BAB 21

366 20 1
                                    

Angga duduk di sofa rumah dita ia menunggu dita keluar dari kamarnya.

"Ibu...dita belum keluar?"tanya angga dibalas gelengan oleh rahmah.

Tiba tiba Dita keluar dari kamarnya dia berjalan ke arah Rafi,Rahmah,dan juga Angga.Dita berdiri tepat di depan Angga dan memberikan sesuatu di amplop.Dita menatap Angga dingin

"Apa ini?"tanya Angga namun dita hanya diam menatap angga dingin dan tajam

"Buka"perintah Dita dingin

"Dita"panggil Rafi namun dita hanya diam.

Angga terkejut melihat surat yang ada di dalam amplop,itu surat cerai.

"Aku mau kita pisah sekarang"
ujar dita dingin

"Dita aku nggak mau"angga menggeleng keras

"Tapi aku terlanjur benci banget sama kamu"kata dita menekan kata benci.

"Aku minta kita cerai"

Tiba tiba rafi berdiri dan berjalan mendekat dita Dengan rasa kesal dia menampar keras dita

Plak

Rafi menatap anak nya itu dengan tatapan marah

"Andita coba dengerin angga"teriak rafi dia sangat marah tak ada lagi sifat lembut pada putri kesayangan nya itu.

"Mas sudah"rahmah mencoba menenangkan suaminya itu sedangkan dita diam ia menangis.

"Ayah jahat"ujar Dita

Ia kemudian berlari ke kamar nya dan mengunci pintu.

"Ayah nggak apa apa...biar angga pikir semua nya dulu"ucap Angga berusaha untuk tersenyum.

"Maafin dita ya Angga...dia tadi cerita kalau dia nampar kamu betul?"tanya Rahmah

"Hehe itu tamparan biasa bu nggak apa apa"angga kemudian pamit pada mertuanya lalu pulang ke rumahnya.

Diperjalanan pulang hujan turun dengan sangat deras,angga yang kebetulan berjalan kaki langsung basah.
Dia kemudian berhenti lalu menangis

"Hiks...hiks..."Angga mengusap air mata yang turun di pipi nya

Satu minggu kemudian setelah kejadian itu Dita tak pernah pulang ke rumah angga.dia terus tinggal di rumah orang tuanya,dia juga masih marah dengan Rafi.

Belakangan ini juga Dita bersikap sedikit pendiam teman temannya berusaha menghibur dirinya namun tidak berhasil

Ditempat lain Angga baring di kamar nya dia menatap langit Langit kamarnya.

"...sudah satu hari aku demam"

Angga menangis dia sangat merindukan dita.dia berusaha menelpon dita namun tetap saja.

Kembali ke dita,dita terlihat sedang mengatur lalu lintas di jalan.

"Capek juga"gumam Dita tiba tiba dia melihat ayahnya yang turun dari mobil dan berjalan ke arahnya

"Dita"Dita hanya diam tidak ingin menatap ayahnya

"Nur Andita"dita lagi lagi terdiam

Dita kemudian duduk di kursi taman dekat tempat ia mengatur lalu lintas,taman itu cukup bersih tapi hanya sedikit orang.

"Ayah minta maaf nak"ucap Rafi,dita hanya menangis dalam pelukan Rafi.

"Sayang ayah minta tolong sama kamu tolong maafin angga"kata Rafi mengurai pelukan

"Ada apa sebenarnya ayah?"tanya dita bingung

"Coba lihat ini"rafi memperlihatkan suatu video yang telah dikirim angga ke telpon nya.

"Angga gue minta maaf  sebenernya gue hanya di suruh peluk sama rayu kamu karena gue di suruh sama laki laki bernama devan"

"Lo tau kan kenapa sekarang gue nggak mau deket sama perempuan?gue udah menikah nia"

"Iya gue minta maaf angga"

Setelah menyaksikan video itu dita langsung bergegas pulang ke rumah angga untuk meminta maaf pada angga.

POLWAN ITU ISTRI ANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang