To Be Continued [ShanBee]

It's Halu Time - Keluarga Krucil

▪▪▪

"Bee..."

"Beby.."

"Beby Chaesara!"

"Ya ampun, Cani. Ada apa?" Tanya Beby kaget mendengar suara kencang Shani.

Shani melengos. "Harusnya aku yang nanya."

"Kok kamu?"

"Iyalah. Aku daritadi cerita, kamu lebih asik sama HP." Protes Shani. "Emang lebih menarik HP dibanding aku?"

"Eng--"

"Apa? Enggak? Setengah jam kamu gak nanggepin aku."

Jika keadaannya seperti ini, sudah bisa ditebak Beby akan mengalah saja daripada berurusan panjang dengan Shani.

"Oke, aku minta maaf ya?" Beby meletakan handphonenya dan beralih memandang Shani yang tentunya masih kesal. "Cani... Kamu mau apa? Aku beliin."

"Kamu kira aku bisa disogok dengan itu aja?"

"Ya... Aku harus gimana lagi, biar kamu gak marah?"

"Cium dinding tuh." Ucap Shani asal, namun berikutnya Beby beranjak dari sofa mereka duduk. "Mau ke mana? Aku lagi kesel malah pergi gitu aja."

"Cium dinding, biar kamu gak marah."

"Apaan sih.. Udah sini, duduk." Shani menarik tangan Beby membuat gadis itu kembali duduk. "Aku udah maafin kamu."

"Makasih Canii.." Beby tersenyum manis sambil memandang Shani. Sebenarnya ia tau, mana mungkin Shani betah kesal padanya? Bucin.

"Jangan senyum gitu."

"Kenapa?"

"Aku deg-degan."

Itu bukan sekedar gombalan. Ntah mengapa walau sudah sering melihat senyuman dan tatapan manis Beby pada dirinya, Shani tetap merasa salah tingkah. ((APALAGI AKU SHAN😵))

"Haha.. Kamu kenapa sih?" Beby tertawa kecil dan mengacak puncak rambut gadis tersebut. Gemas dengan tingkahnya.

"Gapapa. Pokonya kamu boleh kayak gitu cuma ke aku aja." Ujar Shani posesif.

"Kenapa? Aku mau gituin Chika juga ah, kali aja jad--"

"Jangan genit!!"

"Becanda, Cani.. Aku gini cuma ke kamu doang."

"Buaya banget."

"Kok buaya? Aku serius."

"Iya deh."

Tak ingin berdebat dengan Beby lagi. Shani lebih baik mengakhirinya.

"Shan.."

"Hm?"

"Jalan, yuk?"

"Ke mana? Kamu tau kan, keadaan lagi kayak gini malah ngajak jalan."

"Aku bosan."