25

1K 149 57
                                    

.













.








.















.

Hyunjin sudah siap membawa dua gelas jus untuk nya dan juga tamu nya itu. Tapi langkah nya malah terhenti ketika ia tinggal beberapa langkah saja dari ruang tamu. Ia ragu untuk menemui wanita itu.











Apa tidak apa apa jika diri nya bertatap muka langsung dengan wanita itu? Apa tidak akan terjadi masalah nanti? Dia takut jika semua rahasia nya terbongkar saat ini. Masalah tentang bayi nya saja belum selesai. Jangan sampai istri nya Jinyoung itu datang menambah beban.










Di saat Hyunjin masih gundah gulana dengan pikiran nya. Sapaan ramah dari wanita itu membuat nya terperanjat kaget. Terpaksa karena sudah terpegok oleh tamu nya itu. Hyunjin melanjutkan jalan nya, mendekati si wanita.








"Terimakasih minuman nya."









"Sama - sama."










"Ah.. ya. Apa kamu yang bernama Hyunjin itu?" Tanya nya dengan senyum manis.










Meski manis dan tak terlihat mengkhawatirkan, justru sekarang Hyunjin berkeringat dingin. Memang terdengar ramah, akan tetapi pandangan  istri Jinyoung yang berada di depan nya itu seperti menelisik seluruh bagian tubuh nya. Dia merasa tidak nyaman.









"Iya, itu saya sendiri, Nyonya." jawab Hyunjin lirih.









"Apa kamu tahu mengapa saya menemui kamu sekarang?"










"Tidak, Nyonya. Saya tidak tahu, sebelum nya kita tidak pernah bertemu. Jadi saya pikir tidak ada hubungan yang terjalin diantara kita."










"Begitukah menurut mu?"











Hyunjin membalas nya dengan mengangguk. Dan wanita itu juga melanjutkan acara minum nya. Tak ada pembicaraan yang berarti terjadi selama kurang lebih lima menitan. Dan hal itu tentu saja membuat Hyunjin benar merasa sangat canggung sekali. Dia harus apa sekarang?












"Kamu ini cantik sekali ya."












Celutukan tiba-tiba ini membuat Hyunjin semakin canggung. Lagi, Hyunjin hanya merespon nya dengan nada bingung. Mau maklum, tapi dia ini laki-laki dan sedang dipuji wanita. Hendak menolak tidak enak. Apalagi memang kenyataan nya, ia memiliki itu semua. Dia memang menawan bagaikan rembulan yang benderang.














"Tapi saya masih belum paham. Kenapa bisa ya orang secantik, selugu dan selembut kamu ini teryata berduri? Kamu orang yang kejam, Hyunjin." nada bicara wanita itu langsung berubah drastis dari sebelum nya.















Hyunjin yang terkejut dengan perubahan itu berusaha menjawab meskipun ternyata ucapan nya terbata bata. Ia merasa merinding.















"A-apa maksud, Nyonya? Sa-saya tidak paham dengan kata-kata, Anda."












"Kamu paham apa yang saya ucapkan, Hyunjin. Meskipun saya tidak menjelaskan nya, kamu pasti mengerti. Bukan kah Changbin telah memberi tahu mu siapa saya ini?"
















Am I an Idol? (new)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang