"Udah H-1 minggu dan lo belum punya sepatu buat upacara nanti?" Tanya Tobby tak percaya sambil memakan keripik kentangnya. "Tumben banget lo, biasanya gak pernah kelupaan yang kayak gitu." Lanjutnya.
Regas mengajaknya mencari sepatu yang pantas untuk upacara pernikahan mereka minggu depan di salah satu mall di Jakarta. Tidak ia sangka, waktu berjalan begitu cepat sejak sahabatnya itu memberinya kabar bahwa ia akan segera menikahi kekasih yang telah cukup lama ia pacari itu.
"Gue beneran gak ngerti kenapa sepatu yang gue siapin jauh hari tiba-tiba ilang kemarin." Kata Regas. "It feels like a really bad sign.. jangan bilang Anna, please." Lanjutnya.
"I won't.. tenang lo kan partner in crime gue." Kata Tobby. "Jangan dipikirin lah yang kayak gitu.. lo berdoa aja supaya semuanya lancar nanti."
"Iya..lo liat tadi Anna udah stress banget mikirin kawinan sampe ngamuk-ngamuk ke vendor pas meeting." Timpal Regas.
"Anna is really cute when she's panicking." Katanya terkekeh.
"Mana lo lagi berantem sama Nadia.. bikin parah suasana.." Kata Regas.
"Lah gue gak salah kok.. gue ngangkat telepon terus dia malah ngomel gue gak peka lah, main-main lah.. emang ya tuh cewek satu gue gak ngerti lagi. Always so tensed.. chill dikit kenapa.. yang kawinan kan Anna sama lo." Kata Tobby.
"Lo-nya juga kan udah tau Nadia kayak gitu orangnya, dan niatannya kan baik buat bantu gue sama Anna."
"Kebayang kalau entar dia kawin beneran gimana nasib calon suaminya ya.. facing the real bridezilla.." Kata Tobby sambil mengernyit.
"Ati-ati lo kualat, beneran jadi calon suaminya lo tau rasa!" Seru Regas.
"Ya Tuhan.. doa lo Tong.. dapetin yang cantiknya kayak Nadia gak apa-apa deh.. tapi yang sifatnya serius banget kayak dia jangan dong.. stress gue entar." Kata Tobby.
"Cie.. jadi Nadia cantik?"
"Loh.. sebagai pria yang selalu objektif gue gak bisa memungkirinya. She is pretty, but..fiuh.." Balas Tobby tak meneruskan perkataannya.
"Kalian tuh cocok tau." Celetuknya. "Ini bagus gak?" Tanya Regas padanya.
"Anything black will do kok sama tuxedo lo." Katanya. "Masih aja yakin kalau gue sama Nadia cocok ya lo?" Tanyanya.
They're definitely not.
"Iya.. lo sama Nadia tuh ibaratnya bakal saling melengkapi gitu.."
"Omongan lo Gas, macem ngerti aja apa yang keluar dari mulut lo." Katanya. Ia kembali mengingat memori pertemuannya untuk pertama kali bersama Nadia. Bagaimana dirinya dan gadis itu begitu bertolak belakang bahkan ketika mereka pertama kali bertatap muka. Mereka bagaikan langit dan bumi.
"Serius gue.. Nadia tuh gak selalu serius kok menurut gue.. lo aja yang gak berusaha buat kenal dia lebih lanjut." Katanya.
"Ckck.. terus aja lo usaha, desperate ya dapetin kavling di surga? Coba cari-cari lagi yang lain di database lo siapa tau ada yang cocok sama gue.." Kata Tobby.
"Anjir lo memangnya gue agen biro jodoh!" Seru Regas. Merekapun terkekeh bersama.
"Gimana perasaan lo seminggu lagi jadi suami? It's a big thing you know.. Hidup lo akan berubah setelah lo mengucapkan sumpah untuk menjadi suami istri."
"Right.. so nervous, tapi excited sekaligus.."
"When you think you know Anna is the one for you?" Tanyanya. Ia selalu penasaran dengan jawaban setiap orang yang memutuskan untuk menikah.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSSIBLE ATTRACTION
Chick-LitBagaimana jika dua orang yang memiliki sifat saling bertolak belakang dan membenci kehadiran satu sama lain disatukan dalam satu perjalanan yang tak akan pernah bisa mereka lupakan? Semuanya berawal dari rencana pernikahan dua teman mereka yang memb...