BAB 12

413 25 0
                                    

"Kita jadi ke pantai kan?"tanya angga antusias

"Ya jadilah orang aku udah ambil cuti"dita tiba tiba memeluk angga,entah kenapa.

"Yaudah mandi gih baru ke panti"dita mengurai pelukannya menatap angga,dingin.

"Panti atau pantai?"tanya dita dingin

"Eh salah ya...pantai sayang"apa yang terjadi?pipi dita memerah membuat angga tertawa dan merangkul dita dan mengajaknya ke dalam untuk bersiap.

Selesai bersiap mereka bergegas untuk pergi ke pantai.angga meminta tolong pada dita untuk membawa motor.

Di perjalanan angga terus memeluk dita dari belakang.

"Sayang"panggil angga,dita hanya diam.

"Maaf ya sayang aku belum bisa bawa motor tapi Insya Allah aku bakal janji buat belajar"ucap angga namun dita masih diam

'Kenapa sih dia,dia marah kah?'batin angga

Dita terus menjalankan motornya sampai ia tiba di pantai yang sangat indah.

Terlihat banyak orang,dita memilih jalan terlebih dulu sedangkan angga hanya mengikuti nya dari belakang.

"Dita"panggil angga.

Dita mencari tempat duduk dan ia menemukan tempat duduk di bawah pohon yang sangat teduh.

Dita mulai duduk begitupun angga,ia duduk di samping dita

"Dita kamu kenapa?"tanya angga

"Kamu tau aku pertama kali mengambil cuti"dita mulai berbicara dan menatap angga.

"Maksudnya?"tanya angga

"Aku sengaja nggak pernah ambil cuti demi hilangin rasa kecewa terdalam aku"kata dita sambil menatap ke arah pantai.

"Apa itu kecewa?oh aku tau disakiti lalu di..."angga tidak mengetahui lanjutan nya.

"Haha lucu banget sih"dita mencubit pipi angga ia gemas

"Terus kamu coba cerita pengen banget dengar"perintah angga dibalas anggukan oleh dita

"Tapi sebelum itu aku mau kasih tau kamu...kamu ingat nggak waktu kita pergi ngurus surat surat di kantor polisi waktu kira pengen nikah?"tanya Dita sambil menyandarkan kepala nya di bahu angga.

"Iya ingat haha jujur ya Aku malu banget tapi Alhamdulillah Allah per lancar urusan kita untuk nikah"angga tersenyum

"Tumben jadi pemuda biasa jadi anak anak"ledek dita membuat angga mengerucut kan bibirnya.

"Apa kamu mau cerita?"tanya angga kembali.

"Waktu dulu seseorang mengisi hidup aku penuh warna namanya,devan"dita mulai bercerita.

"Dia itu dulu baik,penyayang dan dia teman aku waktu SMA bahkan pernah pacaran"angga langsung menatap dita heran

"Kan kalau dalam Islam pacaran haram terus kamu pernah pacaran ha kamu..."dita memukul pelan lengan angga

"Dengerin dulu kan itu dulu aku masih nggak ngerti apa apa sekarang mah beda"angga tersenyum,ia menatap ke arah dita terus,perempuan itu sekarang tampil berbeda dengan gamis serta jilbab pashmina.

"Nah terus sudah itu aku..."dita merasa ada yang lain dia menatap angga yang terus menatap nya

"Disampaikan oleh bapak angga untuk segera berhenti menatap bu dita"Ucapan dita membuat angga tertawa.

"Lanjut"angga mempersilahkan dita melanjutkan ceritanya.

"Tapi itu dulu semenjak aku tau kalau dia nggak setia sama aku dia cuman manfaatin uang keluarga aku dan selingkuh sama perempuan lain aku jadi gini"dita memenjamkan matanya.

"Ayah penjara kan dia...sekarang nggak tau dia dimana katanya sih dia selalu di tangkap"

"Tapi aku udah nggak pernah liat dia karena kamu tau kan gimana rasanya disakitin?,terakhir aku ketemu dia waktu sebelum di penjara"mata dita mulai berkaca kaca lalu menangis.

Angga melihat dita langsung memeluk perempuan itu,dia sangat mencintai dita.

"Udah jangan pikirin masa lalu ingat masa depan"ucap angga

"Hanya ada aku dan kamu"dita tertawa mendengar angga sejak kapan dia pintar gombal?

POLWAN ITU ISTRI ANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang