1

8.6K 316 74
                                    

.
14.9.20







.









.









.
Suara geraman rendah masih terdengar sejak beberapa jam yang lalu. Decitan ranjang pun terus menerus memenuhi ruangan bercat abu abu itu. Di sana, di atas kasur empuk itu. Terlihat dua orang yang sedang melakukan persetubuhan dengan sangat panas sekali. Dilihat dari bagaimana si pria dewasa yang mendominasi remaja laki laki yang bertubuh lebih kecil dari nya itu tersentak sentak hebat akibat gerakan bruntal nya.

Pria dewasa berumur kepala empat itu bernama Jinyoung. Park Jinyoung, salah satu pemilik agensi hiburan besar di Korea Selatan. Sedangkan remaja yang sedang ia gagahi itu adalah salah satu artis muda nya yang baru sekitar satu tahun belakangan berjaya di atas panggung. Nama nya Hyunjin, remaja berwajah tampan sekaligus cantik secara bersamaan. Siapapun akan mudah terpikat  dengan sekali pandang saja.

Jinyoung mendekap  tubuh Hyunjin erat sekali sambil memaju mundurkan kejantanan nya itu. Dengan hentakan tak main main. Seakan ingin meluluh lantahkan tubuh dalam kukungan nya itu.

"Euuuuuugggghhh, aaahh... Paaakkkhhh..," Erang Hyunjin  merasa pusing titik nikmat nya di serang secara tepat berkali kali.

"Ada apa? Kau suka?"

"Bukaanhh...."

"Lalu apa?"

"Sudaah.. hentikan...!!!! Saya lelaah.. besok saya harus pergi sekolah...." Jawab Hyunjin yang memang merasa kelelahan karena kegiatan panas mereka sudah berlangsung berjam jam.

Lebih tepat nya setelah ia dan kawan kawan segrup nya baru selesai dengan acara manggung nya. Semua kawan kawan nya kembali ke dorm. Tentu saja untuk beristirahat. Karena besok masih banyak jadwal dan juga sekolah bagi anggota yang masih sekolah seperti diri nya yang masih duduk di bangku terakhir sekolah menengah atas. Ya dia masih lah seorang siswa SMA saat ini.

Namun oleh manager mereka, dia tidak di bawa pulang ke dorm. Dan malah dialihkan ke tempat lain. Apartment sang bos besar. Dan ya beginilah akhirnya dia harus terkulai lemas di setubuhi sang atasan yang sudah beristri itu.

"Sial. Apa peduli ku dengan sekolah mu??!! Aku sedang bersemangat hari ini, jangan membuat nya hancur, lebih baik kau mendesah saja!!! Awas kalau berkata tak berguna lagi...!! Kau masih ingat perjanjian nya bukan?!!" Sentak Jinyoung mempercepat tempo tusukan nya tak peduli jika esok hari Hyunjin harus mengalami kesulitan berjalan.

"Ah... Ah... Paaaakkkhhh... Hen... Ah.... kan...eugh... eugh.."

Jinyoung menyeringgai mendengar desahan Hyunjin semakin keras. Desahan memohon menghentikan tapi bagi nya itu terdengar seperti suruhan agar dia berbuat makin liar lagi bukan berhenti. Sungguh kertalaluan bocah ini benar benar bisa membuat dirinya lupa daratan.

Saat merasa pelepasan nya hampir tercapai ia membalik badan Hyunjin menjadi terlentang di bawah kuasa nya yang sebelum nya menelungkup ke bawah. Menghentak hentak kejantanan nya semakin tak terkendali dan juga beringas. Seperti bukan manusia yang beradab. Dia gila dikarenakan bocah ini.

"Ah... Aku sampai.." guman Jinyoung merapatkan tubuhnya dengan Hyunjin.

Hyunjin napas nya masih terputus putus karena kegiatan barusan. Air mata nya memupuk di sudut mata nya. Ia ingin menangis. Tapi apa yang harus ia tangisi. Harga dirinya telah hancur sejak lama. Jadi percuma saja dia menangis. Setiap hari pun, ia sama sekali tak bisa menghindar dari jeratan sang atasan. Yang selalu melecehkan nya tersebut.

Menganggap dia adalah pemuas nafsu nya. Ia tak habis pikir dengan yang dilakukan oleh pria ini. Bukan nya dia telah menikah. Tapi mengapa masih saja memaksa orang lain memuaskan nya. Ia sungguh merasa bersalah kepada istri nya. Ia tahu bahwa dirinya tidaklah bersalah. Tapi tetap saja, ia pasti akan sedih jika hal itu terjadi ibunya. Jauh dari itu, seharusnya yang paling dikasihani di sini adalah dia. Dia yang menjadi korban kebengisan Jinyoung.

Am I an Idol? (new)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang