aku cuma ingin kamu seutuhnya milikku Lin", ucapnya.
"Ya aku tahu", balasku.

Menikmati senja sore dengan duduk diatas pasir dengan dia memelukku dari belakang, sesekali mencium pucuk kepalaku dan membelai lembut rambut hitam panjangku.
"Selalu membuat candu",lirihnya agak berbisik, aku pun mendongak seolah bertanya.
"Apa?",
"Harum masih sama kayak pertama kali kita pacaran", gumamnya dan membuatku tersenyum.

Setelah hampir 2jam kita menikmati senja sehingga sekarang waktunya adzan magrib terdengar ditelinga kami.
"Pulang yuk sudah mahgrib", ucapnya dan aku pun mengangguk memdengar nya.

"PERI CINTAKU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang