Ch. 04 - Berpikir Untuk Beradaptasi

8K 825 64
                                    

Cerita ini murni karya saya dan bukan hasil terjemahan atau plagiat. Jika ada beberapa kesamaan dan kesalahan mohon dimaafkan. Beberapa penjelasan diambil dari internet, pengalaman dan imajinasi, jika ada yang salah boleh mengoreksi. Selamat membaca dan semoga anda menyukainya.

Song recommendation : Xu Jiaqi (许佳琪) - Deep Feelings
---

Berbeda dengan Istana Nanxi yang tenang dan gelap karena Permaisuri Mu Ye Lin telah tidur, di Istana Longxi atau Istana Kaisar yang terletak di sebelah selatan Istana Nanxi, justru masih terang benderang. Lilin dan mutiara malam di Istana Longxi masih menyala.

Di dalam Istana Longxi, Kaisar duduk menatap beberapa laporan yang ditumpuk rapi di hadapannya. Di sampingnya, Kasim Wang berdiri tanpa bersuara.

Zhang Jun tidak lagi mengenakan jubah kuning cerah, hanya mengenakan jubah sulam sederhana berwarna putih. Rambutnya yang hitam dan panjang juga tidak diikat ke atas dengan koronet emas selayaknya penampilannya saat siang hari. Dia membiarkan rambutnya dibundel sebagian dan menjepitnya dengan tusuk rambut berlapis perak, membiarkan sebagian yang lain terjun bebas ke punggungnya.

Dengan dahi sedikit berkerut, akhirnya Zhang Jun mendongak untuk menatap Kasim Wang. Kasim yang telah menemani mendiang ayahnya sejak lama dan kini menjadi kasim kepercayaannya itu merasakan tatapan Zhang Jun, dia sedikit menatap Zhang Jun.

"Kasim Wang, apa pendapatmu mengenai insiden racun Permaisuri Zhen? Kamu bisa mengatakan yang sejujurnya." Zhang Jun membuka suaranya dengan rendah. Matanya melirik singkat ke arah jendela.

Kasim Wang menghadap Zhang Jun dengan sedikit membungkuk sebelum menjawab, "Yang Mulia, sejujurnya hamba tidak begitu yakin dengan hasil penyelidikan Kasim Deng."

Zhang Jun tersenyum sedikit, tetapi tidak sedikit pun senyumnya mampu menyentuh matanya. Memberi kesan dingin pada punggung seseorang yang melihat senyumnya. "Kasim Wang meragukan penyelidikan Kasim Deng? Tapi Kasim Deng menyelidiki kasus itu dibawah perintah Zhen."

Jika orang lain yang mendengar ini, maka mereka akan jatuh berlutut dan memohon ampun dengan takut. Karena dalam kata-katanya, Zhang Jun menyiratkan bahwa Kasim Wang tidak mempercayai penyelidikan yang secara tidak langsung dia lakukan. Meragukan Kaisar sama dengan mencari kematian.

Namun, Kasim Wang justru tersenyum tenang. Dia telah bertahun-tahun hidup berdampingan dengan mendiang kaisar lama dan sekarang hidup mendampingi putra mendiang kaisar lama—Kaisar Zhang Jun. Banyak hal dan pikiran Kaisar yang telah dibagikan dengannya. Jadi, Kasim Wang tidak terlalu terkejut dengan berbagai macam kata-kata menjebak yang dikatakan Zhang Jun.

Kasim Wang hanya menjawab sopan, "Yang Mulia memang benar. Hamba memang meragukan Kasim Deng, namun hamba tidak pernah meragukan niat Anda, Yang Mulia."

Zhang Jun berdiri. Melangkahkan kakinya sedikit dan meletakkan tangannya di belakang. Tanpa menoleh dia berujar. "Kamu memang mengerti benar apa yang terjadi, Kasim Wang. Tapi Zhen benar-benar bertanya padamu, apa pendapatmu?"

Tanpa ragu, Kasim Wang berkata, "Yang Mulia Permaisuri mungkin jatuh dalam skema orang lain, Yang Mulia."

"Zhen mengagumi pemikiranmu Kasim Wang. Zhen memang berpikir seperti itu, karena Zhen tahu bagaimana permaisuri biasanya bertindak. Namun tahukah kamu, mengapa Zhen membiarkan Kasim Deng yang berpangkat tidak terlalu tinggi menyelidiki kasus itu, dan bukannya kamu, Kasim Wang?" Zhang Jun menoleh tiba-tiba. Menunggu jawaban apa yang akan diberikan Kasim Wang padanya.

Kasim Wang menunduk. "Ampuni hamba Yang Mulia, tidakkah Yang Mulia ingin menguji Kasim Deng dan juga mengungkap siapa pelaku insiden ini?"

Zhang Jun menyunggingkan sudut bibirnya. "Kasim Wang, Zhen ingin istirahat di Istana Longxi. Tablet giok untuk malam ini, tunda sampai beberapa hari setelah permaisuri Zhen sembuh." Sama sekali tidak membenarkan atau menyalahkan jawaban Kasim Wang.

More Than an Empress [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang