Terimakasih telah menunggu update More Than An Empress.
Happy Reading & Happy Weekend.Song recommendation :
Xu Jiaqi - Deep Feelings
Bu Cai - Pear Blossom Rain---
Di bawah guyuran hujan yang begitu deras, Mu Ye Lin dengan hati-hati beringsut lebih dalam ke pojok teras sebuah kedai yang telah tutup. Ditambah angin yang semakin kuat, air hujan yang jatuh itu terasa seperti jarum-jarum tajam nan dingin yang mampu menusuk kulit. Sedikit beruntung, kayu-kayu papan kios yang menutupi teras kedai cukup berhasil membuat Mu Ye Lin terlindung dari terpaan air hujan yang jatuh dengan ganas.
Mu Ye Lin tidak tahu mengapa dia bisa begitu lemah hingga dengan mudahnya dia terdorong oleh kerumunan dan berakhir terpisah dari Kaisar. Dia juga baru menyadari bahwa Xiao Qi tidak lagi bersamanya.
Awalnya setelah Mu Ye Lin terpisah dari Kaisar dan belum jauh, dia berniat akan kembali. Tapi orang-orang yang panik tidak memberinya kesempatan untuk kembali, dia terus didorong hingga sangat jauh dan berakhir di sebuah deretan kios yang juga tidak dia ketahui. Ditambah dengan fakta bahwa kekuatan tubuhnya yang tidak mendukung, dia semakin tertelan dalam kegaduhan orang-orang yang berebut keluar untuk pulang karena badai akan datang. Dan setelah semuanya, ketika Mu Ye Lin berhasil minggir dan menguasai dirinya sendiri, hujan sudah mulai turun. Demi mengamankan barang yang telah dia beli, Mu Ye Lin akhirnya menepi di sebuah teras kedai yang telah tutup.
Mengalami semua itu, sempat terbersit pikiran konyol di kepala Mu Ye Lin. Andai orang-orang tahu siapa yang telah mereka dorong hingga tersesat ini adalah Permaisuri Kekaisaran Nanming, Mu Ye Lin, bagaimana reaksinya? Apakah mereka berani mendorongnya?
Tapi akhirnya Mu Ye Lin tertawa dan menggeleng. Mengusir jauh pikiran aneh itu. Di saat panik seperti itu, bahkan jika dia adalah Kaisar, dia tidak bisa mengutamakan kedudukannya yang tinggi di hadapan para rakyat yang sedang panik ketakutan. Apalagi dia adalah jiwa modern dari Indonesia, bagaimana dia bisa mengedepankan status 'palsunya' dan keegoisannya?
Kembali lagi, di dalam hatinya, dia mengutuk Mu Ye Lin asli karena tampaknya tubuh ini terlalu halus dan dimanjakan sampai ke tahap ekstra. Pasalnya hanya karena terdorong sedikit saja, dia bisa dengan mudah kehilangan keseimbangan dan terhuyung-huyung. Ini rasanya bukan seperti tubuh, tapi jelly yang lembut. Dia menjadi bertekad untuk membuat tubuh ini lebih kuat dengan memperbanyak latihan fisik setelah dia kembali ke istana nanti.
Tapi itu benar-benar nanti, karena sekarang masalahnya adalah dia sendirian di teras kedai tanpa seorangpun yang lewat atau nampaknya masih berada di pasar ini.
Mu Ye Lin tidak tahu, apakah Kaisar mencarinya atau tidak setelah mengetahui bahwa dirinya hilang. Mu Ye Lin sangat berharap Kaisar akan mencarinya, karena dia sungguh tidak tahu apa-apa tentang pasar ibukota ini. Dari ingatan Mu Ye Lin asli, dia juga tidak dapat menemukan informasi apapun yang berguna, sebab Mu Ye Lin asli tidak pernah masuk ke dalam pasar sejauh dirinya masuk sekarang ini. Semuanya nampak sangat asing baginya.
"Kenapa hujannya sangat deras? Bagaimana caranya aku kembali ke istana?" Gumam Mu Ye Lin pelan. Dia menunduk ke samping untuk melihat barang-barang yang berhasil dia beli. Saat terdorong oleh kerumunan, ada beberapa barang yang jatuh. Tapi dia beruntung karena barang yang jatuh nilainya tidak begitu penting dan bukan pula barang yang akan dia jadikan hadiah bagi nenek kekaisaran.
Berjongkok, Mu Ye Lin mencoba semakin bersembunyi dan merapatkan dekapannya sendiri untuk mengurangi hawa dingin. Dia telah kehilangan tudung lebarnya dan kepalanya sekarang sama sekali tidak terlindung apapun. Terlebih, gaun yang dia kenakan juga merupakan gaun sederhana yang tipis dan ringan, tidak mampu melindunginya dari dinginnya air hujan yang sesekali akan menerpanya dari samping. Akan mudah baginya untuk terkena flu dengan keadaan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than an Empress [PROSES TERBIT]
Fiksi Sejarah[Original Karya Saya] Yelin Anastasya tidak pernah menyangka dia benar-benar bertransmigrasi ke era dinasti imajiner kuno karena jatuh dari tangga dan mati. Awalnya dia di era modern adalah mahasiswi asal Indonesia di Nanjing University of Technolog...