Ch. 21 - Penyambutan Ibu Suri [2]

3K 373 41
                                    

Terimakasih telah menunggu update More Than An Empress.
Happy Reading & Happy Weekend.

Song recommendation :
Xu Jiaqi - Deep Feelings
Claire Kuo - String of Missing

---

Pagi yang cerah dengan banyak kesibukan di ibukota Kekaisaran Nanming tampaknya menjadi lebih menarik dan semarak dengan iring-iringan kereta berplakat Keluarga Kekaisaran. Kereta kuda yang membawa rombongan anggota Keluarga Kekaisaran yang tidak lain merupakan Ibu Suri, sekarang telah melewati pasar ibukota yang ramai.

Warna biru di langit Kekaisaran Nanming yang luas dan bersih saat ini dipadukan sinar keemasan dari matahari yang hangat. Membuat semua orang di Kekaisaran Nanming seolah mendapatkan tambahan semangat baru, termasuk orang-orang yang mengiringi kereta tersebut. Genderang gong keberuntungan dan alat musik yang dimainkan dengan penuh semangat mengiringi setiap langkah kereta yang ditarik dengan kuda. Meskipun iring-iringan milik Ibu Suri tidak mencapai 100 orang, namun bukan berarti parade terasa sangat sepi.

Warga sipil yang melihatnya sesekali akan bersorak untuk menyapa. Memberikan kata-kata sapaan hormat meski orang yang mereka sapa bahkan tidak membuka tirai gerbong.

Ketika iring-iringan Ibu Suri sampai di depan gerbang utama Istana Kekaisaran Nanming, semuanya segera berhenti. Genderang gong dan alat musik berhenti dimainkan. Mereka menunggu perintah selanjutnya dari Ibu Suri dengan berdiri tanpa bicara.

Sedikit, tirai dibuka oleh tangan putih yang sudah memiliki keriput. Tapi bahkan sebelum tirai terbuka seutuhnya dan menampilkan wajah Ibu Suri, tangan halus dan putih lebih dulu menahannya.

Tidak butuh waktu lama bagi Ibu Suri untuk bertanya. "Fei'er, mengapa Nenek Kekaisaran tidak boleh membukanya lebih lebar? Nenek harus memberi instruksi pada para prajurit istana dan rombongan Nenek."

Sosok Ibu Suri duduk dengan wajah tuanya, yang masih terlihat tegas namun juga nampak lembut dan penuh kasih sayang itu, perlahan tersenyum pada seseorang yang dia panggil sebagai Fei'er. Tangannya beralih terulur untuk menyentuh wajah Fei'er.

Sosok yang dipanggil Fei'er dengan pelan menjawab, "Nenek Kekaisaran, apakah Zhang Jun gege-"

"Panggil Kaisar, Fei'er." potong Ibu Suri mengoreksi.

Sementara itu, Fei'er mengerucutkan bibirnya yang mungil kemerahan. Dia tampak lucu dan menggemaskan. "Baik. Nenek, apakah Kaisar akan datang menyambut kita? Apakah Kaisar akan menerima Fei'er nanti?"

Ibu Suri tertawa, "Tentu saja Kaisar akan menyambut kita. Dan mengapa Fei'er bertanya seperti itu? Mengapa Kaisar tidak akan menerima Fei'er?"

"T-tapi ...." Suaranya yang lembut terdengar menyenangkan, walau ada sedikit nada keraguan yang samar dalam perkataannya.

Menghela nafas pendek, Ibu Suri dengan penuh perhatian mengelus rambut panjang Fei'er. "Fei'er adalah gadis yang cantik dan baik. Selain itu, Fei'er juga berbakti pada Nenek. Jangan khawatir, Kaisar pasti akan menerima Fei'er. Kaisar tidak akan berani menentang Nenek."

Melihat secara saksama wajah Fei'er yang cantik dan adil, Ibu Suri memiliki beberapa pemikiran terhadapnya.

Menurutnya, Fei'er akan cocok untuk menjadi pemenang Kontes Kecantikan Ibukota nanti. Karena jika dipikir-pikir, selain statusnya yang sedikit rawan, Fei'er memenuhi semua syarat untuk menjadi Kecantikan Nomor 1 di Kekaisaran Nanming, seperti Mu Ye Lin 4 tahun yang lalu. Dari kecantikan, bakat, dan etiket, Fei'er tidak kurang. Tapi untuk mendapatkan gelar Kecantikan Nomor 1 di Kekaisaran Nanming ... Fei'er perlu waktu sedikit lebih lama sepertinya.

More Than an Empress [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang