Terimakasih telah menunggu update More Than An Empress.
Happy Reading & Happy Weekend.Song recommendation :
Xu Jiaqi (许佳琪) - Deep Feelings
Claire Kuo - String of Missing---
Di Istana Chun Yi, alunan guzheng yang mengalir tenang terdengar begitu memabukkan. Embusan angin yang menggoyangkan tirai membuat nyala api lilin ikut bergerak.
Di samping tempat tidur, seorang wanita dengan gaun tidur tipis duduk bersila. Rambut panjangnya yang hitam diikat sedikit dengan jepit giok sederhana, sedangkan sisanya dibiarkan terjun bebas, mengalir ke punggungnya yang terlihat ramping. Jari-jarinya yang putih dan lentik terus memetik senar guzheng, menciptakan nada-nada melankolis yang indah.
Tiba-tiba, angin yang berembus di jendela sedikit lebih kuat. Menghentakkan nyala api pada beberapa lilin hingga padam dan membuat petikan senar guzheng berhenti. Tidak ada keterkejutan yang berlebihan dari wanita itu dengan adanya angin yang tiba-tiba memadamkan api dan mengganggu permainan guzheng-nya.
Dia tidak terburu-buru saat berdiri. Senyumannya tumbuh menggoda ketika dia berbalik dan melirik area dekat jendela yang kosong. "Mo Feng, apa kabar?"
Suaranya terdengar samar dan memikat.
Seketika, sosok laki-laki dengan pakaian serba hitam berwajah tampan muncul. Di wajahnya tidak ada ekspresi yang terlukis. Ditambah area jendela yang gelap karena nyala lilin padam, sosoknya semakin temaram dalam bayang-bayang. Tapi tidak dapat dipungkiri bahwa aura yang dia berikan cukup tajam untuk dirasakan oleh siapapun.
"Nona Lin, hamba baik-baik saja." Mo Feng berkata rendah tanpa emosi. Pandangannya tetap tertuju ke bawah tanpa sedikitpun niat untuk mendongak dan menatap Lin Rou Xue yang berjalan mendekat ke arahnya.
Gaun tidur tipis nan panjang milik Lin Rou Xue membuat gerakan menyeret yang lambat. Apalagi dengan langkahnya yang seperti langkah lotus, Lin Rou Xue menjadi lebih menawan. Ketika dia melihat Mo Feng dari dekat, tangannya terulur untuk menyentuh dagu Mo Feng.
Mo Feng ingin menghindarinya, namun suara Lin Rou Xue terlebih dahulu datang ke telinganya.
"Jangan menolakku, Mo Feng. Dulu kamu tidak seperti ini jika aku tidak salah ingat. Oh! Tidak, aku tidak akan salah ingat." Lin Rou Xue tersenyum miring, wajahnya semakin dekat dengan wajah Mo Feng.
Dengan kaku, Mo Feng menerima sentuhan Lin Rou Xue yang terasa seperti membawa aliran aneh ke wajahnya. Karena dia tidak bisa menghindari sentuhan Lin Rou Xue, dia akhirnya memilih untuk mengalihkan pandangan matanya ke samping. Sementara itu tangannya mengepal hingga urat biru di tangannya tampak sedikit menonjol.
Tapi Lin Rou Xue sama sekali tidak mempedulikan reaksi Mo Feng. Dia masih tersenyum ketika jarinya mulai naik ke rahang Mo Feng. "Jangan menghindari tatapanku, Mo Feng."
Mo Feng tidak menurutinya, dengan tajam dia berkata. "Nona, tolong jangan terlalu jauh."
Mendengar perkataan Mo Feng, Lin Rou Xue justru tertawa kecil. "Terlalu jauh? Aku hanya memintamu untuk menatapku balik, Mo Feng. Apa maksudmu dengan terlalu jauh?"
Terdiam, Mo Feng tidak sedikitpun mengubah posisi maupun pandangannya. Dia juga tidak memberikan respon terhadap perkataan Lin Rou Xue. Hal itu membuat Lin Rou Xue tersenyum lebih dalam dan semakin mendekatkan wajahnya.
"Tatap aku, Mo Feng."
Nafas hangat yang bertiup ke wajahnya membuat Mo Feng bergidik. Dia segera menatap wajah cantik dan menawan Lin Rou Xue yang sedang mendongak dengan tatapan main-main ke arahnya. "Nona, perhatikan tindakanmu. Anda sekarang adalah seorang Selir Kekaisaran yang terhormat. Jangan sampai seseorang melihat Anda bersikap yang tidak tepat."
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than an Empress [PROSES TERBIT]
Tarihi Kurgu[Original Karya Saya] Yelin Anastasya tidak pernah menyangka dia benar-benar bertransmigrasi ke era dinasti imajiner kuno karena jatuh dari tangga dan mati. Awalnya dia di era modern adalah mahasiswi asal Indonesia di Nanjing University of Technolog...