.
.
.
.
.
"Cepat sudahi air mata buaya mu itu!! Jangan sesekali menunjukkan muka murung di depan mereka nanti! Kau harus dapat melayani mereka dengan baik. Aku tidak mau mendengar kritikan mereka tentang dirimu yang malah menangis atau bahkan memberontak lagi. Jika itu semua kau lakukan lagi. Aku tak akan segan segan memberikan mu hukuman yang jauh lebih berat dari sebelum nya." Cerca si Manager yang sedang memakir kan mobil mereka itu.
"Iya manager..," Jawab Hyunjin lirih sambil meraih beberapa lembar tissue untuk membenahi sedikit riasan nya.
Begitu memasuki ruangan itu bahu Hyunjin melayu. Melihat beberapa orang dewasa yang seperti nya seumuran dengan presdir nya sedang berkumpul. Kayak nya mereka ini sedang berpesta terlihat dari botol botol wine yang menghiasi meja mereka. Di tambah wanita wanita cantik berpakaian seksi di sekitar nya. Tipe pesta kalangan pria elit bukan.
'Mereka terlihat menakutkan. Apa yang akan mereka lakukan nanti pada ku?' Batin Hyunjin yang mulai berpikir buruk.
Entah kenapa pikiran dia akan dipakai mereka bersamaan melitas begitu saja. Pikiran yang terlalu liar memang. Tapi ia tak bisa mengabaikan nya begitu saja. Ia takut dengan hal tersebut. Meskipun di sini banyak wanita penghibur juga. Bukan tidak mungkin pemikiran nya itu akan menjadi kenyataan kan?
Hyunjin takut, tentu saja. Memang orang waras mana yang tak takut saat akan digunakan bersama sama oleh para lelaki hidung belang seperti mereka. Ya walaupun sama sama dia akan di pakai. Ia lebih milih digilir ketimbang sekali langsung semua. Membayangkan nya saja sudah sangat ngeri. Apalagi sampai terjadi pada nya. Ah..., semoga pemikiran buruk nya ini tak terjadi.
"Kau sudah datang Yonjae...," Sambut seseorang dengan wajah angkuh nya yang luar biasa.
"Maaf.., tuan Shim. Saya sedikit telat mengantarkan pesanan anda dari perjanjian sebelum nya." Ujar manager Go membungkukkan badan nya meminta maaf.
"Apa anak di belakang mu itu yang kau maksud?" Tanya nya lagi meneliti mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut Hyunjin.
"Iya tuan."
"Ternyata dia jauh lebih menarik daripada yang terlihat di foto nya. Sangat sempurna..!! Tak sia sia aku membuang uang ku untuk dia."
"Tentu saja, tuan. Kami tidak mungkin membuat anda kecewa." Manager Go tampak Mengembang kan senyum manis palsu nya.
"Baiklah kau boleh pergi dan biarkan dia di sini menemani pesta ku!" perintah tuan Shim sambil mengangkat gelas wine nya. Lalu menyesap cairan pembakar tenggorokan itu lagi.
"Baik, tuan. Saya permisi..," Manager Go pergi dari ruangan itu setelah memberikan sedikit ancaman kepada Hyunjin jika sampai tidak mau melayani mereka dengan baik.
"Kemarilah manis...!!!" Panggil pria bermata tajam itu menyuruh Hyunjin agar duduk tepat di sebelah nya.
Dengan takut takut Hyunjin melangkahkan kaki nya mendekat. Dan mendudukkan diri nya di sebelah pria berumur itu.
"Lebih dekat sayang..!!" Tuan Shim menarik pinggang Hyunjin agar menempel pada nya.
"Kulit mu halus sekali." Dia mengelus elus tangan Hyunjin yang memang selembut sutra itu. Siapa pun yang menyentuh nya pasti akan berdesir hati nya merasa kan kemulusan kulit itu.
Bahkan tanpa Hyunjin melakukan apapun semua pembeli nya sudah pasti akan langsung terangsang. Tanpa melihat bagaimana wujud di balik pakaian yang di kenakan remaja itu. Milik mereka saja sudah langsung tegang. Benar benar wujud Hyunjin yang seperti itu amat terlihat sempurna di mata pria pria penikmat nya. Tapi tidak bagi Hyunjin sendiri. Dia merasa rupa nya itu menyebabkan petaka bagi kehidupan nya.
'Kasihan sekali anak sesempurna ini hanya dijadikan barang jualan. Tapi memang untuk apa wajah menawan kalau tidak dimanfaatkan seperti ini.' Batin tuan Shim remeh sambil memandang setiap inci tubuh remaja di depan nya itu. Terlihat indah dan menawan dan ini benar tipe nya.
Belaian di wajah Hyunjin kini berubah menjadi sebuah pangutan lembut penuh gairah. Ciuman yang jarang Hyunjin rasa kan karena memang kebanyakan dari penikmat nya itu langsung menerkam nya tanpa belas kasih.
Tanpa Hyunjin sadari diri nya terbawa suasana dan membalas lumatan itu. Ciuman nya berubah memanas setiap detik nya. Seperti nya Hyunjin lupa kalau diri nya jijik melakukan pekerjaa nya ini.
Kedua tangan Hyunjin yang tadi pada posisi di dada tuan Shim seperti hendak mendorong nya. Kini berganti memegang erat lengan pria itu. Seperti menyalurkan gairah yang ia rasa kan.
"Aaaahhh.., paaakkkhh...," Rintih Hyunjin sesaat setelah ciuman mereka terlepas dan tuan Shim beralih menyusuri leher jenjang nya. Mengecup, menjilat dan menyesap nya dalam dalam.
Ingin rasa nya ia memberi jejak mahakarya nya pada kulit putih mulus itu. Akan tetapi perjanjian mereka tadi tidak diijinkan meninggalkan jejak yang sulit di hilang kan di setiap inci tubuh remaja cantik itu. Karena memang setelah ini dia masih harus melayani pemesan nya.
Tangan tuan Shim yang sejak tadi memeluk pinggang Hyunjin sekarang merambat naik ke dada nya. Dia memainkan dua tonjolan merah muda yang mulai mencuat itu. Dan perbuatan itu berhasil membuat Hyunjin menggelinjang merespon nya.
"Nikmat bukan?" Bisik nya kembali melumat bibir plum semerah cherry itu.
"Uuuuugghhh...," Hyunjin mengangguk kan kepala nya tanda setuju. Mata nya bahkan menatap sayu tuan Shim seakan dia benar benar menyukai apa yang dilakukan tuan Shim kepada nya itu.
Jika kalian ingin menghujat nya dengan kata Jalang silahkan saja. Hyunjin tak menolak karena pada kenyataan nya ia tak bisa menghindar dari sentuhan pria pria hidung belang itu. Tubuh nya sudah sering digunakan mereka dan tubuh nya itu menyukai sentuhan nya. Ia tidak mampu mengendalikan nafsu nya sendiri. Itu sangat sulit dilakukan.
"Paakk.., anda tidak bermaksud melakukan nya di sini bukan?" Tanya Hyunjin yang merasakan pria di depan nya itu mencoba melepas kancing baju nya.
"Aku tadi kan bilang kita akan berpesta dan bersenang senang. Jadi tentu saja kita akan melakukan nya di sini. Lagipula bukankah berbagi itu indah. Teman teman ku juga ingin mencicipi mu juga. Tapi waktu kita terbatas bukan. Lebih baik kita berpesta bersama ya kan?" Seringgai nya.
"Ti-tidak..!!! Jangan lakukan itu tuan...!!!" Hyunjin langsung mendorong pria itu. Mencoba lepas dari kungkungan nya. Saat hedak bangkit, tubuh nya malah sudah di dekap dari arah belakang oleh seseorang.
"Kau mau kabur manis?" Bisik orang itu dengan dalam nya.
Tubuh Hyunjin langsung merinding seketika. Badan nya bergetar dan mata nya berkaca kaca hendak menangismenangis karena takut.
"Sa-saya mohon pak, jangan lakukan ini!!!"
"Memang kau siapa berani memerintah ku???!! Aku menghabiskan uang bukan untuk di suruh suruh. Tapi untuk menikmati tubuh jalang mu...!!!" Sentak tuan Shim sangat dingin dengan aura nya yang gelap.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I an Idol? (new)
FanfictionWARNING...!!!!!! HAJE UKE!BOTT!SUB HAJE GAK DIPASANGKAN DENGAN SIAPAPUN GAK BOLEH PROTES SAMA ALUR NYA NO CHILD'S AREA 🚫🚫🚫🚫 up ulang dari akun @pocimoet 101020-210121