Cerita ini murni karya saya dan bukan hasil terjemahan atau plagiat. Jika ada beberapa kesamaan dan kesalahan mohon dimaafkan. Beberapa penjelasan diambil dari internet, pengalaman dan imajinasi, jika ada yang salah boleh mengoreksi. Selamat membaca dan semoga anda menyukainya.
Song recommendation : Xu Jiaqi (许佳琪) - Deep Feelings
---
Di Departemen Pakaian Istana, Chou Mama telah menyiapkan banyak gaun untuk Permaisuri. Dia juga telah memerintahkan para pekerja untuk membuat banyak setelan gaun baru Permaisuri. Seperti yang dikatakan Permaisuri, warna yang digunakan harus cerah dan memiliki campuran warna putih, Chou Mama pun tidak melupakan ini sama sekali.
"Chou Mama, untuk apa semua pakaian selir ini dikeluarkan?"
Seorang gadis pekerja mendekat dan bertanya pada Chou Mama yang masih sibuk memilah dan memilih mana yang sekiranya masih pantas untuk dipakai seseorang dengan status tinggi seperti Permaisuri tanpa mengurangi keagungannya karena pakaian tersebut seharusnya digunakan oleh selir.
Tatapan Chou Mama tidak berubah ketika dia membuka mulutnya dan berkata, "untuk Yang Mulia Permaisuri."
Dengan ekspresi heran, gadis itu kembali bertanya penasaran. "Mengapa Keagungannya ingin mengenakan gaun-gaun selir?"
Chou Mama kehilangan fokusnya dan menoleh. "Xiao Yi, mengapa kamu begitu banyak bicara? Jika Yang Mulia tidak membutuhkan pakaian baru segera, Yang Mulia tidak akan pernah menyentuh pakaian yang ditujukan untuk selir. Adalah penghinaan baginya karena memakai pakaian selir!"
"Maafkan aku, Chou Mama. Aku hanya penasaran dan ingin tahu." Xiao Yi memasang ekspresi sedih.
Chou Mama menggelengkan kepalanya beberapa kali kemudian fokus untuk memilah pakaian lagi. Xiao Yi di sampingnya masih menatap Chou Mama dengan cermat. Setiap gerakan Chou Mama yang menilai dari bahan gaun, pola sulaman, dan tingkat keagungan dari pakaian itu membuat Xiao Yi takjub.
"Chou Mama, Anda memang luar biasa."
"Apa yang luar biasa?" Seseorang terlebih dulu bertanya. Suaranya yang familiar membuat Xiao Yi menunduk.
Sementara itu, Chou Mama berhenti dengan kaku. Dia berbicara tanpa menoleh untuk mengetahui siapa yang datang. "Xiao Hua, mengapa kamu di sini?"
"Chou Mama, apakah aku tidak boleh datang ke sini?" Xiao Hua bertanya heran.
"Apakah Permaisuri memerlukan pakaian atau sesuatu?" Chou Mama berbalik untuk menatap Xiao Hua yang tersenyum ramah.
"Ya. Permaisuri menginginkan gaun phoenix merahnya untuk diperbaiki."
Xiao Yi akan mengatakan sesuatu, namun melihat tatapan tajam yang diarahkan padanya oleh Chou Mama membuatnya menelan kembali kata-kata yang ingin dia ucapkan.
"Xiao Hua, di mana pakaian itu?" Senyuman Chou Mama tercetak.
Xiao Hua tersenyum sebagai balasan. "Gaun Yang Mulia masih ada di Istana Nanxi."
"Apa aku harus ke sana dan mengambilnya?"
Dengan gelengan, Xiao Hua menjawab ringan. "Tidak perlu, Chou Mama. Aku akan mengambilnya sekarang. Sebelumnya aku hanya ingin mengecek apakah departemen pakaian sibuk atau tidak. Anda tahu benar Chou Mama, para selir membutuhkan banyak pakaian, jadi Permaisuri memintaku untuk menanyakan lebih dahulu apakah departemen pakaian memiliki waktu untuk Permaisuri."
Ekspresi Chou Mama tidak berubah, dia bersyukur karena dia telah lebih dulu bertemu dengan Permaisuri dan mendapatkan pesanannya.
Chou Mama berpikir, Xiao Hua ini sebenarnya tidak baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than an Empress [PROSES TERBIT]
Historical Fiction[Original Karya Saya] Yelin Anastasya tidak pernah menyangka dia benar-benar bertransmigrasi ke era dinasti imajiner kuno karena jatuh dari tangga dan mati. Awalnya dia di era modern adalah mahasiswi asal Indonesia di Nanjing University of Technolog...