Nadia berjalan kembali ke venue pernikahan dan langsung disambut oleh Anna yang menghampirinya dengan terburu.
"Nad.. are you ok?"
"Ya ya.. why shouldn't I be ok?" Tanya Nadia berbohong pada Anna. Dari ekspresinya saat ini ia tahu jika Anna begitu mengkhawatirkannya.
"Jamie." Kata Anna sambil berbisik di telinganya.
"Ah.. kenapa dia?" Tanyanya.
"So nothing happened?"
"Gak ada apa-apa." Katanya. "Tadi gue.. jalan-jalan sebentar ke luar." Katanya. Dari wajah Anna ia tahu sahabatnya itu masih meragukan perkataannya. "You don't have to be worried." Nadia masih mencoba meyakinkan Anna. Ia benar-benar merasa bersalah karena harus membuat Anna khawatir di acara pernikahannya.
"So, what did I miss? Have you thrown the flower bucket yet?" Tanyanya kembali mencoba ceria.
"Nope. Lo nunggu ya?"
"Tentunya!" Kata Nadia bersemangat.
"Ok.. ok.. abis ini.." Anna kembali tersenyum. Hal yang membuat Nadia ikut tersenyum.
Cekrek!
Nadia berhasil mengabadikan senyum Anna di telepon genggamnya. "Lo mau hp lo balik?" Tanyanya.
"Thank you so much.. iya boleh.. gue pegang lagi ya." Kata Anna. Ia tahu Anna akan langsung mengecek pesan singkat dari Jamie untuknya. Sebelum Anna bisa membacanya ia telah menghapus chat itu tadi. Ia tidak ingin Anna merasa bersalah jika membacanya.
Tak lama kemudian salah seorang panitia menghampiri Anna untuk mengingatkannya tentang jadwal pelemparan buket bunga pengantin yang akan dilakukan di atas pelaminan. "Ok wait.. gue siap-siap dulu ya ke depan." Katanya. "Ayo Gas.." Ajaknya.
Sebelum mengikuti Anna ke atas pelaminan, Regas menghampirinya.
"Lo ketemu Tobby tadi?" Tanya Regas padanya.
"Iya tadi gue ketemu, dia lagi nyari tempat buat ngerokok gitu katanya." Jawab Nadia.
"FYI, he came because he was looking for you. Bukan nyari tempat buat ngerokok." Kata Regas. "Most of the time he's not so good at saying things.. but he's a good man, Nad. He was worried about you." Katanya.
Nadia tidak menanggapi perkataan Regas padanya kali itu.
"Do you surprise that he actually cares for you?" Tanya Regas. "He always cares for the people he loves." Katanya lagi kemudian mengedipkan matanya lalu tersenyum.
...
Nad? Are you alright?
...
Ia ingat wajah Tobby beberapa waktu yang lalu, jika ia kembali perhatikan, ekspresinya memang terlihat khawatir.
So, Tobby was actually looking for her? Mengapa pria itu tidak mengatakannya tadi?
He always cares for the people he loves.
Kilasan lain kemudian kembali terbayang dalam benaknya. Percakapan antara keduanya sebelum mereka berciuman tadi.
Unless.. are you afraid you'll fall for me?
Are you sure it's not the other way around?
Bayangan ketika Tobby menyampirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajahnya sambil menatapnya. Awal ketika ia menantang dirinya sendiri dengan menarik kerah kemeja Tobby dan menciumnya. Hal yang kemudian ia sesali karena Tobby kali itu membalas ciumannya. Jujur ia sempat terlena dan terbawa suasana dengan apa yang mereka lakukan tadi. Jika saja Kinan tidak datang untuk mencarinya tadi, entah apa yang akan terjadi pada mereka di taman yang gelap itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSSIBLE ATTRACTION
Chick-LitBagaimana jika dua orang yang memiliki sifat saling bertolak belakang dan membenci kehadiran satu sama lain disatukan dalam satu perjalanan yang tak akan pernah bisa mereka lupakan? Semuanya berawal dari rencana pernikahan dua teman mereka yang memb...