It's Halu Time - Keluhan Beby

2.3K 146 18
                                    


⏯️⏯️⏯️

Hari Minggu. Beby merasa lega karena tidak ada kegiatan apapun. Sejak semalam ia sudah mengumpulkan niatnya untuk mengerjakan skripsinya, walau pada akhirnya malah gagal.

Jadi hari ini ia harus mulai mengerjakannya apalagi besok akan bertemu dosen pembimbingnya.

Kali ini Beby memilih untuk mengerjakan skripsinya di suatu coffee shop langganan teman-temannya juga, karena suasananya cukup tenang.

Tadinya ia sendirian saja, tetapi ternyata Shani tiba-tiba datang untuk menemaninya.

"Ngapain ke sini?" Tanya Beby saat Shani sudah duduk di sampingnya.

"Gak boleh?"

"Boleh. Tapi kan aku lagi ngerjain gini, kamu gapapa aku diemin aja?"

"Gapapa. Udah biasa juga."

"Ooh okay."

"Aku bawain kamu salad buah loh." Shani mengambil kotak salad buah yang sudah disiapkannya.

"Makasih ya. Simpan aja dulu, aku mau selesain ini."

"Aku suapin, mau?"

"Mau lah. Siapa sih yang bisa nolak seorang Shani?"

"Kamu."

"Kapan?"

"Udah lanjut kerjain tuh, biar cepat selesai." Alih Shani yang membuat Beby menurut saja.

Dengan baiknya Shani menyuapkan salad buah tadi pada Beby. Sesekali ia tersenyum melihat Beby yang fokus pada laptopnya.

Ekspresi serius Beby itu justru sangat menarik perhatian. Tak hanya Shani, tapi member lainnya mengakui bahkan sampai menahan diri agar tidak salah tingkah ketika berhadapan dengan Beby.

"Apa?" Tanya Beby menyadari jika Shani tersenyum sedari tadi.

"Kamu cool banget, tapi lucu."

"Gimana gimana?"

"Serius banget. Pas aku suapin kayak anak kecil.

"Kan aku gak kalah lucu sama Yori atau Afiqah."

"PD banget!"

"Ngaku aja ngaku, iya kan?"

"Engga, Bee. Masih lucuan aku."

"Kalau kamu ikutan, aku ngalah aja."

Shani tak begitu menanggapi Beby. Ia beralih mengecek handphonenya.

"Cani.."

"Hm?"

"Sariawan aku udah mulai muncul." Adu Beby. "Terus masa semalem aku flu juga."

"Aku udah bilangin dari kemarin kan buat jaga kesehatan, kamunya malah cuek." Omel Shani.

"Maaf. Kan biasanya juga gini."

"Besok udah mulai puasa. Bisa? Perlu ke dokter?"

Beby menggeleng menolak. "Aku gak suka rumah sakit. Aku bisa puasa, bukan anak kecil lagi."

"Jangan dipaksain. Kamu kan suka ngerjain skripsi malam hari, jadi harus sesuain istirahatnya juga."

"Iya. Kamu gak mau nyembuhin sariawan aku?"

"Aku bukan dokter kali.."

"Tapi kemarin gara-gara kamu, hidung aku gak sakit lagi loh."

Beberapa detik kemudian Shani tersadar sesuatu. "Bee! Kamu kalau lagi sakit emang suka ngaco ya." Ia mencubit lengan Beby geram.

To Be Continued [ShanBee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang