Ch. 06 - Pertama, Mari Duduk dan Minum Teh

7.2K 801 19
                                    

Cerita ini murni karya saya dan bukan hasil terjemahan atau plagiat. Jika ada beberapa kesamaan dan kesalahan mohon dimaafkan. Beberapa penjelasan diambil dari internet, pengalaman dan imajinasi, jika ada yang salah boleh mengoreksi. Selamat membaca dan semoga anda menyukainya.

Song recommendation : Xu Jiaqi (许佳琪) - Deep Feelings

---

Di Istana Huiyi, dua sosok laki-laki dan satu perempuan duduk setelah seorang kasim datang menyampaikan pesan dari Kaisar untuk menunggunya di sana. Mereka adalah Perdana Menteri Mu, istrinya, dan juga putra sulung mereka yang semuanya memiliki ekspresi berat.

Istana Huiyi tempat mereka duduk saat ini merupakan bangunan istana yang terletak di samping Pengadilan Istana Luar, yang digunakan sebagai aula pertemuan oleh Kaisar dan Keluarga Kekaisaran. Tidak jarang, perjamuan istana juga diadakan di sini. Pada intinya Istana Huiyi hampir bisa disebut aula serbaguna.

"Ayah, apakah Lin'er¹ meimei² baik-baik saja?" Nada khawatir yang ditunjukkan oleh suaranya yang sedikit serak tidak bisa disembunyikan.

¹Er : Seperti panggilan kasih sayang/khusus/akrab untuk orang terdekat.
²Meimei : Adik perempuan.

Setelah mendengar pertanyaan putranya, Perdana Menteri Mu menoleh. "Liang Chen, ingat dimana kamu sekarang berada! Kamu harus memanggil keagungannya dengan sebutan Permaisuri. Bukan Lin'er Meimei!"

Mu Liang Chen merengut kesal. Meskipun dia sudah dewasa, namun terkadang sikapnya masih sedikit kekanak-kanakan. Terlebih jika itu menyangkut saudarinya.

Dengan menutup mulutnya, dia sedikit memundurkan tubuhnya dan menunduk. Sedangkan Perdana Menteri Mu kembali duduk dengan tenang menunggu kedatangan Kaisar dan Permaisuri. Di sampingnya, Lan Yu Liang menggeleng tanpa daya pada tingkah suami dan putranya. Wajahnya terlihat masih cantik meskipun sudah meninggalkan usia puncak kecantikannya.

Sejujurnya baik Perdana Menteri Mu dan juga istrinya sama-sama cemas. Mereka khawatir dengan keadaan putri mereka, Mu Ye Lin. Mendengar insiden keracunan yang dialami Mu Ye Lin kemarin malam membuat mereka tidak bisa tenang. Apa lagi setelah tahu bahwa racun yang diminum Mu Ye Lin sangat berbahaya. Mereka bahkan tidak pulang dan menunggu di istana selama berjam-jam sebelum akhirnya Kaisar memerintahkan mereka untuk pulang dan kembali lagi besok.

Sebagai perdana menteri yang telah melihat berbagai peristiwa berdarah yang ada di istana selama bertahun-tahun, Perdana Menteri Mu yakin putrinya telah dijebak. Berbagai spekulasi muncul di benak Mu Cheng Xi. Namun bagaimanapun dia berspekulasi, dia hanya bisa menunggu sampai dia bertemu dengan putrinya untuk memastikannya.

Tepat ketika dia semakin khawatir tentang berbagai asumsinya, sida-sida yang berada di pintu Istana Huiyi mengumumkan kedatangan Kaisar. Segera, semua yang ada di Istana Huiyi melakukan kowtow³ dan mengucapkan salam pada Kaisar.

³Kowtow : Suatu cara memberi hormat dalam budaya Tionghoa. Kowtow dilakukan dengan cara berlutut dan bersujud sampai kepala menyentuh tanah.

Ketika Zhang Jun yang mengenakan jubah kuning cerah bersulam naga dan koronet emas kaisarnya melangkah menuju kursi milik Kaisar (tetapi berbeda, ini bukan tahta naga karena ini Istana Huiyi bukan Pengadilan Istana), tatapannya tetap lurus dan bermartabat. Memancarkan aura tajam berwibawa yang tanpa sadar membuat orang lain memiliki perasaan kagum dan tunduk hormat padanya dari lubuk hati.

"Semoga Kaisar hidup ribuan tahun."

Suara bergema mengikuti setiap langkah Zhang Jun hingga dia duduk dengan mantap di kursinya. "Kalian bisa bangkit."

More Than an Empress [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang