BAB 7

507 31 0
                                    

Pagi Hari di hari rabu seorang pria berjas hitam dengan peci hitam mengucapkan ijab kabul di depan penghulu

"Saya terima nikahnya Nur Andita dengan mas kawin tersebut dibayar tunai"kata kata itu lolos keluar dari mulut Angga.

Ya hari ini adalah hari pernikahan yang cukup mewah dilaksanakan di gedung ternama dan tamu yang di hanya sedikit.

"Para saksi sah?"

"Sah"

"Sah"

"Sah"

"Alhamdulillah"

Angga tersenyum saat melihat Dita mencium punggung tangan nya dia membalas mencium kening dita.

"Boleh saya mengaji?"tanya angga membuat andri memberikan mic pada anaknya itu.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh"

"Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh"

"Alhamdulillah Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi rahmat dan hidayahnya kepada kita semua yang bisa berkumpul di acara pernikahan ini"

"Saya akan membaca sedikit surah"angga mulai memenjamkan matanya

"A'udzu billahi minasy syaithonir rojiim"

"Bismillahirrahmanirrahim"

"ar raḥman"

"allamal qur'an"

"khalaqal insan"

"..."

"..."

"was sama'a rafa'aha wa wada'al-mazan"

"fa bi'ayyi ala'i rabbikuma tukazziban"

"shadaqallahul adzim"

Angga membaca surah Ar rahman dengan sangat merdu membuat semua tertegun mendengarnya termasuk istrinya sekarang,Dita.

Angga dan dita kemudian turun lalu menyalimi tangan orang tua nya.

"Mama Papa"angga memeluk kedua orang tuanya itu

"Selamat anak papa udah dewasa"andri membalas pelukan putranya begitupun zahra.

"Pak Bu"dita menyalimi tangan andri dan zahra lalu memeluk ibu mertuanya itu.

"Dita mama titip angga ya sayang...papa sama mama udah mau berangkat ke london"dita hanya mengangguk

Lalu beralih menyalimi tangan rafi dan rahmah,jujur pak rafi sangat bahagia melihat putrinya itu menikah.

"Selamat sayang"rafi memeluk putrinya itu kemudian dita hormat pada ayahnya

"Selamat angga,semoga kamu bisa menjaga putri saya dan kamu tau kan bagaimana polwan dia sedikit galak"ucap rafi membuat semua tertawa

"Sini sayang"rahmah memeluk putri nya itu.

Kemudian setelah itu angga dan dita beralih ke kakek dan neneknya yaitu david dan mega lalu ke aurel dan adam.

Setelah beberapa jam akhirnya acara selesai,angga mengajak semua keluarga nya shalat lalu dia yang memimpin shalat.

Kemudian dia pulang ke rumah nya untuk membereskan dan mengganti bajunya lalu pindah ke rumah baru yang angga telah pilih sebelum pernikahan.

"Ayah ibu kalau begitu Angga pamit dulu ya"angga menyalimi tangan rafi dan rahmah lalu lalu pergi ke rumah nya

Sesampainya di rumah baru angga dan dita memasuki rumah.

Angga menunjukkan setiap isi rumah nya mulai dari ruang tamu,ruang keluarga,dapur serta kamar mandi lantai bawah dan di lantai atas ada satu kamar dan satu kamar mandi lantai atas serta ruang perpustakaan pribadi.

Angga menunjukan pada dita di halaman belakang ada kolam renang dan lingkaran untuk memanah

"Kamu tau aku suka hobi panah?"tanya dita

"Iya kan kamu jago main panah juga kamu suka renang kan?"tanya angga balik sambil tersenyum.

"Hah iya aku Suka"dita masih menatap seluruh isi rumah

"Aku minta maaf ya nggak bisa kasih rumah terlalu mewah"angga menunduk dita hanya tersenyum lalu mengelus pundak angga

"Nggak apa apa yang penting punya rumah"ucap dita.

"Hmm apa itu?"angga melihat tas besar yang dibawah dita.

"Ini tembak panjang satu dan pendek dua"kata dita membuat angga mengangguk

Lalu mereka berdua memasuki kamar nya yang cukup luas.

"Saya tidur di sofa ya"angga mulai membaringkan diri di sofa.

"Kenapa nggak di kasur?"tanya dita sembari meletakkan baju angga serta baju biasa dan baju kerjanya.

"Nggak saya nggak biasa"ujar angga seraya tersenyum.

Dita kemudian berjalan ke tempat tidur nya dan tidur,dia masih memakai jilbabnya.

"Saya matikan lampu"angga mengangguk lalu dita mematikan lampu.

POLWAN ITU ISTRI ANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang