Chapter 23

3.2K 541 97
                                    

Waktu terus berjalan. Semakin lama (Nama) merasa semakin bosan terus menerus diam dan duduk tenang di dalam kereta. Melelahkan sekali harus melihat pemandangan yang sama berulang kali, seperti sawah, hutan, stasiun, dan lain-lain.

Rasa-rasanya sama seperti di dunianya yang dulu, tetapi pemandangannya nampak lebih asri dengan tidak adanya keberadaan kendaraan bermotor.

"Ke mana Trio Kamaboko? Kenapa mereka belum datang?" Batin (Nama) sembari melipat tangan di depan dada.

(Nama) menatap lurus ke arah Kyoujurou. Kyoujurou yang sadar bahwa dirinya ditatap pun tersenyum tipis.

"Ada apa?" Tanya Kyoujurou.

"Tidak apa-apa, Donat-san."

Hening sejenak, mungkin Kyoujurou masih memikirkan kalimat apa yang ingin Ia katakan. Karena keheningan itu, mereka berdua bisa mendengar dengan jelas suara roda kereta yang melintas di atas rel.

"Ngomong-ngomong, kenapa kau memanggilku dengan sebutan Donat, hm?" Tanya Kyoujurou.

"Karena... Aku lupa entah dada atau perut, yang pasti iblis bulan atas ketiga akan melubangi tubuhmu. Mirip dengan kue donat, kan? Hehehe..."

(Nama) terkekeh hambar. Kekehan itu suram, sama sekali tidak lucu. Yah, akibatnya suasana menjadi agak sedikit tegang. Hening kembali selama beberapa waktu.

"Tapi... Kau pasti akan menyelamatkanku, kan?"

"Tentu saja," jawab (Nama) sambil spontan. "Jujur kau dulunya termasuk salah satu karakter favoritku loh. Meski kau hanya muncul sebentar, keberadaanmu cukup berkesan bagiku."

"Bukannya awalnya kau merasa enggan, ya?" Timpal Kyoujurou yang membuat (Nama) gelagapan.

"Yah... Aku... Aku sedang kesal, maaf! Aku tidak bisa mengatur emosiku waktu itu," jawab (Nama) terbata-bata.

Kyoujurou tertawa kencang. Melihat itu, (Nama) mengerutkan keningnya bingung, sedangkan orang-orang yang duduk di dekat mereka sontak melirik.

(Nama) cepat-cepat mendekap mulut Kyoujurou dengan kedua tangannya. Bukan hanya mulut, tetapi juga hidungnya yang mana membuat Kyoujurou sulit untuk bernapas.

"Diam kau, Donat-san!" Teriak (Nama) disaat berusaha menutup mulut dan hidung Kyoujurou.

===========================

Saat ini, Kyoujurou terlihat banyak sekali memakan makanan. (Nama) sendiri sampai kaget ketika melihat jumlah makanan yang masuk ke dalam mulut serta perut Kyoujurou. Berapa sih kapasitas perut seorang Pilar? Itulah yang ada di dalam pikiran (Nama).

"Jadi pengen seblak," batin (Nama), rindu akan masakan di dunianya. "Aku ingat scene ini. Sebentar lagi pasti Trio Kamaboko akan segera datang, akhirnya..."

(Nama) menghela napas pelan, kembali meluruskan pandangannya untuk menatap Kyoujurou yang masih asik makan sembari beberapa kali menggumamkan kata lezat.

Sekali lagi (Nama) rasanya sangat ingin menyumpal mulut Kyoujurou supaya berhenti mengoceh. Memang ciri khas Pilar Api, begitu membara dan bersemangat bagaikan kobaran api.

Ketika (Nama) mengendus udara sekitar, tiba-tiba saja Ia mencium bau yang sangat familiar. Bau dari para Trio Kamaboko.

Detak jantung (Nama) berubah lebih cepat. Akhirnya pertarungan yang ditunggu akan segera terjadi! (Nama) merasa cukup bersemangat sekaligus khawatir. Semangat karena bisa mencoba menyelamatkan salah satu karakter favoritnya, juga khawatir Ia malah akan mengubah jalan cerita ke arah yang lebih buruk—bad ending.

Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang