Cerita ini murni karya saya dan bukan hasil terjemahan atau plagiat. Jika ada beberapa kesamaan dan kesalahan mohon dimaafkan. Beberapa penjelasan diambil dari internet, pengalaman dan imajinasi, jika ada yang salah boleh mengoreksi. Selamat membaca dan semoga anda menyukainya.
Song recommendation : Xu Jiaqi (许佳琪) - Deep Feelings
---
Pagi yang suram melingkupi istana Kekaisaran Nanming. Di langit, awan mendung berarak sejak semalam. Sisa-sisa perayaan penyambutan selir baru telah hilang tak bersisa. Ketenangan sunyi yang dibalut angin dingin dari selatan membuat punggung penghuni istana merinding.Di dalam istana permaisuri—Istana Nanxi, tangisan diam dan ratapan tampak di wajah para pelayan dan kasim yang bertugas di Istana Nanxi. Mereka semua menatap sendu pada tubuh seorang wanita yang dibalut dengan pakaian sutra kuno berwarna putih dengan motif ringan di atas tempat tidur.
Mata wanita itu terpejam erat. Wajahnya yang begitu cantik saat ini pucat dan memiliki sentuhan sedikit dingin. Rambut hitamnya yang sangat panjang dibiarkan tergerai bebas. Tidak ada ornamen aksesoris sama sekali di kepalanya.
Dari luar, seorang laki-laki dengan jubah merah hitam berpola naga dan awan keberuntungan tiba-tiba masuk, di belakangnya terdapat selusin kasim dan pelayan. Wajahnya yang tegas dan tampan tampak dingin serta suram.
Jelas, dia adalah Kaisar.
Matanya menatap tajam semua orang yang ada di Istana Nanxi. Rahangnya mengeras, sedangkan bibirnya yang tipis ditutup rapat. Hidungnya mancung dan lurus. Alisnya yang hitam dan setajam pedang berkerut berat. Ada aura membunuh yang tidak bisa diabaikan keluar darinya.
Ketika seorang kasim senior hendak maju mengumumkan kedatangannya, Kaisar melambaikan tangan dan menggeleng. Kasim itu berjalan mundur kembali ke barisan dengan menunduk. Barisan kasim dan pelayan yang mengikuti Kaisar tetap berada di luar.
Kaisar Nanming dengan langkah lebar namun tidak tergesa-gesa, mendekat ke tempat tidur Permaisuri. Para pelayan dan kasim Istana Nanxi berlutut rapi di samping kanan kirinya. Menyisakan tubuh Permaisuri yang terbaring lemah di tempat tidur sendirian dengan Kaisar yang berdiri 1 meter dari tempat tidur.
"Bagaimana keadaan Permaisuri Zhen¹?" Suaranya terdengar rendah dan dingin. Tatapannya tertuju pada wajah halus dan tenang permaisuri.
¹Zhen : Cara Kaisar menyebut dirinya sendiri. Sebagai kata ganti saya/aku.
Salah satu kasim yang sudah cukup tua sedikit maju dengan berlutut berkata, "Salam kepada Yang Mulia. Menjawab Yang Mulia, kondisi permaisuri masih belum sadarkan diri sejak semalam."
Suara kasim terdengar penuh kesedihan dengan menahan gemetar. Dia tidak berani mengatakan bahwa tabib bahkan sudah mendiagnosis permaisuri tidak bisa diselamatkan lagi.
Kaisar tidak mengatakan apa-apa lagi dan berbalik untuk keluar. Semua pelayan dan kasim yang masih berlutut mengirim kaisar dengan kata-kata 'semoga Kaisar berumur 1000 tahun'. Meski mereka diam-diam sedih dan kesal karena Kaisar justru meninggalkan Permaisuri.
Setelah Kaisar menghilang dari pandangan, seorang tabib datang dengan membawa kotak medis yang terbuat dari kayu.
Dia berjalan mendekati kasim tua yang sebelumnya menjawab kaisar, "Kasim Yuan," panggilnya.
Mengusap matanya yang sipit, Kasim Yuan membalas sapaan tabib istana. "Tabib Gu, tolong periksa kembali keagungannya."
Tabib Gu melihat betapa sedihnya Kasim Yuan, menggeleng ringan. "Tentu saja Kasim Yuan. Jangan khawatir, Permaisuri pasti kuat dan akan sadar sebentar lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than an Empress [PROSES TERBIT]
أدب تاريخي[Original Karya Saya] Yelin Anastasya tidak pernah menyangka dia benar-benar bertransmigrasi ke era dinasti imajiner kuno karena jatuh dari tangga dan mati. Awalnya dia di era modern adalah mahasiswi asal Indonesia di Nanjing University of Technolog...