BAB 16

351 19 0
                                    

Tepat waktu pertolongan Allah tiba.Saat angga dipukuli oleh pria yang ia tak kenal itu tiba tiba

"Angkat tangan"seorang wanita menodongkan pistol pada pria itu

Wanita itu tak lain adalah Dita,dita berhasil menghentikan aksi pria itu.Dita kemudian menyuruh pria itu membuka masker

"Devan"

"Andita"devan tersenyum

Dita tidak jadi marah dia menaruh pistol nya kembali lalu berjalan mendekati devan.

"Aku peringatkan kamu jangan coba coba dekatin dia kalau kamu nggak dengar kamu"dita memotong ucapan nya ia melihat angga yang sudah terluka saat dita berjalan mendekati angga

Devan melarikan diri hal itu membuat dita menghela nafas kasar.

Dia kemudian membantu angga dan pulang ke rumah bersama angga.

Sesampainya di rumah dita langsung mendudukkan angga di sofa lalu dia mengambil kan kompres.

Dita kembali membuka jilbab nya lalu mengusap luka angga.

"Kamu kenal sama dia?"tanya angga lirih membuat dita mengangguk

"Itu devan kan"dita lagi lagi mengangguk angga berdiri lalu memukul tembok yang ada di belakangnya.

"Arghh"angga mengacak rambutnya frustasi

"Aku aja sini"angga menatap dita dingin membuat dita sedikit terkejut.

"Sini"perintah angga dingin
Dita menggeleng ia menatap angga tak percaya,begini kah angga jika marah?

"Nggak"terdengar suara dita yang mulai bergetar dengan mata yang berkaca kaca.

"Argggh"angga langsung memeluk dita erat seperti biasa,dia sangat sedih.

"Kapan sih aku bisa dewasa"kata angga dita mengurai pelukan dia kemudian duduk lalu memeluk angga.

Dita mengelus rambut angga ia merasa sedikit bersalah,karena devan angga...tunggu ponselnya bergetar ia membuka pesan dari nomor yang ia kenal.

08----------

Kamu udah liat kan hahaha pacarmu itu lemah sangat lemah

Dita menghela nafas dua kembali menyimpan telpon nya dan memeluk angga.

"Maafin angga bu"angga menangis dalam pelukan dita.

"Nggak angga nggak salah sayang aku tau kamu hanya stress"

"Hmm dita"angga memperbaiki duduknya.

Beberapa hari kemudian angga mulai membaik dia juga belajar menjadi lebih dewasa namun dia tidak mau menanyakan pada Dita kalau setelah kejadian dia di pukul oleh devan dia terus di teror oleh seseorang.

Begitu pun dita dia sering memperhatikan angga,oh ya belakangan ini angga juga sering bersikap aneh seperti melamun seperti sekarang,angga duduk di samping dita sambil melamun

"Angga"panggil dita wanita itu melambaikan tangannya di depan wajah angga

"Eh iya kamu Kenapa?"tanya angga berusaha untuk tenang.

"Jangan suka melamun ya"dita memeluk lengan angga.

"Nggak kok sayang"ucap angga

Setelah itu dita ingin berdiri namun ia tidak sengaja tersandung di meja dengan sigap angga menangkap tubuh dita.

'Yaa Allah rasanya pengen terus tatap dita kayak gini' batin angga

'Masya Allah Wajah angga tampan banget' batin dita

Keduanya terus bertatap sampai tidak sadar jika ada Rafi dan Rahmah memperhatikan keduanya.

"Tatap nya udahan dulu ayah sama ibu datang nggak di perhatikan"Ujar rafi tiba tiba dita terkejut dan langsung berdiri tegap.

"Assalamualaikum"ucap Rahmah dan Rafi

"Walaikumsalam Ayah Ibu"dita dan angga menyalimi tangan Rafi dan rahmah.

"Kalian apa kabar?"tanya rahmah

"Alhamdulillah baik bu"dita memeluk ibunya itu dia sangat merindukannya.

"Hmm ayah nggak usah di peluk ya ayah berdiri aja disini sampai tua"kata rafi membuat dita tertawa dan memeluk ayahnya itu.

"Ayo duduk yah,bu"angga mempersilahkan mertuanya duduk sedangkan dita pergi ke dapur

"Angga gimana kuliah kamu?"tanya Rafi

"Alhamdulillah lancar yah"

"Alhamdulillah"

"Oh iya papa sama mama kamu udah di london kan?"tanya rafi lagi.

"Iya yah udah di london katanya minggu depan pulang"kata angga.

Mereka bercerita sampai malam hari,rafi dan rahmah pamit untuk pulang.

POLWAN ITU ISTRI ANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang