Terimakasih telah menunggu update More Than An Empress.
Happy Reading & Happy Weekend.Song recommendation :
Xu Jiaqi - Deep Feelings
Bu Cai - Pear Blossom Rain---
Ketika beberapa jam berlalu, cuaca berubah drastis tanpa aba-aba. Dengan awan hitam yang datang secara bergelombang, angin akhirnya mulai bertiup sedikit lebih kencang. Daun-daun yang awalnya tenang kini mulai bergerak dengan riuh. Aktivitas luar rumah yang masih dilakukan oleh banyak orang segera dihentikan. Banyak yang mulai berlarian untuk pulang dan menutup pintu mereka.
Hingga langit semakin gelap tanda hujan badai di akhir musim semi akan datang, Zhao Ming yang berada di dapur kekaisaran mulai cemas. Kaisar dan Permaisuri memang belum pergi selama 3 sichen, namun cuacanya tampak berubah buruk tiba-tiba.
Berjalan keluar, Zhao Ming meninggalkan dapur kekaisaran. Langkahnya yang tampak tidak tergesa-gesa sebenarnya jauh lebih cepat dengan bantuan ilmu bela dirinya. Arah yang dia tuju kali ini adalah halamannya sendiri.
Para pelayan dan penjaga yang melihat Zhao Ming mencoba untuk mengucapkan salam dan memberi hormat, namun Zhao Ming hanya menjawabnya dengan anggukan singkat. Pikirannya saat ini tertuju pada kabar Kaisar dan Permaisuri yang masih berada di luar istana.
Ketika Zhao Ming tiba di halamannya sendiri, dia segera menuju ke hutan bambu yang berada tidak jauh dari belakang halamannya¹.
¹Halaman di sini maksudnya seperti rumah, jadi belakang halaman = belakang rumah/belakang istana pribadi.
Zhao Ming dengan ringan mengeluarkan seruling kecil yang terbuat dari giok hijau halus dan meniupnya. Nada yang dia hasilkan tidak berupa lagu melainkan isyarat pemanggilan. Wajahnya yang tampan terlihat sedikit tegang. Walau begitu, dia tetap memejamkan matanya dan dengan sepenuh hati memainkan seruling giok hijaunya.
Tidak lama setelah alunan nada isyarat dari seruling giok Zhao Ming terdengar, sebuah gerakan yang cepat terlihat melewati daun-daun bambu, membuat beberapa daun bambu segera jatuh ke tanah. Pendengaran Zhao Ming yang tajam akhirnya menangkap suara gerakan itu.
Menghentikan tiupan serulingnya, Zhao Ming membuka mata dengan tenang. Sosoknya yang tinggi berbalut jubah hitam bercorak merah tampak hampir menyatu dengan latar langit gelap di atas sana.
"Tang Li." Suara Zhao Ming yang dalam terdengar seolah memanggil seseorang. Meskipun di sekelilingnya tidak ada siapapun kecuali dirinya sendiri.
Tapi tidak lama kemudian sosok yang dipanggil Zhao Ming dengan sebutan Tang Li akhirnya mulai menampakkan diri, tepat di depan Zhao Ming. Berbalut jubah hitam pekat tanpa pola sedikitpun, tampilannya hampir mirip dengan Mo Feng. Wajahnya yang tegas nampak sangat hormat ketika dia menyapa Zhao Ming.
"Tuan Zhao, bawahanmu di sini." Tang Li menyapa. Dia tidak tahu apa yang membuat tuannya memanggil dirinya melalui isyarat seruling giok. Tapi sebagai bawahan, dia tidak memiliki hak untuk menanyai tuannya. Jadi dia dengan patuh datang dan menjawab panggilan Zhao Ming.
Perlahan, Zhao Ming kembali memasukkan seruling giok kecilnya ke dalam lengan jubahnya. Tatapannya pada Tang Li tidak berubah sedikitpun sejak awal, hanya tenang tanpa emosi.
"Pergilah ke pasar ibukota, cari dimana Kaisar dan Permaisuri berada. Jika ada sesuatu yang buruk terjadi, kirimkan suar khusus yang telah aku berikan padamu sebelumnya, ke arah Istana Kekaisaran Nanming. Aku pasti akan datang segera setelah." Kata-kata Zhao Ming membuat Tang Li agak terkejut.
Jadi Tuannya meminta dirinya untuk mencari Kaisar dan Permaisuri?
Segera, Tang Li mengangguk untuk menyanggupi perintah Zhao Ming. "Bawahanmu akan melakukan perintahmu, Tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than an Empress [PROSES TERBIT]
Ficción histórica[Original Karya Saya] Yelin Anastasya tidak pernah menyangka dia benar-benar bertransmigrasi ke era dinasti imajiner kuno karena jatuh dari tangga dan mati. Awalnya dia di era modern adalah mahasiswi asal Indonesia di Nanjing University of Technolog...