Terimakasih telah menunggu update More Than An Empress.
Happy Reading & Happy Weekend.Song recommendation :
Xu Jiaqi - Deep Feelings (mulmed)
Claire Kuo - String of Missing---
Setibanya Mu Ye Lin beserta Xiao Qi dan Xiao Yi di Istana Nanxi, Mu Ye Lin segera duduk di tempat khusus untuk bersantai. Dia mengurungkan niatnya untuk berolahraga pagi karena matahari benar-benar sudah bersinar terang. Dia tidak menyangka akan banyak menghabiskan waktu paginya di Istana Longxi bersama Kaisar. Tetapi ngomong-ngomong, itu sepadan dengan izin keluar yang dia dapatkan.
Tersenyum, Mu Ye Lin merasa lebih baik.
"Yang Mulia, Anda ingin mandi sekarang?" Xiao Liu bertanya begitu dia datang dari dalam Istana Nanxi dan menghadap Mu Ye Lin. Di belakangnya ada beberapa pelayan berpangkat rendah yang wajahnya agak asing bagi Mu Ye Lin.
Mu Ye Lin berpikir sebentar lalu mengangguk. "En. Bengong ingin mandi sekarang. Ngomong-ngomong, apakah para selir sudah mendapatkan perintah Bengong agar tidak perlu melakukan penghormatan pagi?"
Xiao Liu yang sebelumnya telah diberitahu untuk menyampaikan perintah Permaisuri pada selir oleh Xiao Yi mengangguk. "Menjawab Yang Mulia, yang ini sudah menyampaikannya. Para selir telah menerima perintah Anda, Yang Mulia."
"Syukurlah, itu bagus." Akhirnya Mu Ye Lin terbebas dari para selir itu.
"Lalu hamba akan menyiapkan air panas untuk Anda mandi terlebih dahulu, Yang Mulia." Xiao Liu melanjutkan.
"En. Terima kasih banyak, Xiao Liu." Mu Ye Lin merasa benar-benar berterima kasih pada Xiao Yi, Xiao Qi, dan juga Xiao Liu yang mau merawatnya dengan tulus. Dia merasa tidak kekurangan apapun di dunia ini. Dia menjadi terharu saat memikirkan betapa baiknya mereka padanya.
Xiao Liu mundur bersama para pelayan lain untuk mempersiapkan air yang akan digunakan untuk Mu Ye Lin mandi. Dia merasa senang, setelah sekian lama berada di Istana Nanxi sebagai pelayan, baru sekarang dia bisa merasakan rasanya menjadi pelayan pribadi seorang Permaisuri. Dia berbeda dengan Xiao Qi, Xiao Yi, dan Xiao Hua yang datang sebagai bagian dari mas kawin Permaisuri. Dia adalah pelayan istana yang dipilih sendiri oleh Permaisuri, namun status dan keberadaannya tidak sepenting Xiao Qi, Xiao Yi, dan Xiao Hua. Dia merasa bangga menjadi seorang pelayan yang secara langsung dapat melayani Permaisuri. Walau hanya pelayan, tetapi dia merasa, melayani seorang Bunda Bangsa adalah sebuah kehormatan tersendiri baginya.
Sementara itu Mu Ye Lin sendiri sedang berpikir. Apakah nanti, dia hanya akan keluar sendirian? Tapi setelah melihat banyaknya drama kuno dan berpikir tentang bagaimana Kaisar mengingatkan betapa berbahayanya dunia luar istana bagi seorang wanita dengan status permaisuri seperti dirinya, Mu Ye Lin menolak gagasan pergi sendirian mentah-mentah.
Ini bukanlah drama dimana jika seorang wanita kesulitan atau mengalami sebuah kejadian kriminal di tempat umum, maka akan ada seorang pahlawan laki-laki yang datang untuk membantu. Dia hidup di mana seniman bela diri benar-benar ada dan kejahatan yang mengincar Keluarga Kekaisaran juga benar adanya. Sama sekali tidak bisa disepelekan sedikitpun. Terlebih, tambahkan fakta bahwa dia adalah seorang transmigrator tanpa cheat atau keahlian khusus. Menyedihkan!
Tapi Mu Ye Lin juga tidak bisa membawa prajurit istana untuk mengawalnya. Bukankah jika dia membawa banyak prajurit, maka akan lebih banyak orang-orang yang datang untuk mengincar Keluarga Kekaisaran? Akan lebih berbahaya dan merepotkan.
Dihadapkan dengan semua fakta merepotkan itu, Mu Ye Lin memijat keningnya yang tiba-tiba terasa sakit.
Melihat Permaisuri memijat keningnya, Xiao Qi dan Xiao Yi saling berpandangan. Xiao Yi dengan khawatir bertanya, "Yang Mulia, apakah Anda merasa sakit kepala?"
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than an Empress [PROSES TERBIT]
Fiksi Sejarah[Original Karya Saya] Yelin Anastasya tidak pernah menyangka dia benar-benar bertransmigrasi ke era dinasti imajiner kuno karena jatuh dari tangga dan mati. Awalnya dia di era modern adalah mahasiswi asal Indonesia di Nanjing University of Technolog...