Ch. 12 - Berbelanja Hadiah

5.1K 551 35
                                    

Terimakasih telah menunggu update More Than An Empress.
Happy Reading & Happy Weekend.

Song recommendation :
Xu Jiaqi (许佳琪) - Deep Feelings
Claire Kuo (郭靜) - String of Missing

---

Cahaya lilin yang sedikit temaram perlahan dipantulkan dengan membentuk bayangan gelap. Sedikit hembusan angin menyambut musim panas yang akan segera datang agaknya membuat nyala api yang kecil itu bergoyang. Aroma dupa yang tidak terlalu menyengat mulai terbawa angin, memenuhi ruangan yang terlihat rapi namun agak sepi.

Dengan pandangan kosong yang tertuju ke arah bulan cembung yang mulai beranjak naik di langit, sosoknya dari belakang tampak kesepian. Tangannya yang putih dengan jari-jari ramping, terulur untuk memegang jendela berukir. Rambutnya yang masih diikat tinggi sedikit berkibar mengikuti tiupan angin.

Tenggelam dalam pikirannya, Zhao Ming tidak menyadari bahwa waktu agaknya cepat berlalu. Ekspresinya yang tidak dapat dibaca membuat seseorang mampu merasakan hawa aneh ketika menatapnya. Namun beruntung, bahwa setiap kali dia berada di halamannya sendiri, dia tidak pernah membiarkan siapa pun datang sembarangan.

Tidak lama, suara dentang lonceng yang halus dan jernih memecah lamunannya.

Zhao Ming berbalik dengan tenang. Jubah hitam yang dia kenakan mengikuti gerakannya dengan sapuan lembut. Ujungnya terseret sedikit ketika akhirnya Zhao Ming berjalan menuju pintu dan membukanya.

Dia menutup pintu dan berjalan lagi mengikuti arah dimana lonceng sebelumnya berbunyi. Arah yang dituju tidak lain adalah gerbang halamannya sendiri.

Halamannya yang terlalu sepi selalu membuat siapapun yang berniat datang sedikit takut, apalagi dibawah ketentuan yang dibuat Zhao Ming. Bahwa tidak ada yang boleh datang sembarangan ke halamannya tanpa dia minta. Dan jika ada yang ingin menemuinya, orang itu harus datang dan membunyikan lonceng gerbang yang dia buat secara khusus,seperti kali ini.

Begitu sosok Zhao Ming mendekat ke arah gerbang, seorang pekerja kasar¹ laki-laki bagian dapur tersenyum.

¹Pekerja kasar : Biasanya di istana atau di kediaman-kediaman petinggi China kuno memiliki beberapa jenis pekerja. Sebutan pekerja kasar biasanya ditujukan untuk para pelayan yang pekerjaannya agak kasar. Seperti bersih-bersih, mengurus dapur, dll. (Cmiiw ya)

"Maaf mengganggu Anda, Koki Zhao." Dia berkata dengan nada cukup hormat pada Zhao Ming yang telah berhenti di depannya.

Zhao Ming tersenyum. "Tidak masalah, ada sesuatu?"

"Ya, saat ini waktu makan malam tiba dan Kasim Wang dari Istana Longxi datang dengan perintah Kaisar, agar dapur membuatkan makan malam bagi Kaisar, Permaisuri, dan Selir Kekaisaran Lin."

Tanpa terburu-buru, Zhao Ming mengangguk mengerti. "Aku akan ikut denganmu."

"Terima kasih, Koki Zhao!" Dia tersenyum dan membungkuk.

Dengan begitu, Zhao Ming menutup gerbang halamannya sendiri dan berjalan lebih dulu ke arah dapur kekaisaran. Di belakangnya, sosok pekerja kasar itu mengikuti dengan jarak satu meter darinya.

---

Saat ini di Istana Longxi, Mu Ye Lin benar-benar merasa sangat tertekan. Dia tidak ingin makan bersama Kaisar ataupun Lin Rou Xue sama sekali. Ekspresinya terlihat tidak berubah dan tetap tenang mempertahankan senyuman formalitasnya. Namun hanya dia dan Tuhan yang tahu, betapa hatinya hampir meledak karena tidak nyaman. Dia ingin kembali ke Istana Nanxi dan makan dengan nyaman bersama trio Xiao!

Mu Ye Lin masih menginginkan sup wonton lezat buatan dapur kekaisaran sore tadi. Sup itu sangat enak dan cukup sesuai dengan lidahnya setelah bertransmigrasi ke era kuno ini. Setidaknya begitulah. Karena baginya, dimanapun dia berada, yang paling penting adalah menemukan makanan enak untuk dimakan. Makanan yang lezat dapat membuat moodnya membaik, terlebih dengan fakta bahwa makanan itu gratis! Tidak perlu memikirkan pemborosan uang atau menghemat uang untuk akhir bulan seperti yang dia lakukan selama ini di era modern. Di sini, dia bisa makan makanan yang lezat setiap hari dengan bebas tanpa khawatir kehilangan uang. Hal ini adalah hal membahagiakan lainnya yang dia syukuri di era ini.

More Than an Empress [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang