12

2.9K 165 14
                                    

.







.









.
Bukan tanpa sebab Hyunjin menjadi seperti itu. Dia hanya mencoba mencari kesenangan di antara orang orang yang menatapnya takjub. Entah dalam artian bagus maupun buruk. Ia tidak perduli. Ia hanya butuh perhatian saja. Karena mau tidak mau, pekerjaan 'lain' nya itu membuat dirinya merasa kesepian dan seperti tak memiliki teman. Iyaiyalah, karena dirinya sejak insiden Woojin itu harus menjaga jarak aman dengan teman segrupnya sendiri. Meski aneh dan tak nyaman, ia harus tetap melakukan nya demi masa depan mereka.


Dia tidak mau temannya menjadi korban sama seperti yang dialami Woojin dulu. Kakak tertua di grupnya itu dipaksa hengkang dari straykids dan menghentikan mimpinya karena telah mengetahui sisi gelap dari agensi mereka. JYP tentu khawatir terhadap apa yang dilakukan Woojin ke depannya. Oleh karena nya, lebih baik Woojin di depak dari perusahaan lebih dahulu sebelum dia tahu lebih jauh tentang prostitusi di agensi ini. Dan dengan ancaman juga, jika berani speak up ke publik maka semua teman-teman nya di straykids akan dalam masalah.

Diancam seperti itu tentu Woojin lebih memilih dirinya berhenti menjadi artis dan membiarkan teman temannya tetap aman. Dia tidak mau hal malang yang dialami Hyunjin menimpa adik adiknya yang lain. Hyunjin sudah berkorban selama ini untuk mencegah bos mereka memanfaatkan anggota grupnya yang lain. Ia juga tidak bisa bayangkan jika ia egois, Hyunjin benar benar akan dipaksa menandatangani kontrak film porno itu selain menjadi pemulus agensinya.

Mengingat Hyunjin yang dipakai malam itu bersama sama oleh kalangan elit saja, Woojin sudah tidak bisa bayangkan bagaimana keadaan mental Hyunjin setelah nya. Dan ini malah harus jadi bintang porno. Apa gak jadi gila Hyunjin? Ah.., daripada ia melihat Hyunjin tersiksa seperti itu, ia harus mengalah. Hyunjin telah lama menderita, setidaknya dengan keluarnya ia dari straykids akan membuat hukuman Hyunjin menjadi bintang porno itu dibatalkan.

Jadi dirinya bisa hidup tenang dengan tak menangung rasa bersalah kepada Hyunjin yang sejak dulu menjadi tameng untuk yang lain. Lagipula ia yakin, masih banyak hal yang bisa ia lakukan untuk menggapai cita citanya, selain menjadi penyanyi. Menjadi guru misalnya. Kedengarannya cukup menarik bukan.

"Akkhhhh.. Hyunjin.. ahhhhhh" desah Jinyoung merasa nikmat miliknya dimanjakan begini oleh si manis.

Hyunjin yang sekarang benar-benar tau bagaimana cara memuaskan semua pria yang menginginkan nya. Tanpa paksaan apapun, dengan senang hati ia memberikan servis yang luar biasa memabukkan. Jinyoung pun menyadari semua perubahan itu. Hyunjin yang pemalu nan polos itu sudah tidak ada lagi. Dan tergantikan oleh Hyunjin yang seksi dan panas di ranjang. Menggoda iman jika hanya di pandang. See, itu perubahan yang drastis.

Jinyoung pikir itu wajar karena Hyunjin yang sekarang sudah beranjak dewasa. Beberapa bulan lalu Hyunjin baru saja menerima ijazah kelulusannya. Tapi kenyataannya memang tidak seperti perkiraan nya. Hyunjin memang terlihat penurut didepan semua orang. Ia melakukan nya semata untuk melindungi teman temannya. Dibalik kepatuhan nya itu ada sebuah rahasia terpendam. Seperti ia menyembunyikan kemalangannya yang di dapat dari agensi kepada teman-teman nya. Hyunjin juga melakukan hal yang sama untuk mengelabuhi agensi agar tidak mencurigai pergerakan nya. Ide yang bagus bukan.



Sepuluh menitan berkutat dengan selakangan pria tua itu. Hyunjin melepaskan kulumannya pada benda keras yang seperti nya sebentar lagi akan mengeluarkan isinya tersebut. Sontak hal itu membuat si pemilik mendesis tak suka akan perbuatan nya. Hyunjin hanya tersenyum manis sambil menggigit bibirnya kecil sebagai tanda permintaan maaf.



Dengan tangan kiri yang masih memegang pusaka itu, Hyunjin naik di pangkuan bosnya. Dan mendudukan diri nya tepat di atas pusaka yang berdiri tegak, lurus menerobos hole hangat miliknya itu. Geraman tertahan meluncur dari bibir sang CEO. Miliknya tertanam pas di hole hangat itu. Rasanya nikmat, hangat, dan seperti di remas remas miliknya oleh dinding ketat tersebut. Ini membuatnya pusing dan mabuk dalam dunia fana yang menyenangkan.



"Oohhhhh.. pak.. ahhhhhh.. nikmat pak.. " desah Hyunjin mulai naik turun, mempompa milik sang atasan.

Dan di setiap gerakan turunnya itu, Hyunjin merasakan titik manisnya tertumbuk tepat sasaran. Gila, Hyunjin bisa gila jika dihadapkan dengan kenikmatan ini. Rasanya sungguh enak dan membuat ketagihan. Tak salah kata 'dia' bermain seks itu menyenangkan. Ia mulai merasa nyaman saat dirinya mulai menerima atas kemauan nya sendiri bukan dengan paksaan bersedia menerima hujaman benda tak bertulang itu.


"Aaaaaaahhhhhh.. paaaakkkk.. pelan pelan pak..  ahhhhhhh" teriak Hyunjin saat Jinyoung sendiri mulai ikut bergerak kesetanan dengan miliknya yang besar dan berurat itu.


"Ooooooouuhhhhhh.. sempittt" eram Jinyoung begitu merasakan milik nya dijepit lebih erat oleh hole milik Hyunjin.


"Ahhh... pakkhhmmm... ahh... shh."

Desahan  demi desahan terus menggema di kamar mandi itu. Bukannya mandi sampai sejam di dalam sana, dua orang ini malah asyik menyalurkan birahi mereka. Hingga pekikan panjang Hyunjin yang terakhir itu menandai keduanya telah mencapai titik kepuasaan masing-masing.


Hyunjin masih terengah-engah sehabis mendapatkan putihnya itu. Napasnya masih terdengar memburu. Tubuhnya pun  terasa lemas sekali. Tenaganya seolah tersedot habis,tak menyisakan apapun. Sejenak ia menyenderkan kepalanya di dada Jinyoung untuk beristirahat. Namun belum sampai lima menit,tubuhnya sudah terangkat saat Jinyoung berdiri dari posisi duduknya.



"Eughhmmm..," desis Hyunjin merasakan gerakan di holenya.


"Kita lanjut di kasur sambil tiduran saja ya," bisiknya.


Hyunjin hanya mengangguk lemah mengiyakan. Menolak juga apa gunanya. Pria ini keras kepala. Apa yang ia inginkan juga harus terlaksana. Jika ia ingin bercinta di kasur, berarti ya dirinya juga harus menyetujuinya. Jika ia membantah malah pria itu tak segan menyakiti dirinya. Daripada terluka lebih baik dia nurut, lagian dia juga dibuat enak disodok begini.

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Am I an Idol? (new)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang