EP 37 - So You're The Guy That Somehow I've Picked

5.4K 572 21
                                    

"New orders, table 8, one Pans-seared Duck Liver Foie Gras and one Crispy Roasted Berramundi Fillet, Tobby, we got another one." Eksekutif Chef-nya sudah menerikan pesanan menu tambahan yang menjadi tanda dimulainya lingkaran pengawasannya sebagai sous chef.

"Yes chef." Timpal Tobby. Ia kemudian mulai menyampaikan arahan menu tambahan yang dipesan oleh tamu pada setiap station yang menjadi tanggung jawabnya hari ini. Pans-seared Duck Liver Foie Gras dan Crispy Roasted Berramundi Fillet untuk station main course yang merupakan menu spesial untuk makan siang hari ini. Ia memerintahkan chef dibawahnya untuk mempersiapkan beberapa komponen yang diperlukan dalam menu itu. Bagaikan rally mereka harus bekerja cepat ketika restoran mulai dibuka untuk waktu makan siang. Ada tiga pans-seared duck liver lain yang ia monitor sebelumnya dan harus diselesaikan dalam 30 menit.

"Ranti, Foie Gras-nya di-seared sedikit lebih lama lagi.. dan ada tambahan 1 porsi lagi untuk dimasukin ke waiting list." Katanya memerintahkan Ranti untuk mengulang pekerjaannya. Sebagai Sous Chef, Tobby harus memantau kualitas makanan yang akan disajikan untuk setiap station, yaitu appetizer, main courses, dan desserts

"Yes chef, on it."

"Ndy, nice color buat berramundinya. Lo bisa siapin plating untuk 3 menu yang udah waiting list sebelumnya. Adel, the meat is ready?" Katanya.

"Still on progress, 5 more minutes." Kata Adel.

"Ok keep it up."

"Tobby come on.. it's almost 30 minutes. We have people to feed." Kata Chef Reynald.

"Yes Chef! the three menu are almost ready." Katanya.

"Gre, appetizer.. Olive Tapenade and Potato Salad."

"Ready chef!" Timpal Gregory, line chef untuk menu appetizer siang ini.

"Oke." Tobby mengamati 2 piring yang disodorkan oleh Gregori dan mengangguk puas. "Nice." Katanya. "One Olive Tapenade and Potato Salad are ready chef."

Chef Reynald menatap piring yang disodorkan dan mengangguk. "Table 5, Service please!" Sahut Tobby yang kemudian disambut seorang pramusaji yang akan membawa hidangan tersebut pada tamu.

Kesibukannya di dapur kembali dimulai setelah perjalanan yang sangat tidak terlupakan itu. Waktu berjalan begitu cepat. Tidak terasa sudah dua bulan sejak insiden di bandara antara Nadia dan mantan kekasihnya terjadi.

Apa yang pria itu katakan pada Nadia sebelumnya sehingga membuat Nadia begitu marah dan sedih?Apakah semua kata-kata yang terlontar dari Nadia adalah isi dari pesan singkat yang dikirimkan oleh mantan kekasihnya itu untuknya? What a shithead.. wanita manapun tidak pantas untuk diperlakukan seperti itu.

Setelah kejadian itu, ia sengaja tidak menghubungi Nadia walaupun setiap malam ia memikirkan kondisinya, ia merasa perlu melakukan itu untuk memberikan waktu kepada gadis itu memulihkan dirinya.

Apakah ia baik-baik saja? Bagaimana jika ia tidak baik-baik saja?

"Chef.. the duck livers are ready.."

"Hey.. Tobby.." Panggil Ranti.

"Ah.. ya.. let me see it, udah diresting kan?" Tanyanya, berusaha kembali berkonsentrasi pada pekerjaannya.

"Udah." Kata Ranti.

"Ok.. lo bisa mulai plating." Katanya. Ranti mengangkat bebek yang telah matang sempurna itu dan menaruhnya ke dalam dua piring cantik yang ia mulai susun. Tobby membantu untuk menaruh saus andalannya di piring itu dan tersenyum ketika makanan itu akhirnya tersusun sempurna.

IMPOSSIBLE ATTRACTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang