Terima kasih telah menunggu update More Than An Empress.
Happy ReadingSong recommendation :
Xu Jiaqi - Deep Feelings***
Mu Ye Lin bangun keesokan dini harinya, tepat saat ayam jantan berkokok pertama kali. Masih begitu gelap di luar. Hawa dingin juga masih bertiup hingga terasa seperti menusuk tulangnya.
Dengan kepala yang sangat berat, dia mencoba membuka matanya pelan-pelan. Sampai kedua matanya berhasil menyesuaikan terhadap cahaya yang ada di Istana Longxi, Mu Ye Lin akhirnya membuka matanya lebar-lebar.
Pemandangan akrab sekaligus asing masuk memenuhi penglihatannya. Sejenak, otaknya berusaha keras untuk memproses di mana dia sekarang.
Di samping, tidak terlalu jauh dari tempat tidur naga milik Kaisar yang sedang Mu Ye Lin gunakan untuk berbaring, Zhang Jun yang sadar akan gerakan kecil Mu Ye Lin kemudian melirik sekilas. "Kamu akhirnya bangun, Permaisuri?"
Mendengar suara Zhang Jun, Mu Ye Lin berkedip beberapa kali dan menoleh cepat. "Yang Mulia?!"
Zhang Jun meletakkan dokumen terakhir yang harus dia tangani ke meja, dan berdiri. Berjalan perlahan ke arah Mu Ye Lin, dia kemudian menatapnya lekat-lekat. "Apakah kamu masih merasa sakit? Perlukah Zhen memanggil Tabib Gu sekarang?"
Suara halus yang diliputi rasa khawatir dan sedikit lelah dari Zhang Jun membuat Mu Ye Lin sedikit terkejut. Apalagi wajah Zhang Jun yang terlihat cukup pucat dan tatapan matanya yang lesu. Kedua bahu Zhang Jun juga sedikit turun. Tampak seperti seorang yang benar-benar sangat lelah.
Dilihat dari penampilannya secara keseluruhan, Mu Ye Lin menduga, Zhang Jun telah lembur semalam penuh. Selain itu, baru saja dia (MYL) melihat Zhang Jun meletakkan dokumen ke meja samping di mana tumpukan dokumen lain juga terletak di sana.
Dan setelah semua, Mu Ye Lin agak tersentuh. Zhang Jun yang begitu lelah masih sempat untuk menanyakan keadaannya? Masih sempat khawatir dan bertanya apakah dia masih merasa sakit?
Berdasarkan itu, Mu Ye Lin tiba-tiba terdorong untuk mempersilakan Zhang Jun istirahat di sampingnya. Melupakan pikiran dan pertanyaannya tentang bagaimana dia bisa tidur di Istana Longxi.
"Tidak, Yang Mulia. Ini masih terlalu gelap, biarkan Tabib Gu datang nanti setelah matahari bersinar." Mu Ye Lin beringsut perlahan, menbuat bagian yang menjadi tempat dia tidur kini kosong. "Anda baru saja selesai lembur bukan, Yang Mulia? Berbaringlah di sini sebentar."
"Untuk?"
"Untuk istirahat. Bukankah ini tempat tidur Anda sendiri? Jadi, berbaringlah sebentar, Yang Mulia. Anda pasti sangat lelah." ujar Mu Ye Lin sembari tersenyum tipis.
Meski sedikit ragu dan bingung, Zhang Jun tidak menolak. Dia memang sangat lelah setelah berpikir semalaman penuh. Berpikir tentang dokumen-dokumen istana, serangan Perguruan Moshan, pengadilan istana, serta yang terakhir; khawatir karena Mu Ye Lin akan dia tinggal sendiri.
Dia khawatir saat nanti dia pergi untuk mengurus Perguruan Moshan, Mu Ye Lin akan kesulitan karena sendirian di istana; tanpa ada dirinya maupun Zhao Ming yang memiliki keterampilan bela diri yang mumpuni. Mengingat betapa rawannya keamanan anggota Keluarga Kekaisaran, agak mengkhawatirkan meninggalkan Mu Ye Lin yang masih dalam keadaan tidak sehat seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than an Empress [PROSES TERBIT]
Historical Fiction[Original Karya Saya] Yelin Anastasya tidak pernah menyangka dia benar-benar bertransmigrasi ke era dinasti imajiner kuno karena jatuh dari tangga dan mati. Awalnya dia di era modern adalah mahasiswi asal Indonesia di Nanjing University of Technolog...