BAB 22

410 20 0
                                    

Sore harinya dita telah sampai di rumah Angga dia kemudian menghela nafas pelan menunduk menatap rumput yang ia sedang injak.dia kemudian masuk.

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

Angga menunduk ia enggan menatap dita
Dita membuka jilbabnya dia kemudian berjalan dan duduk di dekat Angga.

"Angga minta maaf"kata Angga menunduk.

"Terus?"tanya dita dingin

Angga semakin menunduk dia kemudian menangis keras membuat dita tersenyum dan membawa angga dalam pelukannya dia memeluk angga dengan posisi kepala angga berada di bawah dagunya dan angga memeluk pinggang nya

"Angga"

"Badan kamu panas?"tanya Dita khawatir

"Hmm...nggak demam nya baru satu hari"ucap angga menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Ayo ke kamar"ajak dita angga hanya mengangguk dia kemudian menutup pintu rumah nya dan berjalan menuju kamar nya.

Di kamar Angga membaringkan tubuhnya di kasur,dia terdiam saat dita mengambil kompres untuknya.
Dita kemudian menaruh kompres itu di dahi Angga.

"Kamu udah makan?"tanya Dita membuat angga mengangguk.

"Baru pulang kerja dita?"tanya Angga menatap dita yang masih menggunakan seragam nya.

"Hmm"

"Serius nih udah makan?"tanya dita lagi

"Iya udah tadi waktu sebelum kamu datang"angga masih menunduk.

"Kok perasaan dari tadi tunduk terus kamu kenapa ya?"tanya Dita pasalnya angga menunduk terus tidak mau menatap dita

"Takut lihat kamu"dita memenjamkan matanya mengingat waktu ia menampar keras angga dia menatap angga  tajam

Dita kemudian berjalan ke arah sebelah lalu baring di samping angga.
Ia kemudian mengusap pipi angga membuat angga terdiam

"Angga"

"Iya"

"Aku minta maaf"Angga langsung memeluk erat dita membuat dita dia mengecup kening istrinya cukup lama

"Diam sayang"kata angga pelan mengelus puncak kepala dita

"Aku minta maaf udah nampar kamu,pukul kamu"Dita terus menangis sedangkan angga duduk begitu pun dita

"Aku nggak akan biarin kejadian itu terjadi lagi"ucap Angga

"Oh ya aku punya tebakan kamu yang bertanya ya"dita sedikit bingung

"Istri angga bukan guru,bukan dokter,bukan mahasiswi,bukan atlet,bukan koki,bukan artis,bukan seumuran angga,bukan...."angga terus melanjutkan bicaranya membuat dita tersenyum sampai akhirnya dita menutup mulut angga

"Terus istri angga siapa?"tanya dita menaikkan alisnya

"Polwan itu istri angga"ucap angga membuat dita tersenyum sekaligus terkekeh.

"Oh iya kamu udah makan?"lagi lagi dita melontarkan pertanyaan itu

"Jujur sih belum"Angga tertawa pelan membuat dita memutar bola matanya malas.

"Bohong loh entar dosa"ujar dita membuat Angga tertawa setelah itu mereka turun ke bawah untuk makan.

Di meja makan Angga duduk di samping dita,pria itu sedari tadi memperhatikan dita yang memasak.

"Mau bantu nggak?"tawar angga dibalas gelengan oleh dita

"Nggak usah aku mau masak sendiri"

"Tapi itu seragam ganti loh udah bau"ucap Angga

"Kan aku udah punya banyak seragam jadi mau baju nya busuk bisa"dita tersenyum

"Kalau busuk nggak ada yang deketin kamu"ucap angga saat dita duduk di dekatnya sambil memberikan mangkuk berisi mie.

"Bau juga nggak apa apa yang penting cantik"goda dita membuat angga tertawa keras

"Iya kok kamu memang cantik Masya Allah"kata angga mengelus pipi dita dan

Cup

Angga kembali mencium pipi dita membuat dita merasa malu,karena malu pipinya itu memerah membuat tawa angga pecah

"Hahahaha malu ya"angga langsung memeluk dita membuat dita kembali tersenyum,ia sangat nyaman dalam pelukan Angga.

"Aku cinta sama kamu"ucap angga mengelus rambut dita

"Aku juga"kata dita mengeratkan pelukan nya pada Angga.

"Eh mie nya jadi obat nyamuk kita makan aja yuk"Angga dan dita langsung memakan mie nya yang masih hangat.

POLWAN ITU ISTRI ANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang