To Be Continued [ShanBee]

It's Halu Time - Flamenco

Menghitung hari . . .

▪️▪️▪️

Waktu belakangan ini para member JKT48 sibuk dengan latihan persiapan untuk event SOL/LUNA yaitu ulang tahun JKT48 dan graduation concert member-member yang sudah mengumumkan kelulusannya.

Kebetulan hari ini adalah jadwal tim KIII, karena masih pandemi biasanya latihan dijadwalkan untuk menghindari perkumpulan member yang sudah 70-an lebih.

Tim KIII sudah latihan mungkin selama dua jam lebih. Cukup melelahkan apalagi mereka latihan koreo yang mengandalkan skill dancenya, maka dari itu saat ini sedang break lebih dulu.

Namun, tidak semuanya break karena ada beberapa member yang masih latihan koreo, termasuk Beby dan Shani.

Keduanya mendapatkan koreo khusus berdua di penampilan Flamenco, mereka sekarang dilatih oleh sensei.

"Koreo kalian berdua lebih bagus kalau durasinya lebih lama." Ujar Sensei membuat Shani dan Beby kaget, tentu saja bahkan koreo sebelumnya saja mereka belum sempurna.

"Yang bener aja?"

"Udah didiskusiin sama manager kalian juga. Gimana?"

"Mau bilang enggak juga percuma.."

Sensei terkekeh senyum. "Pasti kalian bisa. Semangat!"

Di lain sisi beberapa member memperhatikan latihan koreo Shani dan Beby, percayalah ini sudah H-3 event akan berlangsung, tidak heran jika mereka sedikit ragu diberi kepercayaan seperti ini.

"Ka Beby keren banget ya." Ucap Chika takjub melihat oshinya itu.

"Aku juga gak kalah keren." Celetuk Ara yang duduk tepat di samping Chika. "Kalau sama kamu koreo kayak gitu, cocok ya?"

"Buaya banget kamu, Araaa.." Seru Anin menggelengkan kepalanya heran. "Aku bilangan ke Fiony, baru deh."

"Bilangin aja, dia gak akan marah."

"Palingan gak dianggap ada aja, ya?"

Ledek Gracia membuat teman-temannya tertawa, kecuali Ara hanya pasrah.

"Eh. Tapi bener ya, abang kamu itu makin ganteng kalau gini."

Alih-alih Anin memperhatikan Beby sedang melatih koreonya.

"Kenapa? Jadi naksir lagi?" Tanya Gracia dengan nada cemburunya. "Ngeliatnya sampe gak ngedip gitu."

"Apaan sih kamu, Gree.." Anin tersenyum iseng. "Kalau belum punya Ci Shani, bisa diembat lah itu abang kamu."

"Tau ah."

"Cie ngambek."

"Diem deh."

"Ih jangan marah, sini.." Anin memeluk lengan Gracia. "Gresayang??" Ia memasang wajah memelasnya.

Gracia menghela nafas mengalah. "Iyaaa."

"Aku sayangnya cuma sama kamu doang kok."

"Pucchi?"