BAB 3

814 46 0
                                    

Sore Hari yang sangat padat di jalan depan kampus angga,hal itu membuat angga menghela nafas.

"Lama lama gue nggak suka pakai sepeda"angga memukul handlebar sepeda nya lalu kembali mengayuh nya.

Saat di zebra cross tiba tiba dia melihat banyak polisi dan polwan sedang berjaga jaga.

"Sial ada razia nggak pakai helm eh tunggu gue kan pakai sepeda"angga mengayuh sepedanya hingga tak menyadari bahwa lampu berwarna hijau dia menyebrang di zebra cross begitu saja.

Tiba tiba ada polwan yang berteriak ke arahnya tanpa aba aba angga menambah kecepatan sepedanya sampai tidak sadar jika di depan ada palang bertuliskan dilarang belok kiri.

Dia hanya mengabaikan itu,polwan itu langsung menaiki motornya dan mengejar angga.

"Sial"angga semakin menambah kecepatan sepedanya sampai akhirnya dia terjatuh dari sepeda karena batu besar di depannya,untung saja hanya sedikit orang yang melihat nya.

"Hei kamu"polwan itu mendekat ke arah angga.

"Tante kenapa sih buru buru saya"angga membuang muka dari polwan itu

"kan saya nggak ngapa ngapain tante saya cuman lewat zebra cross"ucap angga seadanya.

"saya bukan tante kamu saya polwan disini...jadi saya patut tegur kamu,kamu tadi itu lampu hijau"polwan itu menatap tajam angga.

"Bu polwan kenapa sih kan saya naik sepeda bu lagian saya nggak liat bu sudah ya saya mau pulang...auw"angga meringis pelan melihat kaki nya yang berdarah akibat terbentur di aspal.

"Kamu sini coba"polwan itu membantu angga berdiri lalu menatap angga.

"Duduk di sana"polwan itu menyuruh angga berjalan ke kursi dekat jalanan itu.

"Sini"angga disuruh meluruskan kakinya lalu polwan itu mengambil kotak P3K dari tasnya lalu mengobati luka angga.

"Sakit"angga meringis kesakitan.

Polwan itu kemudian memberi perban kaki angga lalu bergegas menaiki motornya.

"Anda bisa bawa sepeda?"tanya polwan itu

"Hmm"

"Saya minta maaf bu saya lakukan kesalahan lain kali udah tidak"angga menunduk dia merasa sedikit salah.

"Tidak apa apa lain kali jangan di perbuat"ucap polwan itu sambil tersenyum

"Nama saya angga bu"angga menangkup kedua tangannya di depan dada

"Saya Briptu Nur Andita"dita juga menangkup kedua tangannya di depan dada.

"Kalau begitu saya kembali assalamualaikum"polwan itu kemudian pergi.

"Walaikumsalam"

"Harta,tahta,Briptu"angga tersenyum lalu kembali menaiki sepedanya dan pulang ke rumah.

Ketika adzan magrib berkumandang angga singgah di masjid di pinggir jalan lalu kembali pulang di malam hari.

Sesampainya di rumah Angga masuk dan melihat papa dan mamanya sudah menunggunya di ruang tamu.

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

"Angga"zahra menghampiri putranya lalu memeluknya.

"Kamu tidak apa apa sayang?"
tanya zahra dibalas gelengan oleh angga.

"Kaki kamu kenapa?"tanya andri melihat kaki putranya yang diperban

"Oh ini tadi Angga enggak sengaja Lewat zebra cross lalu lampunya tiba tiba hijau hampir angga tertabrak habis itu seorang polwan mengejar angga karena langgar lalu lintas eh pas angga di kejar angga jatuh deh ke aspal hmm terus polwan itu ngobatin luka angga"jelas angga membuat semuanya menghela nafas panjang.

"Lain kali hati hati"ujar andri lalu mengajak anak dan istri nya duduk.

"Papa mama tau nggak polwan nya itu cantik banget"hal itu membuat langsung andri dan zahra membulatkan matanya.

"Ajak papa ketemu dia"angga langsung menggeleng

"Baru ketemu aja pa...atau kalau papa sama mama mau angga nikah aja sama si bu polwan?"goda angga

"Boleh tapi harus kenal dia dan ingat"

"Okay siap"angga hanya mengangguk lalu segera kembali ke kamarnya.

POLWAN ITU ISTRI ANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang