Happy reading❤️"Kamu, yang waktu itu nyerang saya kan? Karena gak nerima kasus Abang kamu di tutup?"
Hazel mengangkat kepalanya. iya! Benar ini polisi yang waktu itu ia caci maki karena tak terima jika kasus Abang nya ditutup.
"Jumpa lagi deh, hadeh kayak gak ada polisi lain aja" celetuk Hazel tanpa rasa takut.
Gedubrak! (Polisi itu memukul mejanya)
"Kamu jangan seenaknya kalau bicara. Gak punya sopan santun"
Hazel hanya memutar bola mata nya malas, lalu melihat sekilas name tag yang ada di baju polisi itu.
Namanya Hermawan. Hazel tak bisa membaca nama kepanjangan polisi itu karena tertutup jaket yang dia pakai.
Hazel jadi curiga, nama keluarga polisi ini. Dan dari keluarga mana ia berasal.
"Nama?"
"Hazel Liondra a-ar, eh enggak! Hazel Liondra" jawab Hazel gagap.
Polisi itu menatap Hazel kurang percaya, tapi ia tetap mencatat nama Hazel.
"Dari keluarga mana? Ayah kamu kerja apa? Ibu kamu? Dari keluarga tinggi atau rendah? Umur mu juga berapa? "
'buset ni polisi nanya nya gitu bener dah'
"Umur gue enam belas semester dua baru tujuh belas, Gue gak punya ayah atau ibu. Gue gak punya keluarga"
Polisi itu agak tak sedikit yakin, lalu datang lah sebuah celetukan Bima.
"Hazel, kalau Lo lupa gue ingetin. Lo itu keluarga Arfandi. Anak nya om Dani Arfandi. Sang pengusaha bes-... Mphh"
Mulut ember Bima di tutup oleh Adit. Dan Gerry memiting kepala Bima.
"Diem lu ember. Bising aja tu mulut" ucap Adit.
"Keceplosan" beo Bima.
"Mati Lo ntar Bim" bisik Hazel tanpa bersuara yang masi Bima bisa tahu.
"Kenapa kamu tak mengakui orang tua kamu?"
"Gak penting! Lanjut aja pak, penjarakan aja saya cepet"
"Kristian, kamu antar anak ini ke keluarga Arfandi. Heran, keluarga terpandang anak nya seperti ini" ucap Hermawan pada polisi sebelahnya.
Polisi yang bernama Kristian pun mengangguk.
"Kamu ikutin polisi itu"
"Tapi pak-..."
"Panggil anak berikutnya" ucap Hermawan mengacuhkan perkataan Hazel.
Dengan kesal pun Hazel beranjak dan mengikuti polisi yang di bilang tadi. Semua nya melongo saat Hazel keluar
"Gitu aja? Gak di penjara? Di antar pulang? Kalau gitu gue juga mau." Ucap Bima.
"Saya aja pak selanjutnya" celetuk Bima menganjurkan diri untuk di tanya tanya. Dengan nyengir nya yang tak lepas. Bima pun masuk.
Hazel di kawal polisi sampai kerumah nya. Saat sampai, kedua polisi itu pun Masi berada disisi kanan dan Kirinya.
Hazel baru mengerti jalan dunia ini, jika kita dari keluarga tinggi dan mempunyai uang banyak, maka kita bisa bebas melakukan apa saja.
Dan jika kita tak punya apa-apa atau pun dari keluarga rendahan yang tak bernama, maka siap lah kena resiko jika kita berbuat Masalah. Hm, memang tak adil. tapi itulah hidup!
KAMU SEDANG MEMBACA
HAZEL LIONDRA
Teen Fiction𝑺𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑 𝒇𝒐𝒍𝒍𝒐𝒘 𝒂𝒏𝒅 𝒗𝒐𝒕𝒆:) 𝑼𝒑 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒌𝒂𝒍𝒐 𝒍𝒂𝒈𝒊 𝒎𝒐𝒐𝒅:'> 𝑴𝒖𝒍𝒂𝒊: 22 𝒔𝒆𝒑𝒕𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓 20 𝑺𝒆𝒍𝒆𝒔𝒂𝒊: - 𝑩𝑬𝑳𝑼𝑴 𝑫𝑰 𝑹𝑬𝑽𝑰𝑺𝑰 (𝒂𝒌𝒏 𝒅𝒊𝒓𝒆𝒗𝒊𝒔𝒊 𝒔𝒕𝒍𝒉 𝒕𝒎𝒕)😶- sebagi...