Chapter 25

3.7K 563 120
                                        

Note : Sudah berapa lama aku tak update? Aku lupa. Mood-ku baru muncul, sorry.

••••••••••

(Nama) mendarat dengan mulus di tanah setelah terlempar dikarenakan serangan sang Iblis Bulan Atas Pertama, yaitu Kokushibou. Debu-debu mengepul, menutupi pandangan (Nama) meski hanya sejenak.

Ketika (Nama) berhasil menciptakan kuda-kuda, keberadaan Kokushibou muncul tepat di hadapannya. Dirinya sangat terkejut menyadari kecepatan gerak Kokushibou yang mana berada di atas rata-rata. Labelnya sebagai Iblis Bulan Atas terkuat Memang tidak bisa diremehkan!

Ujung nichirin Kokushibou terarah ke wajah (Nama). (Nama) sontak dengan cepat menghindar, tetapi serangan Kokushibou yang begitu cepat dan tiba-tiba berhasil menggores sedikit pelipis matanya. Hampir! Hampir saja (Nama) buta jika saja ia terkena serangan itu!

(Nama) berdecak kesal. Sebuah nichirin tercipta dari tangan kanannya. Tatapan matanya menajam, fokusnya hanya terarah pada Kokushibou sekarang. (Nama) bahkan sampai melupakan Rengoku Kyoujurou yang tengah berhadapan dengan Iblis Bulan Atas Ketiga, yaitu Akaza.

"Kau benar-benar iblis yang bernama (Nama), 'kan?" Tanya Kokushibou.

"Untuk apa kau menanyakan namaku, eh?" Ucap (Nama) sinis sambil tersenyum miring.

"'Dia' bilang kau itu cukup kuat, jadi aku disuruh untuk berhati-hati. Namun..."

(Nama) melotot, kemudian mengatupkan gigi rapat-rapat. "Kau meremehkanku?" Tanya (Nama) dengan nada penuh amarah.

"Tidak, tentu kita tidak boleh meremehkan musuh. Akan tetapi, hanya saja kemampuanmu itu jauh dari ekspektasiku."

"Kalau begitu akan aku tunjukkan bahwa aku bisa melampaui ekspektasimu, Kakek sialan!"

(Nama) melesat sambil mengarahkan ujung nichirinnya ke arah leher Kokushibou. Namun, dengan mudah Kokushibou berhasil menghalau serangan (Nama) dan dapat melakukan serangkaian serangan balasan.

Pertarungan sengit pun terjadi. Jika orang biasa melihat duel itu, pastilah mereka akan kesulitan untuk melihat pergerakan (Nama) dan Kokushibou. Serangan mereka begitu cepat, denting nichirin yang saling beradu memenuhi indera pendengaran.

Sampai saat ini, Kokushibou masih belum menggunakan teknik pernapasan miliknya. (Nama) merasa dipermainkan, tetapi dia juga merasa bersyukur. Jika saja Kokushibou menggunakan teknik pernapasan dan juga teknik darah iblis miliknya, pastilah itu akan merepotkan (Nama).

"'Dia' bilang kau punya kemampuan regenerasi yang cukup bagus, tapi... mengapa lukamu tidak beregenerasi saat ini?"

Ucapan Kokushibou di sela-sela pertarungan membuat (Nama) melotot kaget. (Nama) lantas melompat mundur, berniat memeriksa lukanya. Anehnya Kokushibou membiarkan (Nama) mundur, memberikan (Nama) kesempatan untuk berhenti di tengah-tengah pertarungan.

(Nama) menyentuh pelipis matanya yang sempat terkena serangan. Benar saja, lukanya itu belum menutup dan darah segar terus mengalir dari luka tersebut. Adrenalin bertarung, mungkin itu yang membuat (Nama) tidak menyadari akan lukanya yang masih belum beregenerasi.

(Nama) menatap nanar darah yang menempel di telapak tangannya. Tak disangka kemampuan regenerasinya terhenti hanya karena serangan Kokushibou yang notabene merupakan Iblis Bulan Atas Pertama. Muzan saja tidak sanggup melukainya, tapi kenapa Kokushibou bisa?! Itulah yang ada di dalam benak (Nama) saat ini.

"Sudah selesai mengamati lukamu?"

(Nama) menatap tajam Kokushibou. Kokushibou masih terlihat tenang, tidak terlihat tegang sedikitpun. Berbeda sekali dengan (Nama) yang jantungnya sudah berdetak kencang tak karuan.

Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang