Cerita ini murni karya saya dan bukan hasil terjemahan atau plagiat. Jika ada beberapa kesamaan dan kesalahan mohon dimaafkan. Beberapa penjelasan diambil dari internet, pengalaman dan imajinasi, jika ada yang salah boleh mengoreksi. Selamat membaca dan semoga anda menyukainya.
Di ruangan ber-cat putih dan luas, aroma buku yang kuat memenuhi indra penciuman. Rak-rak berderet begitu rapi dan teratur. Di samping rak-rak tersebut terdapat area khusus di mana meja lengkap dengan kursinya ditata memanjang. Di sana, seorang gadis duduk dengan kepala menunduk. Di hadapannya berbagai buku diletakkan berjajar.
Wajah cantiknya terlihat tertekuk dan kusut. Rambutnya yang panjang diikat ke belakang, menyisakan poni samping kanan kiri yang menjuntai bebas di masing-masing pipinya. Sesekali, ketika rambut itu menghalangi pandangannya dari buku tebal yang dia baca, dia akan menyelipkannya ke belakang telinga.
Alis gadis itu cukup ramping dan lurus. Namun, saat ini alisnya berkerut hingga hampir menyatu. Tampaknya dia mengalami kesulitan sehingga perlu berpikir sangat keras. Terkadang bibir merah pucatnya ikut cemberut karena kesal.
Dia telah mengubah posisi duduknya beberapa kali. Namun sebanyak itu juga dia akan tetap bergerak tidak nyaman. Seolah tidak ada posisi nyaman yang bisa dia gunakan. Karenanya, pakaian kemeja corak berwarna putih biru yang dia kenakan menjadi agak kusut—dengan garis sebagai tanda sisa gerakan.
Dengan tertahan, dia meludahkan keluhannya, kemudian menempelkan wajahnya ke buku tulis di meja.
"Ibu!! Aku lelah!"
Tatapannya mendarat pada buku-buku paket terbuka yang menampilkan beratus-ratus pinyin dan alphabet berbahasa Inggris. Kemudian tatapannya beralih ke kertas yang barusan dia penuhi tulisan. Pinyin yang juga rapi tercetak jelas di sana.
"Berapa banyak lagi yang harus aku selesaikan?" Dia bermonolog lagi dengan Bahasa Indonesia.
Gadis itu mengembuskan nafas kasar.
Yelin Anastasya begitulah nama lengkap gadis berusia 25 tahun itu. Dia adalah mahasiswi asal Jakarta, Indonesia yang meneruskan pendidikan S2 di NTU atau Nanjing Tech University¹ (Nanjing University of Technology), Nanjing, Jiangsu, China, dengan jalur beasiswa untuk jurusan manajemen.
¹Universitas Teknologi Nanjing (NJTech,NTU,Nanjing University of Technology) adalah sebuah universitas yang berlokasi di Nanjing , Provinsi Jiangsu , China ,yang terletak 300 km dari Shanghai. NJTech sendiri merupakan bagian dari grup universitas pertama yang disetujui oleh Kementerian Pendidikan China untuk pelatihan "Insinyur Unggul",universitas yang berspesialisasi dalam teknik. Dan universitas ini adalah salah satu universitas yang menerima mahasiswa/i dari negara lain. Juga telah menjadi universitas yang terdiri dari delapan cabang ilmu, yaitu, teknik, sains, manajemen, ekonomi, seni liberal, hukum, filsafat, dan kedokteran. -© Wikipedia dengan sedikit pengubahan.
Yelin—begitu panggilan akrabnya, telah berada di Nanjing selama 2 tahun. Dia baru menempuh pendidikan S2 di NTU selama 1,5 tahun alias 3 semester. Dulunya saat kuliah di Jakarta dalam menyelesaikan S1, Yelin tidak berniat melanjutkan S2.
Dia ingin terjun ke dunia kerja.
Namun, saat itu dia sedang tergila-gila dengan drama China dan juga novel-novel China. Dia terpesona dengan paras-paras rupawan aktor dan aktris China. Membuatnya ingin pergi ke China untuk melihat sendiri se-rupawan apa mereka.
Bahkan, terkadang dia berfantasi untuk memiliki jodoh setampan aktor China. Hingga celetukan temannya yang mengatakan bahwa ada program beasiswa S2 di NTU membuatnya tergugah untuk melanjutkan pendidikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than an Empress [PROSES TERBIT]
Ficción histórica[Original Karya Saya] Yelin Anastasya tidak pernah menyangka dia benar-benar bertransmigrasi ke era dinasti imajiner kuno karena jatuh dari tangga dan mati. Awalnya dia di era modern adalah mahasiswi asal Indonesia di Nanjing University of Technolog...